Akhirnya, semua tentunya kembali kepada individunya masing-masing. Keuntungan yang dirasakan biasanya adalah kemudahan akses dan harga yang lebih leluasa dipilih.Â
Namun, di balik keuntungan tersebut, dibutuhkan sikap yang waspada akan risiko yang bisa saja dialami. Kesadaran akan keuntungan dan risiko inilah yang baik untuk selalu dijaga saat memilih untuk melakukan pembelian obat secara daring.Â
Karena akhirnya kita sendiri yang akan merasakan outcome dari apa yang kita konsumsi. Kebijaksanaan dan pengetahuan akan tips dan trik dalam bertransaksi obat secara daring tentunya akan sangat menjaga keselamatan diri kita.Â
Disamping dari pemerintah, dalam hal ini BPOM yang masih terus berjuang dan berproses dalam penertiban dan pengawasan peredaran obat melalui daring.
Salam sehat untuk kita semua......
Oleh: apt. Nova Ermawati, S.Farm.
(Penulis adalah mahasiswa S2 dari Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta) Â Â Â
Referensi:
1. Kominfo (2014) E-Commerce - BPPTIK. Available at: https://bpptik.kominfo.go.id/2014/12/19/645/e-commerce/ (Accessed: 10 March 2022).
2. Henney, J.E. (2001) 'Cyberpharmacies and the role of the US Food and Drug Administration', Journal of Medical Internet Research. Journal of Medical Internet Research, pp. 7--20. doi:10.2196/jmir.3.1.e3.
3. Â Anonim. Peraturan BPOM RI Nomor 8 Tahun 2020 Tentang Pengawasan Obat dan Makanan yang Diedarkan Secara Daring. Jakarta, Indonesia: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia; 2020.
4. Aus E, Gmezvicente V, Esquiva G. Visual side effects linked to sildenafil consumption: An update. Biomedicines. 2021;9(3).