Foto: Sikap dan Temperamen (Orami Photo Stock)
Para pakar sepakat bahwa sikap dan temperamen yang ditunjukkan anak sebenarnya adalah wujud dari ekspresi dirinya.
Apa yang dimaksud dengan sikap disini adalah hasil evaluasi anak terhadap orang, objek, atau peristiwa yang sedang, sudah, atau akan terjadi.
Walaupun anak masih kecil, dia bisa saja bersikap seperti orang dewasa saat dihadapkan pada suatu masalah. Biasakan anak merasakan emosinya.
Menurut Malti dari UTM's Laboratory for Social-Emotional Development, rasa kecewa atau emosi akan membantu anak menahan diri dari agresi dan perilaku antisosial lainnya.
Penerimaan pada rasa kecewa adalah emosi yang penting untuk dimiliki, karena akan bikin anak berpikir tindakan selanjutnya.
Sedangkan temperamen adalah gaya dan cara khas seorang anak dalam berperilaku dan menanggapi suatu hal. Temperamen setiap anak juga berbeda, ada yang pasif, aktif, bahkan agresif.
Nah, sudah menjadi tugas bagi orang tua dalam perkembangan anak untuk menuntun pembentukan sikap dan temperamennya, agar berkembang menjadi karakter dan kepribadian yang positif.
Jadi, mumpung masih dalam masa perkembangan karakter, jangan segan menasihati serta meluruskan sifat dan temperamen anak yang kurang pantas ya, Moms.
Baca Juga: Yuk, Kenali Tahapan Perkembangan Sosial Emosional Anak Sesuai Usianya
2. Tingkat Aktivitas Sosial