Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Daya Beli Turun Akankah Berdampak pada Kedermawanan Sosial?

14 Agustus 2023   10:14 Diperbarui: 14 Agustus 2023   18:20 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pasar | Sumber; Kompas.Id/Hidayat Salam

Dalam lansiran data Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI) dan penjual hewan kurban yang di beritakan bisnis.com, ada kenaikan 33% angka pembelian hewan kurban dari tahun sebelumnya. Walau dibayangi isu penyakit mulut dan kuku (PMK), penjualan hewan kurban cukup moncer.

Donasi Sosial Tergantung Momentum 

Harus diakui donasi sosial dan kemanusian sangat terpengaruh oleh sentimen dan momentum. Baik momentum ibadah keagamaan atau momentum event. Yang dimaksud event seperti event sunatan massal, event lebaran yatim atau event rutin jumat barokah.

Orang Indonesia tercatat sebagai negara paling dermawan di dunia. Dalam rilis World Giving Indeks (WGI) pada 2021, Indonesia menempati urutan pertama dengan skor 69%. Angka ini naik 10% dari skor tahun 2018 yang tercatat 59%.

Hebatnya orang Indonesia memiliki catatan menyumbang yang tinggi untuk orang asing alias orang yang tidak dikenal dan memiliki ketertarikan terhadap dunia relawan (volunteer) tiga kali lebih besar. Data-data ini mudah sekali dirasakan secara langsung.

Saat pandemi Covid-19 tingkat kedermawanan dan kerelawanan orang Indonesia sangatlah tinggi. Pembatasan pergerakan orang tidak menyurutkan orang Indonesia membantu saudaranya yang terkena covid-19. 

Di perumahan terasa sekali saling berjibaku memberikan makanan siap santap dan menyediakan tabung oksigen gratis untuk penyintas Covid-19 saat terjadi lonjakan Covid-19.

Saya sendiri saat terkena Covid-19 pernah dibantu relawan yang khusus naik sepeda motor dari Jakarta Selatan ke rumah saya yang jaraknya lebih dari 120 km untuk memberikan obat herbal dan vitamin. 

Saya sampai terharu dengan pengorbanan relawan kemanusian ini, sayang saya tak bisa menemui relawan karena tidak memungkinkan karena takut menulari.

Tetaplah Dermawan Walau Daya Beli Turun

Penurunan daya beli di tengah tahun sebenarnya bisa terjadi karena pengeluaran pendidikan yang cukup menyita keuangan. Ini yang saya alami sendiri, di tengah tahun saya harus mengeluarkan biaya perpisahan anak saya yang TK sekaligus membayar biaya masuk SD swasta yang cukup menguras isi dompet.

Saya juga harus membayar biaya study tour anak saya ke Surabaya, Malang, dan Yogya. Biaya juga mengaduk aduk dompet dan tas istri saya. Di bulan Agustus sudah menanti pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang sudah saya sebutkan di awal tulisan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun