Mohon tunggu...
NOVA EVENTINA PURBA
NOVA EVENTINA PURBA Mohon Tunggu... Akuntan - Universitas Mercubuana

Jurusan : Magister Akuntansi NIM : 55522120017 Nama Dosen : APOLLO, PROF. DR, M.SI.AK

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diskursus Serat Tripama untuk Audit Kepatuhan Pajak Warga Negara

18 April 2024   17:40 Diperbarui: 18 April 2024   17:40 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://sumedangkab.go.id/berita/detail/camat-surian-bangga-kolektor-pajaknya-dapat-hadiah-umroh

Selanjutnya, nilai setia terhadap perintah juga berimplikasi pada keadilan sosial. Dalam sebuah masyarakat yang adil, setiap individu memiliki tanggung jawab yang sama dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Ketika sebagian besar individu mematuhi perintah untuk membayar pajak dengan benar, hal ini menciptakan keadilan dalam pembagian beban pajak di antara anggota masyarakat. Individu yang setia terhadap perintah dalam hal pembayaran pajak tidak hanya berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan fiskal negara, tetapi juga membantu memastikan bahwa beban pajak didistribusikan secara adil sesuai dengan kemampuan masing-masing individu. Namun, dalam praktiknya, nilai setia terhadap perintah dalam konteks kepatuhan pajak sering kali dihadapkan pada tantangan-tantangan tertentu. Salah satu tantangan utama adalah adanya kecenderungan untuk menghindari atau mengurangi kewajiban perpajakan secara tidak sah. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk ketidakpuasan terhadap pengelolaan keuangan negara, kurangnya kepercayaan terhadap sistem perpajakan, atau kesempatan untuk memanfaatkan celah-celah hukum yang ada. Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, penting bagi pemerintah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya nilai setia terhadap perintah dalam konteks kepatuhan pajak. Ini dapat dilakukan melalui pendekatan-pendekatan edukasi dan sosialisasi yang menyasar pada pemahaman masyarakat tentang konsekuensi positif dari kepatuhan pajak serta dampak negatif dari pelanggaran peraturan perpajakan. Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap sistem perpajakan yang ada. Di samping itu, perlu juga adanya penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran peraturan perpajakan. Dengan memberlakukan sanksi yang sesuai bagi para pelanggar, pemerintah dapat menciptakan efek deterrent yang mampu mengurangi tingkat pelanggaran perpajakan di masyarakat. Namun, penegakan hukum tersebut harus dilakukan secara adil dan proporsional, serta diiringi dengan upaya-upaya rehabilitasi dan pemberian kesempatan untuk memperbaiki kesalahan bagi para pelanggar yang bersedia untuk berubah.

 

Dengan demikian, nilai setia terhadap perintah dalam konteks kepatuhan pajak memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan keadilan, keberlanjutan, dan kemakmuran bersama dalam suatu masyarakat. Melalui komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai moral ini, diharapkan bahwa masyarakat dapat bekerja sama secara efektif dalam membangun negara yang lebih baik melalui kontribusi pajak yang tepat dan adil.

 

2.            Nilai Cinta Pada Bangsa Dan Negara Dalam Kepatuhan Pajak

 

Serat Tripama, sebagai bagian dari warisan sastra kuno Jawa, menggambarkan prinsip-prinsip tinggi masyarakat Jawa, khususnya nilai cinta terhadap bangsa dan negara. Ini termasuk kesetiaan, pengabdian, dan kepatuhan pada pemerintah serta kewajiban warga, termasuk pembayaran pajak. Dalam karya ini, kepatuhan pajak dipandang sebagai cermin dari kesetiaan dan cinta pada bangsa dan negara, mencerminkan pengabdian kepada pemerintah dan rasa hormat pada negara. Pada tingkat dasar, cinta pada bangsa dan negara tercermin dalam kepatuhan pada hukum, termasuk aturan pajak, bukan hanya sebagai kewajiban hukum, tetapi juga sebagai tanggung jawab moral terhadap kemajuan bersama. Dalam Serat Tripama, kepatuhan pada pajak dipandang sebagai bentuk pengabdian pada pemerintah yang menunjukkan rasa hormat dan kesetiaan pada negara. Lebih lanjut, cinta pada bangsa dan negara tercermin dalam kesadaran akan pentingnya sumber daya untuk pembangunan dan kesejahteraan bersama. Melalui pembayaran pajak, masyarakat berkontribusi pada program pembangunan yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup. Dalam karya ini, tokoh-tokoh yang membayar pajak dengan kesadaran akan dampak positifnya bagi negara diilustrasikan dengan baik. Selain itu, kepatuhan pada pajak mencerminkan keadilan dan persamaan di hadapan hukum. Dalam masyarakat yang mencintai negaranya, tidak ada tempat untuk korupsi atau penggelapan pajak. Setiap individu dihormati atas kepatuhannya dalam membayar pajak sesuai dengan kemampuannya, sesuai dengan ajaran moral Serat Tripama yang menekankan integritas dan kejujuran.

 

Cinta pada bangsa dan negara juga mengandung makna solidaritas dan gotong royong, di mana masyarakat saling mendukung untuk mencapai kemajuan bersama. Dalam konteks pajak, ini tercermin dalam kesadaran bersama akan tanggung jawab untuk memenuhi kewajiban pajak demi kepentingan bersama. Dalam Serat Tripama, nilai-nilai gotong royong dan solidaritas dijelaskan sebagai dasar kehidupan sosial yang harmonis. Kepatuhan pada pajak bukan hanya kewajiban individual, tetapi juga kontribusi spiritual bagi kesejahteraan kolektif. Dalam karya ini, pembayaran pajak dianggap sebagai amal yang membawa berkah, mencerminkan pemahaman mendalam akan konsep karma atau hukum sebab-akibat. Dengan membayar pajak dengan ikhlas, seseorang dianggap berbuat baik bagi dirinya dan masyarakat secara keseluruhan. Dalam era globalisasi dan kompleksitas sistem pajak modern, nilai-nilai cinta pada bangsa dan negara menjadi semakin penting dalam menjaga stabilitas sosial. Kepatuhan pada pajak mencerminkan komitmen moral dan etis terhadap pembangunan bersama. Dalam menghadapi tantangan zaman, masyarakat perlu memperkuat komitmen mereka terhadap nilai-nilai luhur, termasuk cinta pada bangsa dan negara sebagaimana tergambar dalam Serat Tripama.

 

3.            Nilai Rela Berkorban Jiwa dan Raga dalam Kepatuhan Pajak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun