Kawasan Dataran Tinggi Dieng memang menyimpan fenomena alam yang menakjubkan dan sayang untuk dilewatkan. Seperti objek wisata Kawah Sikidang ini. Kawah Sikidang adalah salah satu objek wisata unggulan Dieng yang mudah dicapai dan dinikmati dibandingkan kawah-kawah lainnya di Dieng kawah pada umumnya yang terletak di puncak gunung berapi dan susah untuk melihatnya.
Kawah Sikidang berada di tanah yang datar sehingga pengunjung bisa leluasa melihat lumpur panas meletup-letup dan gas atau asap yang berwarna putih pekat mengepul di udara. Fenomena alam yang benar-benar menarik perhatian. Sebelum adanya pandemi COVID-19, setiap minggu banyak wisatawan berkunjung ke Kawah Sikidang untuk sekedar berfoto atau menyaksikan aktivitas vulkanik yang dapat disaksikan secara langsung.
Kawah Sikidang termasuk objek wisata unggulan Dieng yang wajib kalian kunjungi. Kawah Sikidang ini berlokasi di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Kawah Sikidang memiliki keunikan dibandingkan kawah-kawah lain. Di Kawah ini kalian dapat menikmati keindahan kawah dan pemandangan alam yang masih alami.
Jika kalian ingin berkunjung ke tempat ini, Kawah Sikidang dibuka untuk umum setiap hari dari jam 07.00 WIB sampai 16.00 WIB. Untuk tiket masuk ke tempat wisata ini merupakan tiket terusan dengan Kompleks Candi Arjuna. Kalian cukup membayar harga tiket tersebut sebesar Rp 10.000 per orang.
Saat kalian memasuki Kawasan Kawah Sikidang, dibagian depan kalian akan menyaksikan langsung lubang besar bekas kawah, dan masih mengeluarkan asap tipis dari kawahnya. Lubang-lubang tersebut adalah bekas kawah utama di masa lalu. Sedangkan Kawah Utama yang masih aktif saat ini berada sekitar 1 km dari pintu masuk. Kalian cukup berjalan kaki jika ingin menuju kesana.
Pengelolaan wisata Kawah Sikidang saat ini berada di bawah Perum Perhutani. Saat kalian berkunjung ke sini, disarankan membawa masker karena udara di sekitar kawasan ini memiliki bau belerang yang pekat. Selain itu, jangan terlalu dekat dengan kawah karena suhu di permukaan kawah utama mencapai 80-90 derajat Celcius.
Daya Tarik Kawah Sikidang
Kawah ini adalah salah satu wisata yang perlu kalian kunjungi ketika pergi ke Dieng. Pesona unik Kawah Sikidang ini menjadi daya tarik tersendiri untuk banyak wisatawan. Kalian akan dihadapkan dengan pemandangan alam dengan aktivitas vulkanik yang tergolong masih aktif. Beberapa daya tarik yang dapat Anda dapatkan ketika berkunjung ke wisata kawah ini, antara lain :
- Melihat bibir kawah secara langsung
Untuk dapat sampai ke bibir Kawah Sikidang, kalian perlu berjalan kaki kira-kira sejauh 1 km dari area parkir menuju area kawah utama. Suhu air di kawah utama kira-kira dapat mencapai suhu 100 derajat celcius dengan diameter kawah sekitar lima meter.
- Berkuda
Jika kalian malas berjalan namun ingin pergi ke area kawah atau sekadar ingin melihat daerah kawasan kawah secara menyeluruh, kalian bisa mencoba untuk naik kuda yang disewakan oleh warga sekitar. Kalian dapat merasakan sensasi berkuda diantara kepulan asap belerang dan dinginnya udara di Dieng.
- Photo Hunting
Area kawah ini sangat luas dan terdapat bukit yang berada di atas kawah, sehingga kalian bisa mengambil foto dari berbagai sudut untuk mendapatkan hasil foto terbaik. Bagi kalian pencinta selfie bisa juga berfoto bersama burung hantu yang disediakan oleh warga.
- Souvenir unik
Di kawah ini, kalian akan menemukan penduduk lokal yang menjual batu belerang sebagai bentuk suvenir khas Kawah Sikidang. Batu belerang ini bukan lah batu biasa, karena dipercaya memiliki banyak manfaat dan khasiat untuk kesehatan. Menurut beberapa sumber, batu ini memiliki kandungan mineral yang tinggi dan air hasil endapan belerang ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit, misalnya seperti jerawat, kadas, dan panu.
Kawah-Kawah Vulkanik Lainnya di Dieng
Selain Kawah Sikidang di Dataran Tinggi Dieng terdapat kawah-kawah lain, karena kawah aktif di Dieng merupakan kepundan bagi aktivitas vulkanik di bawah dataran tinggi. Berikut beberapa nama kawah lainnya yang mendapat pemantauan rutin untuk aktivitasnya adalah sebagai berikut:
- Kawah Candradimuka
- Kawah Sibanteng. Pernah meletus pada bulan Juli 2003 dan bulan Januari 2009.
- Kawah Siglagah
- Kawah Sikendang, berpotensi gas beracun
- Kawah Sileri. Kawah ini yang paling aktif dan pernah meletus beberapa kali (berdasarkan catatan: tahun 1944, 1964, 1984, Juli 2003, dan September 2009).
- Kawah Sinila. Berpotensi gas beracun. Pernah meletus pada 20 Februari 1979.
- Kawah Timbang. Berpotensi gas beracun. Meski kurang aktif, kawah ini merupakan sumber gas CO2 (karbondioksida) berkonsentrasi tinggi yang memakan ratusan korban pada tahun 1979 dan terakhir tercatat mengalami kenaikan aktivitas pada bulan Mei 2011
Legenda Kawah Sikidang
Kawah Sikidang adalah kawah yang masih aktif mengeluarkan gas, uap air, dan material vulkanik lainnya. Disamping memiliki sejarah geologi yang panjang, terdapat banyak kisah-kisah, legenda, dan mitos tentang Kawah Sikidang dan Anak Gimbal di Dieng. Masyarakat kawasan sekitar Dieng ternyata punya kepercayaan lain perihal terbentuknya kawah ini.
Konon, menurut sejarah yang dipercaya sebagian masyarakat, dulunya di kawasan Dieng ini hiduplah seorang putri cantik jelita yang membuat banyak pangeran pada masa itu menaruh hati dan ingin mempersunting dirinya, bernama Shinta Dewi. Namun semua lamaran ditolak karena merasa mahar yang ditawarkan para pengeran terlalu kecil.
Hingga tibalah Pangeran Kidang mengirimkan lamaran dengan mahar yang disetujui Shinta Dewi. Shinta Dewi membayangkan pastilah pangeran Kidang adalah bangsawan yang kaya raya dan juga tampan. Tapi pada kenyataannya, pangeran Kidang memiliki bentuk fisik yang aneh yaitu badannya berwujud manusia tapi kepalanya berbentuk kepala kijang (kidang) atau rusa.
Menyadari hal itu, Shinta Dewi akhirnya mencari akal agar pernikahannya dibatalkan. Shinta Dewi meminta sang pangeran untuk membuatkan sumur besar sebagai tempat masyarakat mengambil air karena masyarakat sekitar sangat kesulitan mendapatkan air.
Tapi sebelum sumur tersebut selesai digali oleh Pangeran Kidang, Putri Shinta Dewi memerintahkan masyarakat untuk menimbun sumur tersebut beserta pangeran Kidang yang masih ada di dalam. Pangeran Kidang kemudian mati terkubur di dalam sumur yang dibuatnya sendiri.
Nah karena amarah yang tak terkira besarnya, pangeran Kidang pun mengamuk hingga sumur yang dibuatnya senidiri berubah menjadi kawah yang menjadi cikal bakal Kawah Sikidang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H