Pengenaan cukai bersifat door to door dan jumlahnya tidak sebesar seperti saat membeli kendaraan roda empat di Jakarta. Mekanisme ini merupakan salah satu contoh yang dapat dilakukan pemerintah, jika memang inovasi tersebut dapat diterima.
Selanjutnya, pemerintah dapat melakukan pertimbangan tertentu untuk merumuskan kebijakan yang paling tepat dimasa mendatang.
Keuntungan Pengenaan Cukai
Dalam setiap kebijakan baru, biasanya pemerintah akan memperoleh pro dan kontra dari masyarakat. Tapi kita wajib meyakini bahwa kebijakan yang diambil, pasti telah melewati berbagai kajian dan pertimbangan para pakar analisis. Apabila keuntungan yang didapat lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan, maka kebijakan tersebut akan tetap dilaksanakan.
 Begitu sebaliknya, apabila biaya yang dikeluarkan lebih besar atau bahkan merugikan daripada keuntungan yang diperoleh, maka kebijakan tersebut bisa saja ditolak. Itulah pentingnya menyusun cost and benefit analysis.Â
ika dikaitkan dengan kebijakan yang dibahas di atas, tentu sangat menarik dalam "mengintip" keuntungan apa saja yang dapat diperoleh dari pengenaan cukai kendaraan roda empat.Â
Pertama, tentu saja kemacetan kota Jakarta dapat berkurang, karena masyarakat akan berpikir ulang untuk membeli kendaraan baru. Sehingga jumlah kendaraan roda empat tidak bertambah.
Kedua, menciptakan paradigma baru kepada masyarakat bahwa penggunaan transportasi umum akan lebih hemat, lebih nyaman, dan lebih tepat waktu dibandingkan dengan menggunakan kendaraan pribadi.
Ketiga, meskipun sejatinya cukai hanya untuk membatasi penggunaan kendaraan, namun juga dapat menambah devisa negara akibat dari pemungutan cukai.
Keempat, apabila kemacetan berkurang, penggunaan kendaraan roda empat berkurang, dapat menciptakan pengurangan polusi udara di Jakarta.
Kelima, dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran di Jakarta. Karena pemerintah akan membutuhkan pegawai yang betugas untuk memungut cukai bagi kendaraan roda empat.Â