Mohon tunggu...
Novalia Rakhmawati
Novalia Rakhmawati Mohon Tunggu... -

orang yang gila.. gila bercerita..gila menulis :) suatu kesenangan tersendiri jika seseorang menyukai ceritaku :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kontrak Ku dengan-Nya 1

6 Oktober 2010   08:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:40 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setelah kami berdua berpamitan kami pun berangkat ke stasiun tempat kami janjian dengan Isal. Lama kami menanti sosok aktif itu yang akhirnya muncul dengan berlari dari kejauhan dengan napas yang tersengal-sengal ia coba menjelaskan keterlambatanya. dan kami sudah bisa menebak apa yang akan ia katakan.

" sory..sory gue bangun kesiangan tadi, udah gitu bokap nyokap pake ceramah dulu" jelas Isal

" hmmm udah biasa " ujar ku dan Abi dengan bersamaan.

" hehe lo emang sahabat gue banget deh berdua"

isal merentangkan kedua tangannya untuk memelukku dan Abi namun kami berdua langsung mengelak dan segera masuk kedalam kereta yang juga sudah datang.

dalam perjalanan aku terus merasa pusing entah mengapa setahun belakangan ini kepala ku sering sakit, ku lihat Isal tertidur pulas dengan memeluk tas nya dan mulut yang terbuka lebar. lalu ku lihat Abi yang sedari tadi risih dengan wanita di sampingnya yang tak henti mencoba menarik perhatian kawan ku yang tampan itu. kami menaiki KRL Jakarta-Bogor..

semua bertanya mengapa meninggalkan Ibu Kota? kenapa tidak kuliah di Jakarta saja toh lebih banyak. jawaban kami singkat dan standart pemikiran anak muda labil yaitu kami BOSAN dengan Ibu kota ingin mencari suasana baru di Bogor yang adem .

setibanya kami di stasiun bogor kami pun langsung mencari angkutan umum agar cepat sampai ditempat yang akan kami tuju, tempat dimana nantinya kami akan tinggal tempat yang kudapat dari seorang teman almarhum ayah.

........Bersambung.....

Novalia. R

[0.o]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun