Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Ini Alasan Warung Madura Buka 24 Jam

18 Juli 2023   11:07 Diperbarui: 19 Juli 2023   09:24 1797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warung Kelontong Madura (Sumber: KOMPAS/PRIYOMBODO)

Jam menunjukkan 00:40 saat saya menyelesaikan 1 artikel yang akan saya publish esok hari. Baru terasa perut 'keroncongan' minta diisi. Perbekalan di dapur tenyata sudah ludes tak tersisa. Lemari makan tempat menyimpan bahan makanan juga kosong.

Harapan terakhir ada di dalam kulkas, berharap ada makanan yang bisa mengganjal perut sebelum tidur. Kulkas juga ternyata sama saja, kosong. Memang tak sehat, dini hari masih mencari makanan.

Tapi begitulah hidup saya. Pulang dari tempat kerja di Bogor. Istirahat sebentar, bersih bersih badan lalu buka laptop untuk membuat bahan tulisan.

Biasanya saya mulai menulis dari jam 21:30 hingga 24:00 lalu berangkat tidur. Tapi kadang saking asiknya, saya suka bablas hingga jam 01:00 dini hari. Setelah menulis saya biasanya makan sambil menonton film.

Tapi malam ini saya benar-benar tak menemukan makanan. Saya memutar otak kemana saya harus membeli makanan, yang terbersit hanya nasi goreng, sate padang atau kudapan dini hari lainnya.

Saya pun mengendarai sepeda motor menuju ruko di depan perumahan yang biasanya menjual makanan malam hari. Sayang, tak ada satu pun penjual yang berjualan, saya kebingungan sejenak. Sampai otak besar saya membuka memorinya. Bukannkah ada warung Madura yang buka 24 jam?

Aha, saya tersenyum gembira melihat lampu terang benderang dari sebuah warung yang masih buka di jam 01:00 dini hari. 

Saya pun segera membeli mie instan dan 1 butir telur. Inilah makanan favorit saya saat kepepet. Semangkuk mie rebus dengan telur dadar.

Ternyata bukan hanya saya yang datang ke warung tersebut, ada 2 orang lagi yang senasib. Mereka datang dengan motor masing-masing membeli makanan instan. Saya baru mengerti market yang dibidik warung Madura yang buka non stop tanpa libur, bahkan saat lebaran sekalipun warung Madura tak pernah tutup.

Warung Madura Menerapkan Blue Ocean Stategy?

Dalam teori bisnis, Red Ocean digambarkan bisnis yang telah penuh dengan persaingan dengan banyaknya competitor serupa yang saling berebut pasar, ceruk yang tersedia sangat ketat. Setiap pebisnis berlomba-lomba saling mengungguli dengan berbagai strategi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun