Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Empat Hal untuk Transportasi Ramah Lansia

14 Juli 2023   14:52 Diperbarui: 14 Juli 2023   16:45 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Transportasi Publik Ramah Lansia

Menurut data di Indonesia, jumlah lansia mencapai angka 22,6 Juta jiwa atau setara 10,82% (Data BPS 2021) . Sejak 2021 Indonesia telah memasuki struktur penduduk tua (ageing population). Dimana 1 dari 10 penduduk Indonesia adalah lansia.

Sebagian lansia di Indonesia masih produktif alias masih bekerja. Maka tak heran masih banyak ditemui lansia melakukan perjalanan menggunakan moda transportasi publik. Hal ini bisa menjadi pertanda positif akan bonus demografi kedua.

Moda transportasi kota besar di Indonesia sendiri telah memberikan tempat duduk prioritas, namun bergabung antara ibu hamil, ibu membawa anak dan disabilitas. Tentu bangku yang tersedia tidak cukup untuk menampung lansia yang sedang menggunakan transportasi publik.

Seharusnya ada penambahan kursi prioritas untuk lansia di setiap moda transportasi publik. Minimal 10% dari total kapasitas. Memang peran berbagi sangat dibutuhkan. Pengguna yang lebih muda bisa memberikan kursinya kepada lansia.

Selain kursi prioritas, lansia juga membutuhkan escalator dan lift yang dapat mereka pergunakan. Tingginya pengguna moda transportasi publik di perkotaan tak sebanding dengan moda yang ada. Penumpukan pengguna yang kadang sudah sangat overload. Sejak pandemi berubah menjadi endemi dan dicabutnya pembatasan maka pergerakan orang sangatlah tinggi.

Langkah-langkah kongkrit perlu dilakukan penyelenggara moda transportasi publik

Pertama, penambahan kursi prioritas untuk lansia sehingga jumlah yang mampu dilayani bisa lebih besar. Lansia masuk dalam golongan yang memiliki keterbatasan fisik. 

Kursi prioritas khusus lansia bisa digunakan di baris dua di dalam bus. Atau menambah dua kursi di setiap baris kursi regular sebagai kursi khusus lansia di dalam gerbong KRL.

Kalau ditotal akan ada 8 kursi untuk lansia di samping 12 kartu prioritas yang sudah ada. Jadi totalnya ada 20 kursi prioritas dalam setiap gerbong KRL.

Kedua, sarana ruang tunggu, toilet dan sarana pendukung lainnya yang bisa digunakan lansia. Termasuk sarana informasi khusus untuk lansia di setiap stasiun atau halte. Sarana ini sangat dibutuhkan sehingga lansia bisa bertransportasi dengan aman dan nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun