Mohon tunggu...
Noval Palandi
Noval Palandi Mohon Tunggu... Penulis - #penulis

Menulis sampai akhir

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menemukan Tradisi, Menjadi Kader Ummat

9 Maret 2022   19:08 Diperbarui: 9 Maret 2022   19:14 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses di PII membuat saya menjelma dalam sesuatu yang mengharuskan saya menampilkan diri, sibuk dengan identitas organisasi PII, keinginan untuk semua orang tahu bahwa saya adalah pelajar dan kader aktif PII. Baju, buku, dan kamar adalah tiga hal yang selalu menjadi sasaran saya tempelkan logo dan stiker PII. Dan tiga tahun selama masa SMA membuat saya merasa ingin punya banyak waktu untuk belajar di PII.

Di Jatim Menemukan Tradisi

Tahun 2003 saya datang ke Malang untuk kuliah. Saya berkesampatan kuliah di Universitas Brawijaya Malang. Merupakan satu kebahagian ketika menjadi salah seorang mahasiswa dari Dompu yang mampu menembus salah satu kampus ternama di Jawa.

Namun menjadi sangat kecewa ketika tidak kurang setahun saya mencari dan tidak menemukan PII disana. Sampai akhirnya setahun kemudian saya mendapat informasi ada Konferensi Daerah (KONDA) Malang. Saya tidak pikir panjang, saya hadir dan mengikuti KONDA kemudian bergabung dikepengurusan PD PII Malang saat itu. 

Setelah dua tahun belajar di PD PII Malang, saya kemudian mendapat kesempatan pula menjadi Pengurus Wilayah Jawa Timur, kesempatan yang tidak banyak kader PII Dompu bisa dapatkan ketika kuliah di NTB. Dalam sejarah PII Dompu hingga saya menjadi PW PII Jatim, tidak pernah ada kader PII Dompu yang mejadi Pengurus Wilayah dimanapun. 

Kesempatan itu kemudian bagi saya menjadi sangat berharga. Saya terlibat aktif dikepengurusan PW PII Jatim lebih kurang 2 tahun 6 bulan. Tetapi bagi saya seperti berproses sangat lama. Selama proses disana saya menemukan banyak hal baik yang kemudian juga membentuk pola pikir dan pola sikap saya sampai hari ini, baik ketika memandang PII maupun aktivitas di tempat lain.

Tradisi. PII Jatim menjadi salah satu Pengurus Wilayah PII yang kental dengan tradisi ngopi. Satu tradisi yang menggambarkan aktivitas meminum kopi ansih.

Padahal di dalam tradisi ngopi itulah terjadi masifikasi banyak urusan PII. Dari urusan personal kader hingga kebijakan struktur diurai dengan baik disana. 

Di Jatim saya belajar ngopi hingga hari ini kuat dalam pandangan saya bahwa me-ngopi merupakan media yang sangat baik dalam memasifkan seluruh urusan organisasi, karena disanalah ruang netral yang menghadirkan obyektifitas kita dalam memandang sesuatu.

Selain itu ada tradisi berstruktur dan berinstruktur yang kuat dimana tradisi berstruktur sebagai media belajar membangun integritas berorganisasi yang baik dan tradisi berinstruktur sebagai sarana untuk berbicara banyak soal kaderisasi yaitu kualitas instruktur dan kualitas kader.

Dan tradisi inilah sebagian yang saya serap kemudian menjadikan saya belajar membangun integritas tim dalam berorganisasi dimanapun setelah PII.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun