Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Usai Pesta Ada Rencana yang Tuhan Siapkan (Autobiografi #5)

8 Juni 2023   23:33 Diperbarui: 8 Juni 2023   23:38 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitulah kejadian yang kadang tidak mengenakkan berujung dengan cerita baik. Ayahku malah mendapatkan posisi yang lebih baik. Dari sisi penghasilan jauh lebih baik dan kesempatam menjadi PNS di ibukota Jakarta telah terbuka lebar.

Walau  menunggu waktu cukup lama,   dengan  instruksi presiden (Inpres) pengangkatan guru dilakukan pemerintah di tahun 1972. Ayahku resmi menjadi PNS dilingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ( P & K) dan di tempatkan di SDN Tanah Tinggi

Setahun kemudian ayahku mengenal ibuku Ketika pulang kampung. Seorang Wanita , anak seorang polisi dengan jabatan Kapolsek. Sebuah kebanggan dan kebahagian bagi ayahku .

Proses perkenalan Ayahku dan Ibuku juga terjadi di sebuah pesta muda mudi usai perhelatan pernikahan seorang teman mereka. Perkenalan lalu dilanjutkan ke proses saling kenal lebih dalam. Ayahku kembali ke Jakarta dan meninggalkan sang kekasih di Pesisir Barat. Jalinan kasih jarak jauh dengan menggunakan surat menyurat.

Tak mudah Ayahku menyakinkan keluarga ibuku. Seorang Lelaki anak seorang Janda  yang hidup sangat sederhana. Tak ada yang menonjol dari keluarga besar ayahku. Rata rata hidup pas pasan. Apalagi ayahku tak memiliki warisan  yang banyak. Hanya sebuah rumah yang ditempati dan sebidang tanah yang tidak terlalu luas disamping rumah.

Nilai plus ayahku   adalah seorang guru PNS dan bekerja di ibukota Jakarta. Dan itulah nilai yang akhirnya meyakinkan keluarga besar Ibuku. Untuk meyakinkan ayahku harus beberapa bolak balik pulang kampung. Cinta yang benar benar harus diperjuangkan.

Proses lamaran dilakukan keluarga besar ayahku, melamar seorang anak kapolsek di zaman itu sebuah hal yang membanggakan. Resepsi pernikahan digelar secara meriah , Kakekku secara khusus menyembelih satu ekor sapi untuk merayakan pernikahan anak keduanya.

Dan selanjutnya ia harus rela melepaskan putrinya diboyong ke Jakarta. Dari kelima anaknya hanya Ibuku yang merantau jauh ke Jakarta. Dan dari keduannya kelak lahir tiga orang cucunya . ( Bersambung....)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun