Mohon tunggu...
Novalia Rakhmawati
Novalia Rakhmawati Mohon Tunggu... -

orang yang gila.. gila bercerita..gila menulis :) suatu kesenangan tersendiri jika seseorang menyukai ceritaku :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kontrak Ku dengan-Nya 2

7 Oktober 2010   13:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:38 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perlahan kami mengikutin Kang Ujang masuk ke dalam rumah, lalu Kang Ujang secara tiba-tiba membalikan badannya membuat napas kami bertiga tersentak.

" Yaaah begini lah keadaan rumah nya, ini Mas Beni kunci rumah nya, kalau ada perlu hubungi saya aja ya, rumah saya di kampung sebelah, mari Mas" pamit Kang Ujang.

" Oh iya Kang marii " sahut ku.

Kedua kawanku masih belum bisa berkata-kata sampai tubuh Kang Ujang lenyap di depan pintu. Kami sangat senang pada awal-awal menempati rumah itu, banyak yang sering kita lewati bersama di dalam rumah sebelum perkuliahan dimulai, sholat bersama, sarapan bersama sampai-sampai hampir setiap malam tak hentinya kedua sahabatku berebut remot tv untuk bergantian menonton, dan aku hanya tertawa melihat tingkah mereka yang terkadang membuat pusing ku mendadak kambuh dan kalau sudah begitu mereka baru berhenti dan memperhatikan aku layaknya seorang bayi, sahabatku yang baik :) aku selalu beruntung memiliki kalian, kalian lah yang mengisi kekosongan ku, menghilangkan rasa rindu ku kepada ayah ibu.

Perkuliahan pun dimulai kami bertiga mengambil jurusan yang berbeda, Isal tertarik dengan dunia komunikasi, aku sastra, sedangkan Abi mengambil hukum. Awal kuliah kami datang bersamaan ke kampus, semua mata kaum hawa tertuju pada kami bertiga dan tentu saja aku tidak langsung besar kepala karna ku sudah tau siapa yang menjadi pusat perhatian itu..Yup! Abi ku yang tampan yang menghilangkan dahaga mata para wanita itu.

Dan seperti biasa aku dan Isal saling berpandang.

" mmmm Bi w kesana ya nanti sms aja kalo udah balik ok Bi, Ben duluan!" ujar Isal dan berlalu

" w juga ya Bi, calling-calling aja lah " aku pun berlalu.

Ku lihat dari kejauhan 'Tampan ku' itu nampak kebingungan dan kikuk, terlihat seorang wanita yang ingin mendekatinya dan dapat ku tebak! Abi pun berlari meninggalkan wanita itu..

Semua berjalan baik di awal-awal perkuliahan kita kawan.

Sampai akhirnya Abi memperkenal kan seorang wanita kepadaku dan Isal di kantin kampus, aku dan Isal sangat terkejut karena yang ku tahu Abi adalah pria yang fobia dengan wanita tapi dia normal hanya saja selalu gerogi jika dekat wanita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun