Ini baru masalah spare part yang sudah sulit ditemukan, belum masalah mekanik atau bengkel yang bisa menangani. Walau menurut versi orang bengkel, mobil tua rata rata lebih mudah dalam penanganan ketimbang mobil baru yang canggih canggih.
Karena teknologi mobil lawas masih terbatas, biasanya masih menggunakan karburator, sistem kelistrikannya juga sederhana tidak rumit, mesinnya juga tidak menggunakan set up computer. Namun karena teknologinya lawas tentu tak semua mekanik bisa. Zaman sudah jauh berganti.
Saya pernah ditertawakan membawa mobil lawas ke sebuah bengkel besar. Bahkan mereka menyarankan untuk menjual  mobil lawas saya, Tentu saja membuat saya kesal, kemungkinan karena tak ada mekanik yang bisa menangani mobil lawas saya.
Beruntung saya akhirnya menemukan bengkel khusus mobil mobil lawas, mekaniknya seorang laki laki berumur yang dulunya memang menangani mobil di bawah tahun 90-an. Ia paham sekali teknologi mobil jadul  dan penyakit penyakitnya.
Jadi baru mendengar suaranya saja ia bisa menebak bagian mana yang rusak. Sakti, menurut saya. Tak perlu melihat scan computer segala. Ia biasanya dibantu dua anaknya yang juga pintar dalam kendala mobil lawas. Khusus anak pertama dibekali masalah mesin sehingga bila ada kendala di bagian mesin maka anak pertamanya yang akan diminta untuk memperbaiki. Untuk anak kedua, dikhususkan selain bagian mesin.
Untuk biaya perawatan dan perbaikan bengkel ini juga super murah. Seharga biaya memperbaiki sepeda motor. Untuk spare part sendiri saat ini sudah ada toko online sehingga cukup membuka marketplace sudah bisa memesan spare part yang diinginkan. Tapi pastikan jenis dan spesifikasi sama, lebih baik bertanya lebih detail sebelum memesan. Salah memesan bisa rumit urusannya.
Jadi, memiliki mobil lawas awalnya sulit tapi saat ini malah jadi mudah. Kita bisa memelihara mobil lawas dengan biaya murah. Saya saja hanya perlu tak lebih dari Rp 250.000 untuk perawatan rutin setiap 3 bulan sekali.
Punya Banyak Teman Karena Ikut Komunitas
Mobil lawas saat ini banyak memiliki komunitas, merasa senasib dan sepenanggungan. Komunitas mobil lawas memiliki anggota yang cukup solid. Karena tentu jumlahnya sudah terbatas sehingga perlu forum diskusi dan sharing untuk permasalahan mobil yang terjadi.
Selain bertukar pengalaman dan berbagi info, komunitas mobil lawas juga memiliki agenda bertemu online dan offline. Bahkan memiliki kepengurusan yang dipilih secara kekeluargaan atau bila sudah terlalu banyak anggotanya, biasanya  menggunakan sistem voting. Tak perlu dibayangkan seperti pemilu yang sarat intrik.
Dengan ikut komunitas mobil lawas maka beberapa permasalahan dan kegiatan kegiatan kongkow bisa dilakukan, sekalian menambah jaringan dan teman. Itu berkah mobil lawas. Mobil baru sepertinya juga sudah ada komunitasnya. Bahkan ATPM ikut terlibat sebagai bagian dari strategi layanan dan marketing.
Mobil Lawas Dijual Sayang
Saat ini memang ada kekhawatiran terkait emisi gas buang kendaraan. Seperti saat Jakarta dan sekitarnya berpolusi maka aturan uji emisi gas buang membuat pemilik mobil lawas was-was. Dengan teknologi jaman jadul, gas buang dari mobil lawas tidak sesempurna mobil dengan teknologi baru.