Andri berteriak keras, emosinya sedang naik ke ubun-ubun. Beberapa benda didekatnya jadi sasaran, sebuah vas bunga di atas meja terbang menghantam tembok. Diikuit suara 'prakk' setelah itu pecahan keramik berhamburan.
Pemicunya sepele, tim kesayangannya kalah dalam pertandingan. Dibantai 1:3 sehingga tidak lolos pada babak berikutnya. Sebelumnya Andri tak pernah bersikap seperti itu. Ia bahkan termasuk remaja yang tidak suka berkonflik. Jangankan berteriak-teriak. Berbicara saja kadang sering tak terdengar karena Andri berupaya menjaga suaranya tidak melebihi lawan bicara.
Hal yang mirip tapi tak sama juga terjadi pada Nola, gadis yang aktif sebagai paskibra di sekolahnya belakangan ini berubah jadi 'random'. Â Moodnya jadi mudah berubah-ubah. Kadang ia menjadi gadis yang sangat optimistis namun tak lama ia berubah menjadi seorang pesimis yang banyak ketakutan.
Nola kerap mengeluh dan ingin pergi kesuatu tempat yang sepi. Ia ingin hidup sendirian saja dan merasa tak butuh orang lain. Alasannya karena ia kesal dengan pandangan orang terhadap dirinya, tuntutan sang mama yang begitu perfeksionis dan permintaan papa yang mengharuskan Nola menjadi pebisnis kelas atas dengan mewajibkan Nola bersekolah di Eropa selepas SMA.
Apa yang terjadi dengan Andri dan Nola bisa disebut gangguan Kesehatan mental. Walau tarafnya mungkin belum parah. Namun hal ini bila tidak ditangani dengan baik akan berujung pada depresi, ADHD hingga kelainan Bipolar.
Pernah dengar kasus artis Marshanda beberapa tahun yang lalu, Wanita cantik ini mengalami apa yang disebut Bipolar atau kepribadian ganda. Orang yang mengalami Bipolar bukanlah tiba-tiba, ada faktor faktor yang menyebabkan seseorang terganggu kesehatan mentalnya sehingga ia akan masuk ke dalam orang dengan gangguan mental serius lalu mengalami disorientasi perilaku.
Biasanya penderita gangguan mental akan kesulitan untuk membangun hubungan normal dengan lingkungannya, ia merasa dalam perilaku yang benar, cenderung kasar dan atraktif yang berlebihan, memiliki hasrat untuk menyakiti diri sendiri.
Penyebab gangguan mental bisa berasal dari beberapa faktor, lingkungan menjadi sumber utama terjadinya gangguan mental, tekanan ekonomi, perundungan yang terus menerus, stres berat dalam jangka panjang, perlakuan keras dan kasar dari orang terdekat, hingga adanya pelecehan seksual.
Andri sebelumnya adalah remaja yang sangat memperhatikan norma dan aturan berubah menjadi emosianal dan kasar karena mengalami perundungan dari teman-teman sekitarnya. Karena Andri memiliki fisik yang kurus berbeda dengan teman sebaya lainnya, Andri mengalami perundungan bukan saja dari teman terdekat bahkan guru dan saudara kandungnya.
Sebutan si ceking dan anak miskin membuat Andri mengalami perubahan perilaku, sikap keras dan kasar sebagai reaksi atas gangguan mental yang terjadi. Andri mengalami gejolak karena kedua orangtuanya bercerai 6 bulan yang lalu. Keluarga yang biasanya utuh dan bahagia tiba-tiba berubah menjadi 'neraka'.
Sayang, Andri tidak mendapatkan tempat untuk mengeluarkan masalah yang ada di hatinya. Ia juga kehilangan teman akrabnya karena pindah keluar kota dan terputus secara komunikasi. Semua tempat untuk penyaluran emosi seperti menghadapi jalan buntu.
Nola juga mengalami tekanan berlebihan dari kedua orangtuanya yang sangat berharap Nola menjadi apa yang diinginkan mereka berdua. Keinginan yang malah menjuruskan Nola ke dalam keadaan yang sulit dan akhirnya menimbulkanstres .
Dengan paras cantiknya Nola menjadi orang yang selalu mendapatkan perhatian yang berlebihan dengan tuntutan yang mengganggu kehidupan pribadinya. Ia kehilangan hak privatnya. Setiap penampilan baik baju, aksesoris, hingga potongan rambutnya selalu menjadi bahan ulasan yang membutkannya risih dan terganggu. Bahkan satu jerawat yang tumbuh di pipi Nola akan menjadi berita heboh di sekolahnya.
Kesehatan Mental Dan Kebahagian Hidup
Dalam laman Kementerian Kesehatan RI , kesehatan mental merupakan kondisi dimana individu memiliki kesejahteraan yang tampak dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri, memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup normal pada berbagai situasi kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.
Kesehatan mental sangatlah penting mendapat perhatian. Permasalahan yang terjadi di dalam kehidupan kadang tidak sesuai harapan dan keinginan. Seseorang akan mengalami fase kehidupan yang mungkin sulit dan berat.
Mungkin karena tekanan perkerjaan yang berat dan membuat stres atau perlakuan yang tidak baik dari lingkungan sekitar seperti perundungan, body shaming, pelecehan hingga tindakan intimidasi.
Kesehatan mental sangat berkaitan dengan edukasi, kejadian masa lalu, kasih sayang keluarga, dan hubungan sosial yang sehat. Anak dan remaja perlu mendapatkan edukasi dan literasi tentang Kesehatan mental, mulai dari gejala, penyebab dan solusi yang harus dilakukan.
Promosi kesehatan mental harus menjadi perhatian di sekolah sebagai lingkungan dimana anak dan remaja tumbuh. Waktu anak dan remaja menghabiskan waktu yang cukup panjang 6 hingga 9 jam.
Peran guru, tenaga pendidik hingga orang yang berada dalam lingkungan sekolah perlu memberikan perhatian terhadap gejala perundungan, atau tindakan intimidasi antar siswa.
Sekolah membuatkan media atau waktu untuk curhat, mengadukan bahkan melaporkan segala hal terkait tindakan yang mempengaruhi kesehatan mental. Bisa berupa kotak pengaduan, nomor khusus bisa via chat atau bertemu langsung dengan guru yang ditugaskan khusus.
Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental bisa membicarakan kondisinya dan orang yang berada di sekitarnya bisa membantu. Kesehatan mental bisa berupa perubahan perilaku, perubahan mood, kesulitan berkonsentrasi, penurunan berat badan, menyakiti diri sendiri, muncul berbagai masalah Kesehatan fisik seperti sakit kepala dan sakit perut, perasaan yang intens seperti perasaan takut yang berlebihan.
Hidup bahagia tanpa gangguan kesehatan mental harus menjadi tujuan, upaya untuk hidup bahagia dengan persahabatan yang sehat, hubungan keluarga yang penuh cinta kasih, melakukan aktifitas fisik, berolah raga teratur, makan bergizi, mengisi waktu dengan hal berguna dan menghindari obat obatan terlarang.
Bicarakan kepada orang yang tepat dan bisa memberikan solusi bila ada hal yang menggangu mental, jangan biarkan masalah terus menumput, perlu pelepasan dengan bercerita dan meminta nasehat kepada orang orang yang kompeten.
Kesehatan mental sangat berhubungan dengan kebahagian hidup. Kesempurnaan hidup ketika seluruh elemen sehat dan berbahagia. Fisik sehat, mental sehat, jiwa raga sehat.
Jangan sampai kena mental, laporkan bila ada hal yang tidak sesuai dan berbagilah cerita kepada orang yang tepat.
Tetaplah Bahagia, tetaplah beraktivitas produktif. Dunia itu indah sayang bila kita tidak bisa nikmati dengan baik. Patuhi norma, etika jadilah orang yang berakhlak baik.
Selama Mental
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H