[caption caption="Kubah masjid biru"][/caption] Menjelajahi Istanbul dalam 2 hari rasanya terlalu cepat, suasana kota Istanbul yang ramai dengan suara azan berkumandang diseluruh sudut kota penuh dengan mozaik Islam yang bikin adem serta cuaca juga mendukung serasa di kampung halaman di Tarakan :-). Namun, waktu hanya punya dua hari, perlu rencana jelajah singkat tapi bisa merasakan semua tempat wisata legendaris di Istanbul, apa bisa? bisa, asal dibuat rencana detil.
Karena, ini merupakan perjalanan pertama saya ke Istanbul, saya perlu mencari tau lokasi hotel, lokasi wisata dan nama tempat yang harus dikunjungi. Setelah mendapat informasi yang cukup, sepulang dari Jenewa, sebelum balik ke Indonesia, saya mampir di Istanbul, merasakan aroma selat Bosphorus dan hawa kuno kerajaan Ottoman.Â
Tiba di Bandara Atarturk Havaimani Istanbul, saya langsung menuju hotel di daerah Sultanahmed sesuai petunjuk. Untuk menuju hotel tempat saya menginap Hostel Metropolis daerah Fatih, dari bandara saya naik kereta sampai di stasiun Zeytinburnu dan lanjut dengan tram, sejenis kereta listrik untuk menuju daerah Fatih yang merupakan wilayah kota tua, Sultanahmet.
Daerah Sultanahmet merupakan magnet utama kota Istanbul, karena disinilah letak dari Blue Mosque (Masjid Biru), Haga Sophia (Aya Sofia) dan Basalica Cistern dan sangat dekat pula dengan Grand Bazaar dan Spice market di daerah Sirkeci serta jembatan super ramai, Galata bridge (jalan kaki atau naik tram).Â
2 hari tur Istanbul, emang bisa? Begini caranya
Hari pertama, begitu tiba di airport saya langsung menuju kota Istanbul, dengan terlebih dahulu menitipkan barang di left bagage counter di bandara. Saya menginap di daerah Sultanahmet yang merupakan pusat wisata kota Istanbul, dimana Aya Sofia, Blue Mosque, dan Istana Topkapi, lokasinya berdampingan. Sebenarnya transportasi Istanbul sangat lengkap, terutama tram, bisa mengantar kita kemana-mana dengan harga token 4 turkish lira (1 TL= Rp. 4500) sekali jalan. Namun, karena lokasi ini sangat dekat, saya jalan kaki dari poin ke poin agar banyak yang bisa dilihat.
Blue Mosque - Masjid Biru
Setelah cek in di hotel, saya balik ke Masjid Biru untuk menyaksikan kemegahannya dan menyempatkan sholat Ashar di masjid ini. Kubah masjid ini berwarna biru dan seperti kristal warna warni. Ada dua pintu masuk kedalam masjid ini, pintu khusus turis yang berkunjung dan pintu untuk orang sholat.
[caption caption="Blue Mosque"]
[caption caption="Hagia Sophia Istanbul atau dalam bahasa lokal Aya Sofia"]
Karena saya tidak berniat untuk masuk Aya Sofia, saya hanya berfoto-fot ria di depannya sambil menikmati kacang chestnut yang menjadi cemilan rakyat selain roti bagel dan jagung. Seperti Masjid Biru, Aya Sofia juga favorit turis mancanegara. Di belakang Aya Sofia, terdapat Istana Topkapi, sementara di sampingnya seberang jalan, terdapat Basilica Cistern.Â
Dari Masjid Biru dan Aya Sofia, setelah puas, saya lanjutkan jalan kaki ke jembatan Galata, yang berhadapan dengan Spice Market yang wangi dengan harum rempah ala timur tengah dan mideterania.Â
[caption caption="Jembatan Galata, lokasi mancing orang Turki"]
Di jembatan ini, selain banyak yang mancing juga banyak restoran roti ikan seperti sandwich ikan (biasanya sejenis ikan tongkol). Jembatan ini sangat ramai dengan turis dan penduduk lokal yang bersantai.Â
[caption caption="Kota Tua Istanbul"]
Makanan dan minuman
Ciri khas budaya kuliner orang Istanbul adalah budaya minum teh, itu sudah seperti nasi kalo di Indonesia, belum makan kalo belum makan nasi. Di Istanbul juga begitu, belum minum kalo belum minum teh. Tentu juga semua orang tau, makanan khas Turki adalah Kebab dan ice cream, nah di Istanbul selain dua makanan ini, yang terkenal adalah Simit, sejenis roti bagel yang diatasnya ditaburi wijen. Ada juga Balik Ekmek, yaitu sandwich ikan tadi dan ada Durum, mirip kebab.
Yang paling banyak dijumpai di dekat laut adalah Midye Dolma, yaitu kerang hijau yang didalamnya diberi nasi. Namun mesti hati2 beli Dolma ini, karena penjualnya sangat tricky agar pembeli bisa makan banyak dan akhirnya kita bayar lebih mahal, karena mereka akan menyuapi kita sebanyak mungkin dan secepat-cepatnya. Tentu jangan lupakan jajanan Turki, turkish delight dan Baklava. Satu buah Simit dijual 1 TL, seporsi kebab harganya 6-8 TL, khususnya di warung kaki lima begitupun harga Ekmek.Â
Sementara, minuman jalanan yang sangat terkenal di Istanbul adalah jus delima segar dan orange, segelas besar harganya 6 TL. [caption caption="Penjual jus delima"]
[caption caption="Penjual Balik Ekmek"]
[caption caption="Turkish delight dan Baklava"]
Depan jembatan Galata, terdapat satu lagi point of interest turis asing di Istanbul yaitu pasar rempah yang lebih terkenal dengan nama Egypt Spice Market. Pasar ini menyediakan berbagai jenis rempah dari seluruh kawasan Asia, Timur Tengah dan Medeterania. Pasar ini juga menjual seluruh jenis kacang-kacangan, kurma, produk susu termasuk keju. Produk yang dijual disini lebih murah dibanding dengan barang yang sama yang dijual di pasar Grand Bazaar. Contoh, kacang almond dijual rata2 30-50 TL per kg. Setiap toko menjual dengan harga berbeda-beda, jadi sebelum belanja di Spice Market, survei lah terlebih dahulu. Biasanya, toko bagian dalam kompleks ini menjual lebih murah.
[caption caption="Mentega dan keju kambing Spice Bazar Istanbul"]
[caption caption="Salah satu stall spice market Istanbul"]
Nah, Grand Bazar Istanbul juga tidak kalah keren, wajib dikunjungi. Jarak Grand Bazar dengan Masjid Biru juga bisa dijangkau dengan jalan kaki. Sebenarnya juga bisa naik tram, namun cuma berjarak 1Â km dari Masjid Biru. Grand Bazar seperti memasuki lorong waktu, super luas. Produk yang dijual kebanyakan tekstil, baju, oleh-oleh khas Turki. Lokasinya juga unik karena seperti masuk dalam ruang bawah tanah. Barang yang dijual disini lebih mahal dibanding di Spice market.
[caption caption="Grand Bazaar Istanbul"]
Yang juga wajib dikunjungi adalah Taksim Square. Tempat ini tempat shopping nomor satu di Istanbul. Untuk ke Taksim dari Sultanahmet bisa naik tram kemudian turun di Kabatas dan lanjut dg Metro subway, bayar 4 TL, langsung turun di Taksim Square. Cafe-cafe banyak tersedia disini dan cake serta kopi nya super enak dan harga masih sama dengan harga cafe di Jakarta.Â
[caption caption="Taksim Square Istanbul "]
Kita juga bisa nyebrang ke Istanbul bagian Asia dengan kapal feri, dengan harga 4 TL. Bisa berangkat dari Jembatan Galata ke Kabatas. Lama penyeberangan sekitar 30 menit.Â
[caption caption="Kapal Feri ke Istanbul Asia"]
Oleh-Oleh Turki
Dalam 2 hari perjalanan di tempat-tempat menarik di Istanbul, saya sempatkan melakukan survei kecil-kecilan oleh-oleh khas Istanbul dimana baju kaos, suvenir magnet, gantungan kunci, dan makanan. Penjual pinggir jalan jelas menjual suvenir lebih murah, misalnya bila di toko harga sebuah suvenir magnet 5 TL, maka di pinggir jalan 10 TL untuk 5 buah magnet. Kaos Turki berharga dari 10 hingga 50 TL, tergantung bahan. Di belakang pasar rempah (spice market) ada pasar kaget semacam Sogo Jongkok yang menjual jas berkualitas dengan harga sangat murah, dari 20 hingga 50 TL dengan berbagai merek.Â
Karpet Turki tergantung lebar, yang kecil berharga 30 TL dan yang besar hingga 100 TL (150cm x 200 cm).Â
Â
nourmuhamad74@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H