Upacara Bendera di Tengah Reruntuhan Gemp Memaknai a
Lapangan Gondang  berada di sisi jalan antar kabupaten di  Lombok utara. Berada di kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara. Lapangan ini dulunya adalah lapangan sepak bola yang biasa dipakai untuk pertandingan sepak bola antar klub lokal atau tempat olah raga lainnya.
Di desa Gondang , kami membangun satu posko tepat disisi jalan. Sebuah rumah penduduk yang oleh pemiliknya difungsikan sebagai sekolah non formal, pengajian dan majelis ta'lim. Rumah permanen ini salah satu rumah yang masih berdiri kokoh walau beberapa sudut rumah mengalami sedikit kerusakan. Dirumah inilah kami diizinkan mendirikan posko bencana. Sebagian bangunan dirubah menjadi Gudang bantuan, Sebagian dijadikan tempat koordinasi termasuk rapat , dan bila malam hari berubah jadi tempat tidur para relawan.
Saya memang tidak ngepos di posko ini, saya membuka posko koordinasi relawan di kota Mataram mendekati posko utama penanggulangan bencana gempa Lombok di jalan Sriwijaya. Tugas saya berkeliling posko posko mulai dari Gunung sari, Pemenang, Tanjung, Gangga, Kayangan, Bayan, Obel obel hingga Sembalun.
Didesa gondang inilah banyak pengungsi membuat tenda sementara dan banyak juga Lembaga kemanusian membuat tenda di lapangan ini karena tempatnya cukup luas.
Awal  Agustus adalah bulan terjadinya bencana gempa bumi di Lombok , Semangat perayaan kemerdekaan nampaknya tetap berkobar dihati para pengungsi , rumah boleh rusak dan roboh tapi nilai semangat kemerdekaan tak boleh luntur. Maka tercetuslah ide melakukan upacara kemerdekaan di lapangan gondang.
Dengan keterbatasan dalam suasana duka akibat gempa besar , perayaan kemerdekan dilakukan dengan cara sederhana namun khidmat. Inspektur upacara oleh Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU) dan peserta upacara dari  unsur TNI/Polri, ASN dan para  relawan kemanusian yang ada.
Untuk keperluan upacara peringatan diadakan latihan gladi bersih terlebih dahulu. Mengingat upacara kemerdekaan adalah upacara yang sakral dan bukan untuk hal yang main main. Jadi perlu disiapkan dengan baik.
Tatacara pengibaran bendera, pembacaan teks proklamasi dan tatacara upacara  disusun dengan baik dan sesuai aturan. Untuk peserta upacara menggunakan seragam masing masing instansi dan lembaga, untuk relawan karena cuma pakaian lapangan yang mayoritas dimiliki para relawan, ya hanya itu yang dipakai saat upacara peringatan kemerdekaan.
Pada tanggal 17 Agustus 2018, tepat jam 8 pagi waktu WITA upacara peringatan kemerdekaan berjalan khidmat. Semua petugas upacara menjalankan tugasnya dengan baik. Saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya, semua menyanyikan dengan semangat namun beberapa orang menyanyikan sambil meneteskan air mata. Suasana memang berbeda saat itu. Karena disekeliling lapangan banyak bangunan roboh. Pemandangan yang membuat perasaan jadi trenyuh. Banyak masyarakat yang ikut hadir.
Acara perayaan kemerdekan ditutup dengan doa dan harapan agar diberikan kemudahan dalam membangun kembali Lombok seperti sebelum bencana. Setelah itu peserta upacara kembali ke posko , para pengungsi juga kembali ke lokasi mereka masing masing.