Salah satu jalan keluarnya aku harus mau bersekolah agak jauh. Menyebarangi jalan raya yang cukup ramai. Hal yang menjadi tantangan tersendiri.
Tapi tak ada pilihan lain. Aku didaftarkan di SDN Bungur 03 Pagi yang masuk kecamatan Senen. Berbeda kecamatan. Sekolah ini termasuk SD yang cukup besar. Memiliki lapangan olah raga yang lumayan luas. SDN Bungur terbagi 4 sekolah. Dua pagi dan dua siang.
Di SDN Bungur aku memilliki teman satu permainan yang juga bersekolah di SD ini. Jadilah kami tiga serangkai. Aku, Sukma dan Iyus. Berangkat dan pulang bareng karena harus menyebarangi jalan raya yang ramai dan cukup berbahaya.
Tragedi Menyanyi
Pada hari hari pertama bersekolah aku harus beradaftasi dengan suasana belajar. Berbeda dengan anak anak yang melewati TK. Mereka jauh lebih mudah.Diawal awal  pelajaran masih mengikuti gaya anak anak TK.
Anak anak diminta bernyanyi dan puncaknya , satu per satu anak maju kedepan kelas untuk menyayikan satu lagu. Bagiku hal ini sangat horor. Aku tak bisa menyanyi dan tak ada satupun lagu yang aku hafal. Aku sudah tak tenang. Sebentar bentar aku menengok ke  arah luar ke arah ibuku yang masih menunggui.
Tragedi itupun terjadi, namaku dipanggil untuk bernyanyi didepan kelas. Hal yang aku takutkan. Mukaku pucat ketakutan. Keringat dingin mengucur deras. Aku kedepan kelas , berdiri mematung tanpa tahu harus berbuat apa.
Guruku mulai meminta aku bernyanyi, teman teman kelasku mulai menyoraki karena aku tak kunjung bernyanyi. Suasana sudah tak menyenangkan bagiku. Sementara aku tak bisa menjelaskan aku tak bisa bernyanyi kepada guru dan teman teman sekelasku.
Suasana yang menurutkan sudah menbuatku  kesal dan marah tapi tak tahu harus berbuat apa.Sejenak kemudian karena tertawaan dan ejekan yang aku liat dari teman temanku semakin ramai aku segera berlari keluar kelas dan kabur dari sekolah.
Guruku berusaha menangkap tapi gagal , sekelas jadi heboh. Aku tak lagi melihat kebelakang. Yang ada didalam pikirannku adalah pergi menjauhi sekolah. Beberapa teman kelasku berusaha ikut mengejar tapi semuanya kalah cepat.
Ibuku sudah berteriak memangil manggil tapi aku tak peduli. Pelarian yang membuat heboh satu kelas dan bahkan pihak sekolah. Karena satu muridnya berhasil kabur keluar sekolah tanpa tahu kemana tujuannya.