" ituuuu bego !! kapan lagi lo ketemu "
" iya Bi..ayo lah" aku ikut memberi semangat Abi yang selama ini hanya berani memandangi Kla biasa gadis itu dipanggil. Aku dan Isal seperti memiliki kontak batin dan bisa menebak apa yang harus kami lakukan hanya dengan saling menatap, dengan semangat kami berdua mendorong Abi medekat ke depan Kla, Kla pun nampak bingung namun kami lebih melihat kawan kami Abi yang skakmat di depan Kla layaknya seorang sipil yang tidak bersalah yang ditodongkan sebuah senapan dikepalanya.
Aku dan Isal hanya bisa membelakangi mereka berdua dan tertawa geli, hasilnya pun sangat tidak memuaskan Abi hanya mengucapkan selamat kepada Kla.
" kenapa Bi.." sapa Kla lembut.
"ng...anu Kla..ee..selamat ya kamu lulus he"
" oh iya Abi makasih, kamu juga selamat ya kamu sama temen-temen kamu lulus, oia aku mau ke sana dulu ya" Kla memberi senyuman termanisnya kepada Abi dan berlalu.
kami terus tertawa dan saat akan membalikan badan kami, dengan cepat bogem mentah mendarat di pipi kami.
" puas lo bedua,,gue kaya orang tolol" sewot Abi.
walaupun sakit tapi kami senang setidaknya sahabat kami mendapatkan sebuah senyuman termanis dari pujaannya sebelum kami berangkat ke kota hujan.
setelah beberapa hari kelulusan kami bertiga berangkat menuju kota yang terkenal dengan asinannya itu, namun sebelumnya tentu sahabat-sahabatku berpamitan dengan orangtuanya sedangkan aku berpamitan kepada orangtua Abi yang selama 2 tahun ini rela menampungku dan menganggap ku seperti anak nya sendiri, aku anak semata wayang yang ditinggal pergi kedua orang tua ku saat aku kelas satu Sekolah Menengah Atas.
Ibu ku pun seorang anak tunggal dan tidak memiliki saudara, sedangkan ayah ku 3 bersaudara namun semuanya berpencar dipenjuru tanah air ini untuk kakek nenek mereka semua sudah bersama ayah dan ibu ku di surga. Rumahku dan segala yg ada sudah dijual untu keprluan sekolah ku dan kuliah ku nanti.