Faktor yang memengaruhi emosi anak berikutnya ialah tingkat aktivitas sosial Si Kecil.
Anak yang jarang bersosialisasi cenderung memiliki sifat pendiam, sedangkan anak yang tingkat aktivitas sosialnya tinggi biasanya memiliki karakter supel dan aktif.
Tinggi atau rendahnya tingkat aktivitas sosial anak sebenarnya bukan masalah, selama tidak mencapai titik ekstrem seperti terlalu banyak atau terlalu sedikit bersosialisasi.
Alasannya adalah karena aktivitas sosial yang terlalu tinggi akan membuat mental anak cepat lelah, sedangkan aktivitas sosial yang terlalu rendah akan membuatnya merasa kesepian dan tidak penting bagi orang lain.
Supaya perkembangan sosial emosional anak tetap optimal, Moms perlu terus memantau tingkat aktivitas sosial anak dan melakukan intervensi jika perlu.
Baca Juga: Kekerasan pada Anak: Tanda, Jenis, Dampak, dan Cara Mengatasinya
3. Contoh dan Panutan dari Orang di Sekitarnya
Pengaruh Lingkungan Sekitar
Seperti halnya keluarga, masyarakat juga menjadi faktor yang memengaruhi emosi anak.
Ketika anak tinggal di komunitas yang tidak aman atau tidak sehat, seperti kualitas udara yang buruk dan polutan lingkungan lainnya.
Atau ketika Si Kecil menerima pengasuhan anak berkualitas rendah, kurangnya sumber daya yang tersedia di masyarakat, kurangnya kebijakan yang mendukung anak-anak dan keluarga, hal ini dapat mempengaruhi perkembangan sosial serta emosional mereka.