Hidup ini hanya sementara. Tak elok jika kita hanya mementingkan diri sendiri. Aku yang sudah 6 (enam) tahun berkelana di lingkungan perkotaan, kadang lupa sifat-sifat luhur yang terbentuk selama di desa. Semua itu karena lingkungan dan tidak kuatnya iman yang aku punya.Â
Menjadi PR besar bagi aku dan mungkin bagi Anda yang lupa dengan jati dirinya. Karena gemerlapnya dunia dan karena kesibukan dunia yang membutakan semua. Lingkungan pedesaan membuatku berpikir, banyak hal yang bisa dipelajari. Banyak hal yang berguna untuk kita menemukan kehidupan yang sejati. Mungkin ini juga yang dirindukan bangsa ini.Â
Kurangnya rasa saling menghargai, saling toleransi, dan saling menjaga persatuan antar sesama. Jika kita sudah sadar, itu lebih baik daripada kita hanya berdiam dan bersifat apatis dengan situasi negeri yang penuh dengan huru hara.Â
Mari selalu instropeksi diri, lihat lagi nilai-nilai luhur "wong ndeso" yang sering diabaikan orang. Lihat-lihat lagi nilai luhur yang sering dianggap kuper. Ternyata begitu luar biasa jika kita paham dan mengamalkan dalam perbuatan.Â
Aku tak takut lagi dikatakan Ndeso (desa), karena Ndeso (desa) menciptakan kenyamanan yang sebenarnya dan kebiasaan luhur yang syarat akan nilai-nilai kemanusiaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H