Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kesepian, Lebih Berbahaya dari Merokok 15 Batang hingga Kasus Kematian

1 Desember 2023   13:50 Diperbarui: 2 Desember 2023   16:46 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kesepian (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)

Kesepian (loneliness) menjadi salah satu bahaya saat ini di dunia. Di tengah hiruk pikuk, era tergesa-gesa, cepat, instan, tidak pernah tidur, riuh, berisik, gemerlap ternyata dibalik itu ada orang-orang yang hidupnya menghadapi kesepian.

Kesepian bukan karena tinggal di daerah pelosok yang sepi dan sulit akses. Kebalikannya, orang yang justru tinggal di tengah kota besar metropolitan yang penuh keramaian. Orang-orang ini tinggal di apartemen, di rumah kelas menengah atas bahkan ada yang hidup bersama pasangan dan keluarganya.

Orang-orang ini sering mengurung diri di dalam kamar rumahnya, tidak bersosialisasi, tidak melakukan aktivitas selain tidur, makan, minum, merenung dan sesekali keluar untuk ke kamar kecil. Di Jepang mereka dikenal sebagai kaum hikikomori. Mereka orang-orang mengisolasi diri sendiri hingga berbulan-bulan bahkan bisa bertahun-tahun.

Hikikomori semakin meningkat di Jepang, rata-rata orang yang dalam usia produktif yang di dominasi oleh remaja dan di awal dewasa. Penyebabnya bisa dari internal diri sendiri dan faktor eksternal karena perundungan, tekanan kompetisi baik di sekolah atau di tempat kerja.

Pelaku hikikomori benar-benar menjadi orang yang anti sosial, bahkan memutuskan komunikasi dengan anggota keluarganya di rumah. Sehingga pelaku hikikomori masuk dalam kategori gangguan kesehatan mental. 

Tentu setiap pelaku hikikomori memiliki tingkatan depresi yang berbeda. Hidup dengan kesepian tanpa teman, tanpa aktivitas sosial lambat laun akan mempengaruhi kesehatan fisik.

Jam tidur yang berubah, seperti nokturnal, beraktivitas di malam hari dan tidur disiang hari. Pola makan minum yang juga berubah sehingga tidak memenuhi komposisi makanan sehat. Belum lagi tidak adanya aktivitas fisik yang cukup untuk orang normal. Tidak berolahraga dan cenderung pasif hanya duduk dan berbaring.

WHO Menetapkan Kesepian sebagai Ancaman Kesehatan Global

Badan Kesehatan Dunia WHO telah menyatakan kesepian sebagai ancaman Kesehatan global, kesepian bukan hanya sebuah perilaku yang harus diwaspadai tapi lebih karena pencetus dan dampak dari orang yang kesepian. Di berbagai negara, kesepian menjadi faktor gangguan Kesehatan mental, dalam skala ringan hingga skala berat yang menyebabkan dorongan mengakhiri hidup dengan bunuh diri.

Kesepian disebabkan karena tidak mampunya seseorang untuk mengendalikan faktor kejiwaan internal dan tekanan dari faktor eksternal yang membuat orang depresi. Tekanan pekerjaan, perundungan, kesulitan ekonomi, hubungan dengan pasangan, hingga ancaman dan kekerasan.

Korban bunuh diri rata-rata dimulai dengan menjauhi aktivitas sosial, menyendiri, pola tidur yang terganggu hingga muncul dorongan dan halusinasi. Kesepian karena tidak adanya orang yang dekat dan bisa membantu akan lebih mempercepat seseorang mengalami gangguan kesehatan mental yang lebih parah.

WHO sendiri telah membuat sebuah komisi internasional untuk mengatasi masalah kesepian yang dipimpin seorang dokter ahli bedah umum AS, Dr. Vivek Murthy. Komisi ini berisi aktivis dan Menteri di beberapa negara seperti Jepang dan Vanuatu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun