Nah, untuk persahabatan ‘saling berbagi’, saya tentu sudah mengetahui latar belakang, jejak hingga attitude, namun perlu porto folio atau minimal pernah melakukan perjalanan bareng yang cukup panjang. Karakter sahabat bisa tercermin dalam dua hal , pertama saat perjalanan jauh dan kedua saat berurusan dengan keuangan. Bila dua hal ini bisa didapatkan informasi maka pantas bila persahabatan ini masuk dalam klasifikasi persahabatan ‘saling berbagi’
Tentu peng klasifikasian ini tidak dibuat untuk membeda bedakan perlakuan, misal untuk berbagi bantuan bersifat materi atau non materi selama sahabat membutuhkan sebaiknya cepat direspon untuk segera dibantu.
Sahabat bisa easy go  easy come, datang silih berganti. Bahkan ada yang kemarin bersahabat sekarang bisa menjadi musuh atau sebaliknya dulu bermusuhan saat ini malah bersahabat baik.
Persahabatan juga harus dibatasi untuk hal hal tertentu.
Persahabatan juga memiliki aturan dan pembatasan, karena persahabatan tidak boleh merusak ranah pribadi yang bersiafat privat
Pertama, Hal hal yang bersifat rahasia pribadi selayaknya tidak diumbar mengingat bisa ada perubahan sifat dan pola pikir.
Kedua Batasi hal yang bersifat sensitif seperti perasaan. Ini biasanya berlaku untuk persahabatan lawan jenis. (Yang sejenis mungkin juga terjadi ? ). Termasuk perasaan posesif yang berlebihan bisa merusak persahabatan itu sendiri.
Ketiga, Batasi waktu karena setiap orang mempunyai waktu untuk sendiri , waktu untuk keluarga, pasangan, komunitas atau kelompoknya. Jangan sampai hubungan persahabatan  menjadi sebab masalah atau keretakan hubungan hanya karena waktu yang habis tersita.
Sebenarnya hal ini bisa diatasi dengan saling pengertian dan saling paham atas persahabatan yang dibangun.
Belajar Dari Kisah Bung Karno dan Bung Hatta
Persahabatan bisa menjadi persaudaraan karena kesamaan nasib, kesamaan visi misi, kesamaan karakter dan lain lain. Persaudaraan lahir dari hal yang lebih serius. Â Tingkat saling percaya yang tidak diragukan lagi. Sifat saling menolong yang kuat.