Kapten Muslihat berani berjuang dengan taruhan nyawa, padahal sang istri sedang hamil. Ia tak takut kehilangan nyawa demi sesuatu yang dipercainya. Hal yang malah membuat takut pihak pasukan sekutu
Kedua,Kepemimpinan ketika ia baru berusia 19 tahun. Kapten harus memimpin pasukannya yang terdiri dari berbagai usia yang kebanyakan jauh lebih tua darinya.
Kemampuan memimpin disaat usia muda menandakan kedewasaan dalam mengambil keputusan dan mengatur hubungan dengan anak buahnya.
Ketiga, Kesederhanan dalam hidup sehari hari. Walau lahir dari keturunan darah biru. Keturunan keluarga sultan Banten Kapten Muslihat adalah anak muda yang sedehana, menghormati orang tua dan sayang kepada orang yang lebih muda usianya.
Kesederhanaan hidup didapat Kapten Muslihat dari sang ayah dan menular kepada anak semata wayangnya yang tak pernah bertemu dengan Kapten Muslihat.
Anak zaman now perlu mengenal para sosok pehalwannya, keteladanan yang dimiliki para pejuang kemerdekaan yang telah mengorbankan nyawa. Jangan sekali kali melupakan Sejarah.
Salam Bahagia...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H