Setelah kami berdua berpamitan kami pun berangkat ke stasiun tempat kami janjian dengan Isal. Lama kami menanti sosok aktif itu yang akhirnya muncul dengan berlari dari kejauhan dengan napas yang tersengal-sengal ia coba menjelaskan keterlambatanya. dan kami sudah bisa menebak apa yang akan ia katakan.
" sory..sory gue bangun kesiangan tadi, udah gitu bokap nyokap pake ceramah dulu" jelas Isal
" hmmm udah biasa " ujar ku dan Abi dengan bersamaan.
" hehe lo emang sahabat gue banget deh berdua"
isal merentangkan kedua tangannya untuk memelukku dan Abi namun kami berdua langsung mengelak dan segera masuk kedalam kereta yang juga sudah datang.
dalam perjalanan aku terus merasa pusing entah mengapa setahun belakangan ini kepala ku sering sakit, ku lihat Isal tertidur pulas dengan memeluk tas nya dan mulut yang terbuka lebar. lalu ku lihat Abi yang sedari tadi risih dengan wanita di sampingnya yang tak henti mencoba menarik perhatian kawan ku yang tampan itu. kami menaiki KRL Jakarta-Bogor..
semua bertanya mengapa meninggalkan Ibu Kota? kenapa tidak kuliah di Jakarta saja toh lebih banyak. jawaban kami singkat dan standart pemikiran anak muda labil yaitu kami BOSAN dengan Ibu kota ingin mencari suasana baru di Bogor yang adem .
setibanya kami di stasiun bogor kami pun langsung mencari angkutan umum agar cepat sampai ditempat yang akan kami tuju, tempat dimana nantinya kami akan tinggal tempat yang kudapat dari seorang teman almarhum ayah.
........Bersambung.....
Novalia. R
[0.o]