Mohon tunggu...
Nova Enggar Fajarianto
Nova Enggar Fajarianto Mohon Tunggu... Freelancer - anak muda yang akan terus belajar

Penggiat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Di Atas Perapian

2 Januari 2020   09:54 Diperbarui: 2 Januari 2020   10:18 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan itu menari 

Di atas perapian 

Menaklukan gempita di tengah kemegahan

Pandang mata dalam-dalam

Kesaksian massa yang menegurnya

Tak membuat ia pergi

Langit itu bertanya

Pada hingar bingar manusia

Sedang apa mereka

Bersatu menikam kesederhanaan

Kemudian ia berdoa di tengah kesunyian galaksi

Bersimpuh bertasbih pada Sang Khalik

Sambil terisak-isak menahan perih

Ada yang membakar kulitnya

Ia tetap kuat

Namun tidak untuk jiwanya

Air matanya tumpah berserakan

Mengguyur suara menggerutu

Dari sang pemilik api

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun