Mohon tunggu...
nova aas
nova aas Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Allah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

tawakal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ergonomi dan Islam

24 November 2021   00:34 Diperbarui: 24 November 2021   00:41 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamualikum guys..kali ini saya akan membahas tentang ergonomi. Apa sih sebenarnya ergonomi ? bagaimana menerapkan ergonomi dalam islam ? Apa sih keuntungan ergonomi ? Naaah...untuk itu mari kita bahas tentang ergonomi lebih dalam.

Apa yang dimaksud dengan ergonomi ?

Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang  sifat dan keterbatasan manusia yang digunakan untuk merancang sistem kerja. Sehingga sistem tersebut dapat bekerja dengan baik. Tujuannya adalah untuk membentuk kondisi kerja yang (efektif, aman, sehat, nyaman, dan efisien).  Selain itu, ergonomi juga berguna untuk meningkatkan produktivitas kerja dan menghindari pekerja dari risiko.

Bagaimana ergonomi dalam islam ?

- Anjuran bekerja sesuai dengan keadaan.

QS. Az-Zumar  ayat 39.

"Katakanlah: 'Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku pun bekerja, maka kelak engkau akan mengetahui!" 

Ayat tersebut adalah sebuah perintah untuk bekerja sesuai keadaan. Maksudnya adalah keadaan seperti kelebihan kelemahan yang dimiliki, karakteristik, keterbatasan, kebutuhan, keahlian, bakat minat, potensi, dan lain sebagainya. Ini artinya pekerjaan yang dilakukan harus sesuai  dengan keadaan atau atribut manusia. Hal inilah yang menjadi prinsip dasar ergonomi yakni fit the job to the man yang artinya menyesuaikan kerja dengan manusia yang bekerja tersebut. Uniknya ada beberapa pengulangan makna ayat ini (tentang melakukan sesuatu sesuai kemampuan) pada ayat-ayat lain.

- Menempuh sesuatu yang telah dimudahkan Allah 

QS. An-Nahl ayat 69

"... dan tempuhlah jalan Rabb-mu yang telah dimudahkan (untukmu)." 

Ayat di atas adalah sebuah perintah untuk menempuh jalan (salah satunya dalam bekerja) yang dimudahkan. Maksudnya adalah melakukan suatu pekerjaan  (dengan konteks ergonomi)  yakni kerja dengan energi minimal. Energi minimal bukan berarti seseorang harus mengerjakan sesuatu tanpa kerja keras. Jadi melakukan sesuatu dengan penggunaan energi yang minimal adalah melakukan sesuatu yang "dimudahkan" untuknya. Yang "dimudahkan" untuk manusia adalah yang paling sesuai dengan manusia tersebut. Tidak hanya sesuai  dalam hal fisik tapi juga non fisik. Nah, disinilah peran ergonomi, fit the job to the man artinya menyesuaikan kerja dengan manusia yang bekerja. Manfaatnya yaitu agar mendapat output kerja yang optimal karena bila manusia diberi tugas kerja yang sesuai dengannya maka dia akan "dimudahkan" dalam bekerja dan hasil kerja menjadi optimal. Selain itu karena energi yang digunakan minimal maka input kerjanya tidak perlu banyak. Jadi kesimpulannya dengan ergonomi dapat meningkatkan produktivitas (produktivitas paling optimal adalah ketika output optimal dan input minimal).

- Melakukan sesuatu sesuai dengan ukuran masing-masing 

Al-Qamar ayat 49

"Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran / dengan qadr." 


Dari ayat di atas dapat dilihat bahwa segala sesuatu termasuk manusia diciptakan dengan ukuran. Artinya setiap manusia memiliki ukuran (kelebihan, kelemahan, karakteristik, keterbatasan, kebutuhan, kemampuan, keahlian, bakat dan minat, potensi, dan lain sebagainya) yang bervariasi.  

QS. Al-Baqarah ayat 286

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya ...." 

Setiap manusia diberi suatu misi hidup salah satunya dalam bekerja dan Allah tidak membebankan suatu misi yang diluar kesanggupan manusia atau diluar batas ukuran Contoh   sederhananya adalah seorang yang cerdas, kemampuan logika sangat bagus, ahli matematika namun kurang pandai dalam berkomunikasi maka sebaiknya dia memilih profesi atau pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya seperti programmer, ilmuwan matematika, berhubungan dengan angka atau eksakta,  dan sebagainya. karena disitulah dia diberi amanah berupa kelebihan yang dia miliki dan amanah itu harus dijalankan sesuai misi kehidupannya.

Dalam melakukannya dia akan dimudahkan serta hasilnya sangat optimal. Namun jika dia memilih jalan atau pekerjaan yang diluar kemampuannya, maka dia tidak akan optimal disitu malah bisa-bisa akan timbul masalah-masalah dalam dirinya atau lingkungannya. Hal seperti ini lah yang mulai banyak diikuti orang. Kebanyakan dari mereka memilih pekerjaan bukan karena dirinya atau karena alasan yang objektif melainkan karena sekedar  ikut-ikutan, tren, gengsi, dan sebagainya. Pada intinya sebatas mengikuti hawa nafsu. Dan pada akhirnya, manusia sendirilah yang membebankan sesuatu diluar kesanggupannya.

Ergonomi menjamin agar suatu tugas atau pekerjaan disesuaikan dengan manusia yang melakukan kerja tersebut atau dengan kata lain disesuaikan dengan kesanggupan manusia yang bekerja tersebut. Pekerjaan itu harus sesuai dengan kesanggupan manusia, jadi tidak kurang dari kesanggupannya dan tidak pula lebih dari kesanggupannya.

QS. Ibrahim ayat 2

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." 

Manusia yang bersyukur adalah yang mengenal, memahami, menyadari akan ukuran  dirinya dan mengakui bahwa segala sesuatu yang dimilikinya merupakan pemberian dan anugerah dari Allah. Tidak hanya sebatas itu, manusia yang bersyukur juga akan terus merawat atau menjaga segala pemberian Tuhan dan memanfaatkannya dengan baik.
Namun jika manusia tidak bersyukur terhadap apa yang diberikan Allah dan salah satunya adalah pemberian misalnya dengan tidak mengakui segala kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya (atau bahkan sampai membenci dirinya sendiri) dan dia ingin menjadi orang lain sehingga dia melakukan jalan hidup yang tidak sesuai dengan kesanggupannya maka justru dia akan mendapat kerugian-kerugian.

Apa saja manfaat atau keuntungan  menerapkan ergonomi ?

- Meningkatkan unjuk kerja;  menambah kecepatan kerja, ketepatan, keselamatan kerja, mengurangi energi serta kelelahan yang berlebihan.

- Mengurangi waktu, biaya pelatihan dan pendidikan.

- Mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya manusia melalui peningkatan ketrampilan yang diperlukan.

- Mengurangi waktu yang terbuang sia-sia dan meminimalkan kerusakan peralatan yang disebabkan kesalahan manusia.

- Meningkatkan kenyamanan kerja karyawan.

Nahh... itulah sedikit pembahasan tentang ergonomi, terutama ergonomi dalam islam. Semoga dapat dipahami dan bermanfaat. Assalamualikum wr.wb.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun