Sebutan si ceking dan anak miskin membuat Andri mengalami perubahan perilaku, sikap keras dan kasar sebagai reaksi atas gangguan mental yang terjadi. Andri mengalami gejolak karena kedua orangtuanya bercerai 6 bulan yang lalu. Keluarga yang biasanya utuh dan bahagia tiba-tiba berubah menjadi 'neraka'.
Sayang, Andri tidak mendapatkan tempat untuk mengeluarkan masalah yang ada di hatinya. Ia juga kehilangan teman akrabnya karena pindah keluar kota dan terputus secara komunikasi. Semua tempat untuk penyaluran emosi seperti menghadapi jalan buntu.
Nola juga mengalami tekanan berlebihan dari kedua orangtuanya yang sangat berharap Nola menjadi apa yang diinginkan mereka berdua. Keinginan yang malah menjuruskan Nola ke dalam keadaan yang sulit dan akhirnya menimbulkanstres .
Dengan paras cantiknya Nola menjadi orang yang selalu mendapatkan perhatian yang berlebihan dengan tuntutan yang mengganggu kehidupan pribadinya. Ia kehilangan hak privatnya. Setiap penampilan baik baju, aksesoris, hingga potongan rambutnya selalu menjadi bahan ulasan yang membutkannya risih dan terganggu. Bahkan satu jerawat yang tumbuh di pipi Nola akan menjadi berita heboh di sekolahnya.
Kesehatan Mental Dan Kebahagian Hidup
Dalam laman Kementerian Kesehatan RI , kesehatan mental merupakan kondisi dimana individu memiliki kesejahteraan yang tampak dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri, memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup normal pada berbagai situasi kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.
Kesehatan mental sangatlah penting mendapat perhatian. Permasalahan yang terjadi di dalam kehidupan kadang tidak sesuai harapan dan keinginan. Seseorang akan mengalami fase kehidupan yang mungkin sulit dan berat.
Mungkin karena tekanan perkerjaan yang berat dan membuat stres atau perlakuan yang tidak baik dari lingkungan sekitar seperti perundungan, body shaming, pelecehan hingga tindakan intimidasi.
Kesehatan mental sangat berkaitan dengan edukasi, kejadian masa lalu, kasih sayang keluarga, dan hubungan sosial yang sehat. Anak dan remaja perlu mendapatkan edukasi dan literasi tentang Kesehatan mental, mulai dari gejala, penyebab dan solusi yang harus dilakukan.
Promosi kesehatan mental harus menjadi perhatian di sekolah sebagai lingkungan dimana anak dan remaja tumbuh. Waktu anak dan remaja menghabiskan waktu yang cukup panjang 6 hingga 9 jam.
Peran guru, tenaga pendidik hingga orang yang berada dalam lingkungan sekolah perlu memberikan perhatian terhadap gejala perundungan, atau tindakan intimidasi antar siswa.
Sekolah membuatkan media atau waktu untuk curhat, mengadukan bahkan melaporkan segala hal terkait tindakan yang mempengaruhi kesehatan mental. Bisa berupa kotak pengaduan, nomor khusus bisa via chat atau bertemu langsung dengan guru yang ditugaskan khusus.