4. Kontrasepsi Mekanis pada Wanita
Kontrasepsi mekanis pada Wanita disebut diafragma, yaitu selaput lateks berbentuk seperti kubah yang dapat menghalangi pertemuan antara sperma dan sel telur. Diafragma dipasangkan pada bagian dalam vagina tepatnya pada Batasan serviks atau leher rahim. Penggunaan diafragma dapat dilakukan berulang dan per diafragma dapat digunakan hingga 2 tahun. Sebagian diafgrama mengandung spermisida atau zat yang dapat menonaktifkan atau membunuh sprema. Resiko penggunaan diafragma adalah adanya reaksi alerge terhadap kandungan obat spermisida atau pertumbuhan bakteri pada diafragma yang dipakai berulang tanpa dilakukannya proses sterilisasi yang tepat.
5. Pil KB
Pil KB adalah salah satu jenis kontrasepsi hormonal yang berisikan estrogen dan progesteron yang dapat larut dalam saluran cerna dan diabsorbsi melalui aliran darah.
Hormon-hormon tersebut nantinya akan berfungsi untuk menghambat pematangan sel telur, mempercepat peristaltik tuba dan mengubah endometrium sehingga kehamilan akan sulit terjadi. Penggunaan pil harus dilakukan secara teratur dengan mengkonsumsinya 1 kali sehari. Pada beberapa pengguna mengkonsumsi pil dapat mengganggu siklus menstruasi hingga mempengaruhi mood dan berat badan.
6. Kontrasepsi Suntikan
Kontrasepsi hormonal berbentuk suntikan dilakukan 1-3 bulan sekali. Suntikan yang diberikan pada injeksi musculoskeletal biasanya pada otot bokong mengandung hormon yang berfungsi mirip dengan kontrasepsi hormonal pil. Efek samping penggunaan kontrasepsi jenis ini dapat mengakibatkan gangguan menstruasi seperti perdarahan yang tidak teratur atau amenorhoe (tidak menstruasi), menurunkan keinginan melakukan hubungan suami istri, gangguan emosi dan fisik seperti timbulnya jerawat hingga sakit kepala.
7. Implan