Mohon tunggu...
NOVA EVENTINA PURBA
NOVA EVENTINA PURBA Mohon Tunggu... Akuntan - Universitas Mercubuana

Jurusan : Magister Akuntansi NIM : 55522120017 Nama Dosen : APOLLO, PROF. DR, M.SI.AK

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diskursus Serat Tripama untuk Audit Kepatuhan Pajak Warga Negara

18 April 2024   17:40 Diperbarui: 18 April 2024   17:40 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://sumedangkab.go.id/berita/detail/camat-surian-bangga-kolektor-pajaknya-dapat-hadiah-umroh

Karakter Kumbakarna dalam Serat Tripama memiliki nilai kebenaran yang tinggi. Dia berupaya untuk menjadi individu yang menghargai dan mengedepankan kebenaran, dengan tujuan untuk menghilangkan segala bentuk ketidakbenaran ("sura dira jayaningrat lebur dening pangastuti").

https://sumedangkab.go.id/berita/detail/camat-surian-bangga-kolektor-pajaknya-dapat-hadiah-umroh
https://sumedangkab.go.id/berita/detail/camat-surian-bangga-kolektor-pajaknya-dapat-hadiah-umroh

 

KEPATUHAN PAJAK 

Kepatuhan pajak merupakan proses pelaporan pendapatan dan pembayaran pajak sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku. Definisi ini menjelaskan bahwa individu yang taat pajak akan secara akurat melaporkan pendapatannya dan membayar pajak yang terutang tepat waktu tanpa campur tangan dari pihak berwenang pajak.

 

Ada dua model dasar tentang kepatuhan pajak, yaitu model kepentingan finansial sendiri dan model yang diperluas. Model kepentingan finansial sendiri mengasumsikan bahwa setiap wajib pajak bertindak rasional dan berusaha untuk maksimalkan pendapatannya dengan mempertimbangkan kemungkinan terdeteksi oleh pihak berwenang pajak. Teori ini mengidentifikasi tiga variabel utama yang memengaruhi kepatuhan pajak, yaitu tarif pajak, probabilitas terdeteksi, dan sanksi pajak yang berlaku. Sedangkan model yang diperluas mengidentifikasi variabel utama yang memengaruhi kepatuhan pajak, yang terbagi menjadi demografi (seperti usia dan jenis kelamin), peluang ketidakpatuhan (seperti pendidikan dan jumlah pendapatan), sikap (seperti etika dan pengaruh kelompok), dan struktural (seperti sanksi, probabilitas pemeriksaan, dan tarif pajak). (Ezer & Ghozali, 2017).

 

Pajak merupakan instrumen penting bagi negara dalam mendukung pembiayaan berbagai kegiatan. Tingkat kepatuhan pajak menjadi faktor penentu dalam besarnya penerimaan negara dari pajak. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji secara konseptual hubungan antara kepatuhan pajak dan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan berbagai penelitian, disimpulkan bahwa kepatuhan pajak dapat berperan signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 

Pajak pada dasarnya adalah proses transfer pembayaran dari wajib pajak untuk mendukung kebutuhan dan pengeluaran pemerintah dalam pembangunan. Melalui sistem pajak, negara dapat mengoptimalkan penerimaan dalam negeri untuk membiayai pembangunan. Pajak menjadi salah satu sumber utama pendapatan negara yang vital dalam pembangunan nasional. Setiap tahun, pemerintah berupaya meningkatkan penerimaan pajak untuk mendukung pembangunan. Semakin besar penerimaan negara dari pajak, semakin besar pula kemampuan keuangan negara dalam mendanai pembangunan. Sebaliknya, jika penerimaan pajak rendah, kemampuan negara dalam mendanai pembangunan juga akan terbatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun