Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Benny Santoso 'Tempeman', Mengangkat Citra Tempe Naik Kelas di Era Disrupsi

27 September 2023   10:35 Diperbarui: 27 September 2023   11:07 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi Tempe Kekinian (sumber gambar : Benny Santoso)

Tempe termasuk makanan sederhana, harganya yang 'merakyat' dan tak sulit untuk menemukan jenis makanan ini. Namun jangan salah, makanan ini masuk dalam kategori makanan sarat gizi yang baik.Bisa dikonsumsi untuk semua golongan usia, dari anak anak hingga lansia.

Dalam laman kemenkes.go.id,  Tempe memiliki senyawa peptide pendek, asam amino bebas, asam asam lemak, dan karbohidrat yang mudah diserap tubuh. Tempe juga mengandung vitamin B12, mineral seperti Ca dan Fe dan tidak mengandung kolesterol dan relatif bebas dari unsur racun kimia. Maka tak heran Tempe banyak dikonsumsi orang Jepang sebagai makanan sehat,superfood yang diimpor langsung dari Indonesia.

Tempe makanan asli orang Indonesia. Karena terbukti tertulis dalam sebuah manuskrip kuno abad 16, Serat Centhini. Menurut para sejarawan, tempe sudah dikenal dan menjadi makanan sehari hari,  khususnya di pulau Jawa.

Pemerintah Indonesia sudah mendaftarkan tempe sebagai warisan budaya bukan benda UNESCO, badan dunia yang mengurusi pendidikan, keilmuan dan budaya. Sebagai upaya pemerintah memasukkan Tempe sebagai warisan  kuliner asli dari Indonesia. Menghindari klaim sepihak dari negara lain.

 Tempe merupakan kuliner masyarakat Indonesia kebanyakan. Mayoritas orang Indonesia menyukai tempe, baik diolah dengan cara digoreng, atau dijadikan jenis makanan lainnya.

Tempe merupakan makanan hasil fermentasi, paling banyak menggunakan bahan baku kacang kedelai. Memanfaatkan jamur Rhizopus Oligosporus , proses fermentasi ini akan melunakkan tekstur bahan baku dan menaikkan nilai nilai gizi  yang sangat bermanfaat untuk kesehatan manusia.

Walau  tinggi gizi,  tempe sering dipakai dalam jargon yang kurang sedap seperti : 'mental tempe' ,  stigma ini muncul dari orang orang yang tidak paham kandungan tempe yang luar biasa. Bisa jadi karena melihat tekstur tempe yang tidak kokoh mudah rusak karena benturan, sehingga orang yang mudah menyerah dan sering mengeluh diberi stigma sebagai orang bermental tempe.

Namun tempe  menjadi  istimewa ditangan Benny Santoso, pria kelahiran Solo, 2 Oktober 1995 yang saat ini menetap di Bali  mampu memutar balikkan Tempe sebagai makanan dengan citra menterang. Tempe ditambahkan variasi rasa dengan tampilan yang menarik. Sehingga tempe berhasil diterima pasar kelas menangah atas.

Benny biasa ia disapa, dalam sesi wawancara jarak jauh ia menyampaikan banyak hal terkait tempe sebagai kuliner Indonesia yang telah membuatnya jatuh hati. Sejak dibangku SMA , Benny telah memiliki keinginan untuk menjadikan panganan yang sejak kecil ia gemari ini untuk menjadi kuliner 'kelas dunia'.

Keinginan Benny akhirnya menemui kesempatan ketika ia menimba ilmu di Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali, dalam tugas akhirnya Benny mendapat tugas terkait Tempe dengan rasa keju. Inilah awal Benny membuat inovasi kreatif tempe sehingga ia akhirnya mewujudkan impiannya yang tertunda.

Benny memulai perjalanan sejarahnya, awalnya mengusung branding 'Ini Tempe Bali'  sebelum akhirnya menggunakan  nama 'TempeMan' sebagai ikon identitas. Kalau di Jepang dikenal dengan Angpang Man, sejenis roti yang terkenal. Pemilihan nama TempeMan karena unik dan mudah diingat orang.

Dalam memulai usaha, TempeMan membuat kuliner dengan basis tempe, menjadi  cookies dengan rasa  chees, chocolate, kurma, cranberry, chocochips. Variasi ini tentu sangat digemari para generasi milenial. TempeMan mencoba mengangkat tempe sebagai kuliner sehat, bergizi dan tetap memenuhi selera kekinian. Varian rasa tempe dan bentuk yang unik menjadikan TempeMan unggul dan diterima pasar.

Ketika ditanya apakah tidak takut dengan kompetitor yang meniru produknya, Benny menjawab lugas, inovasi produk yang dilakukan Tempeman memiliki ciri khusus yang mudah dikenali oleh para pelanggan setia. Ini sangat membantu untuk pengembangan  inovasi variasi  lainnya.

Kedelai sumber protein ( sumber gambar :Benny Santoso)
Kedelai sumber protein ( sumber gambar :Benny Santoso)

Bidik Pasar Internasional

TempeMan memang diterima pasar dengan cepat. Respon baik ini tidak disia siakan. Target segera dibidik, TempeMan memang segmented, membidik kelas menengah dan menengah atas . Hal ini tercermin dari pangsa pasar restaurant, butik dan hotel bintang lima yang telah dikuasai.

Jangkauan pemasaran TempeMan tak hanya sekitaran Bali tapi telah merambah Lombok, Surabaya, Jakarta hingga Medan. Menurut Benny, konsep kolaborasi dengan mitra  sehingga jangkauan pemasaran terus bertambah. Benny juga sedang mengembangkan pasar global sebagai sasarannya. Apalagi banyak wisatawan mancanegara yang telah menjadi pelanggan setianya.

Menguasai Bali tentu menjadi modal untuk Benny menjangkau pasar Internasional. Kelas workshop yang dibuka Benny banyak diikuti wisatawan multi negara, Inilah yang membuat Benny memiliki keinginan untuk mengadakan paket wisata lengkap.

Wisatawan  yang datang bisa melihat langsung dan  mencoba proses membuat tempe dengan berbagai kreasi, membawa hasil tempe yang mereka buat sendiri dan satu lagi mimpi besar Benny memilki museum tempe. Hal ini tentu merupakan mimpi yang akan diwujudkan Benny.

Ketika ditanya pasar Internasional , Benny menjawab Singapura menjadi target berikutnya. Pemilihan Singapura karena pasar Internasional tersedia lengkap di negara ini. Dengan akses global Singapura maka TempeMan akan mudah diterima dibelahan bumi lainnya. Asia, Amerika, Eropa, Timur Tengah,  hingga Australia.

Bukan tidak mungkin TempeMan akan menjadi  kuliner ikonik seperti yang dilakukan Jepang, China, Korea Selatan dan Thailand dengan kuliner yang telah mendunia. Kreasi inovarif harus terus dilakukan, riset pasar dan pengembangan produk tak boleh berhenti.

kreasi tempeman (foto : Benny Santoso)
kreasi tempeman (foto : Benny Santoso)

TempeMan  Berdayakan Masyarakat 

Apa yang menarik dari TempeMan sehingga cepat diterima dengan baik di pasar ? Salah satunya TempeMan merupakan produk lokal yang tetap menjaga warisan budaya dan melibatkan masyarakat. Benny secara khusus menyampaikan bahan baku kedelai berasal dari Jawa timur dan Bali. Tidak menggunakan bahan baku impor. Sebagai salah satu upaya memberdayakan petani kedelai lokal.

Untuk memproduksi  TempeMan digawangi 11 orang yang kesemuanya adalah masyarakat lokal yang berada disekitar tempat produksi TempeMan di Angantaka, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung . Ini salah satu cara Tempeman membuka peluang pekerjaan kepada masyarakat sekitar.

Mulai dari proses pengadaan bahan baku, proses produksi, pengemasan produk hingga pemasaran dan penjualan , Benny memberdayakan masyarakat sekitar. Baginya proses TempeMan adalah ekosistem pemerdayaan masyarakat , dimana dampaknya adalah naiknya kesejahteraan masyarakat.

Keberadaan TempeMan harus juga dirasakan oleh petani, pekerja, pemasar , mitra hingga masyarakat disekitar TempeMan. Apalagi TempeMan telah menjadi salah satu ikon kuliner khas dari Bali. Nama TempeMan akan selalu diingat darimana asal produk ini , BALI.

Secara marketing, nama Bali sangat menjual. Seperti kuliner yang membawa label BANDUNG, selalu sukses menjadi kuliner yang disukai masyarakat Indonesia. Sebagai salah satu destinasi  wisata dunia, Bali juga membawa nama nama kuliner yang telah dikenal luas. TempeMan salah satu nama kuliner yang akan selalu dikaitkan dengan Bali.

Naiknya citra  Tempe sebagai kuliner Indonesia dengan pengembangan kreatif, pemanfaatan kedelai lokal dan pelibatan masyarakat menjadi nilai penting Benny Santoso mendapatkan penghargaan dari  Semangat ASTRA untuk (SATU) Indonesia sebagai penerima tingkat provinsi pada tahun 2019.

Perubahan yang dilakukan Benny adalah dari Tempe yang biasa ditemui menjadi tempe dengan varian dan penambahan rasa , bentuk dan kemasan yang menarik. TempeMan yang dihasilkan Benny telah diterima dan masuk dalam kelas menengah atas.

Tempe masuk ke hotel berbintang lima, restoran mewah dan merambah ke banyak tempat lainnya. Usaha yang dilakukan Benny membuat inspirasi perubahan penting. Tempe lahir dalam bentuk yang lebih modern dengan varian menarik.

Apa yang dilakukan Benny sesuai dengan tema SATU Indonesia : Perubahan hari ini untuk Indonesia yang lebih baik.  Perubahan yang dilakukan Benny adalah perubahan cara pandang orang terhadap tempe. Kuliner yang berhasil ia angkat ke jenjang yang lebih tinggi. Citra TempeMan bisa mewakili Indonesia dalam kuliner warisan budaya. Mengawinkan manfaat tempe dan variasi rasa baru yang menghasilkan jenis kuliner unik kekinian yang diterima pasar.

Selain tempe, Indonesia masih memiliki kuliner warisan lainnya, soto, rendang, sate, berbagai macam kuliner nusantara bila diberikan   pengembangan dan inovasi baru maka pangsa pasar potensial akan terbuka.

Dengan kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia, anak muda seperti Benny Santoso bisa memberikan inspirasi, inovasi, gagasan baru yang akan menjadi hal  yang ikonik. TempeMan telah berhasil menciptakan perubahan yang menghasilkan sesuatu yang baru namun tidak melepaskan budaya warisan lokal.

TempeMan adalah cara baru mengeksplorasi kekayaan warisan kuliner nusantara. Harga tempeMan naik berkali lipat dari Tempe konvensional, pasarnya menembus kalangan menengah atas dengan jangkauan yang luas.

Inovasi Tempe Kekinian (sumber gambar : Benny Santoso)
Inovasi Tempe Kekinian (sumber gambar : Benny Santoso)

Inovasi  Kuliner di Era Disrupsi

TempeMan bukan kuliner biasa, ia mewakili sebuah inovasi yang menembus batas imajinasi. Tempe sebagai makanan rakyat, yang kadang disepelekan sebagai makanan warga kelas bawah kini berubah menjadi kuliner yang mampu menembus kelas atas.

Dalam era disrupsi dimana perkembangan zaman dan teknologi mengeliminasi banyak hal. Termasuk jenis kuliner yang masuk ke Indonesia. Seluruh jenis kuliner asal negara lain masuk dengan mudah dan digemari masyarakat Indonesia.

Seperti kuliner korea , sebut saja Toppoki, Rabboki, Odeng, Samyang, Jjajangmeon, kimchi, hotteok  atau kuliner asal jepang yang lebih dulu terkenal, shusi, ramen, Takoyaki, mochi, sashimi, gyoza atau makanan asal timur tengah, seperti Kebab, nasi kebuli, nasi mandi, atau kuliner asal Thailand, Tom yam, manggo sticky rice, pad thai, banana pancake.

Kuliner asal negara negeri tetangga ini akhirnya lebih terkenal dari kuliner asli Indonesia. Kegandrungan kuliner asing ini mengeliminasi kuliner khas Indonesia. Padahal kuliner asli Indonesia memiliki bahan baku, rasa dan tekstur yang menarik tak kalah dengan kuliner dari negara tetangga.

Era disrupsi memang akhirnya 'memaksa' pelaku kuliner Indonesia melakukan inovasi dan terobosan dalam pengembangan produk dan cara pemasaran kreatif. Pelaku kuliner harus pandai melihat peluang, memanfaatkan teknologi dan memberdayakan potensi lokal.

Persaingan antar kuliner memang tak terelakan lagi, siapa yang mampu melakukan inovasi kreatif akan bisa bertahan dan berkembang. Perubahan zaman akhirnya menggilas semua yang tidak mau berubah. TempeMan adalah contoh inovasi produk untuk menyesuaikan era disrupsi yang tengah terjadi.

Indonesia patut berbangga dengan pangsa besar yang dimiliki, lebih dari 270 juta orang adalah pasar yang menarik untuk siapapun, jangan sampai produk sendiri kalah bersaing dan malah hilang terlupakan karena tak mampu menyesuaikan perubahan yang terjadi.

Sumber Tulisan:

Wawancara via chat Benny Santoso, owner Tempeman

Kemenkes.go.id

Disruption ( Rhenald  Kasali, 2017)

Sumber Foto:

Benny Santoso / Tempeman

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun