Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Jakarta 1987-1990 (Autobiografi #15)

23 Juni 2023   21:00 Diperbarui: 23 Juni 2023   21:02 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kawassan Blok M era 90-an (Instagram/potolawas)

Pulpen atau pensil jadi alat pemutar manual agar kaset bisa didengar ulang. Unik dan menarik. Tape Recorder dengan suara yang semakin canggih mulai bermunculan.

Sumber : Antara
Sumber : Antara

Di era 1990 mulai lahir TV Swasta yang secara pelan pelan menggantikan hegemoni TVRI. Film film barat terus merangsek masuk. Apalagi muncul grup Bioskop modern Cineplex 21. Bioskop rakyat mulai merasakan persaingannya. Apalagi film holywood jadi lebih mudah di tonton.

Ekonomi Indonesia terus membaik, jumlah keluarga kelas menegah juga terus bertambah. Kendaraan roda empat juga semakin banyak dijalanan Jakarta. Mobil mobil jenis baru bermunculan. Aku yang saat itu masih remaja merasakan trend gaya hidup yang berkiblat ke Barat. Sepatu, pakaian , aksesoris dan barang lainnya. Merk merk terkenal dunia sudah biasa dikenakan remaja saat itu.

Tempat belanja yang sering aku kunjungi adalah Kawasan Blok M dan Pasar baru. Blok M di awal tahun 90an merupakan lokasi belanja favorit anak muda Jakarta. Lokasinya yang strategis karena terdapat terminal Blok M yang melayani dari berbagai rute di Jakarta.

Untuk ke Blok M , Aku naik bus dari jalan Let Jend Suprapto. Ada bus patas dan regular. Cuma harus berhati hati sejak di bus hingga masuk Kawasan Blok M banyak copet berkeliaran. Lengah sedikit dompet melayang.

Kawasan lain yang sering aku kunjungi adalah Kawasan Pasar Baru. Wilayah ini menarik bagiku karena toko toko kuno sejak zaman Belanda masih bediri dengan terawat. Aslinya kawasan Pasar baru adalah lokasi belanja sejak zaman Belanda.

Ada dua etnis yang mendominasi Kawasan ini, etnis Tionghoa dan Etnis India. Dua etnis ini banyak berjualan dikawasan Pasar baru, Etnis India banyak berjuakan kain, bahan dan pakaian jadi. Sedang etnis Tionghoa berjualan perhiasan, sepatu , kuliner dan barang lainnya.

Bila menjelang lebaran Kawasan  Blok M, Senen, Pasar Baru, Jatinegara akan penuh. Mal belum banyak dibangun. Sarinah masih menjadi Mal ternama saat itu. Biasanya aku berpetualang bersama teman sekolah atau teman main dirumah.

Naik Bus dan memilih duduk didepan dekat sopir karena banyak kejahatan terjadi dibangku belakang. Terminal Senen sangat terkenal sebagai lokasi kriminal. Aku punya trik agar tidak turun didalam terminal dan menghindari berada disekitar terminal senen  bila malam tiba.

Termasuk planet senen  saat itu kumuh karena banyak dihuni tunawisma, preman dan WTS. Warung warung menjual minuman keras. Anak anak jalanan  hidup terlantar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun