Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Mahasiswa Universitas Siber Asia - Pembelajar Sepanjang Masa

Pencari informasi, mempelajarinya, mencernanya, mengkajinya, mendiskusikannya, mengujinya, dan mengimplementasikan

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Pandemi Covid-19 Percepat Era Industry 4.0 dan Society 5.0 dalam PJJ UNSIA?

28 Juli 2021   23:27 Diperbarui: 29 Juli 2021   00:07 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tantangan yang ditetapkan oleh Industri 4.0 untuk perusahaan yaitu Tingginya tingkat persaingan di pasar saat ini memaksa perusahaan untuk mengatasi tantangan baru mengenai harga/biaya terbaik, kualitas dan waktu pengiriman. Industri harus mampu merespon inovasi dan membawa produk baru ke pasar dalam waktu singkat akibat persaingan dunia saat ini. Untuk menjamin daya saing proses di sepanjang rantai nilai, perlu dirancang metode yang produktif, efisien, dan fleksibel.

Apa itu Society 5.0 ?

Society 5.0 berfokus pada memposisikan manusia di pusat modifikasi teknologi dan inovasi untuk kepentingan kemanusiaan dan dianggap sebagai revolusi yang tenang dimulai di Jepang yang menjanjikan untuk merevolusi masyarakat. Tujuan utama dari Society 5.0 adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan memanfaatkan potensi yang diperoleh dari Industri 4.0

Jepang sudah bergerak menuju Society 5.0 dengan penerapan metodologi baru seperti truk otonom untuk pesanan yang dikirim atau drone. Sementara itu seluruh Dunia sedang beradaptasi dengan tantangan yang dipromosikan oleh Industri 4.0

Gerakan ini dimulai di Jepang. Jepang memperkirakan, pada tahun 2050, masyarakat tertua dengan sekitar 40% populasi berusia lebih dari 65 tahun. Untuk menghadapi dilema masyarakat saat ini harus menggunakan teknologi canggih seperti data besar, robotika, kecerdasan buatan, pengiriman drone dan truk otonom. Rencana pertumbuhan masa depan yang dipromosikan oleh Jepang mencakup pelatihan untuk memenuhi tujuan pembangunan berkelanjutan dan penciptaan masyarakat yang super cerdas. Untuk mengoordinasikan kerja sama antara akademisi, pemerintah, dan industri, Jepang akan mempromosikan platform layanan Society 5.0. Oleh karena itu, Jepang bergerak dengan berani menyerukan pembangunan masa depan sebagai Society 5.0, dengan perubahan yang akan mempengaruhi aspek masyarakat dan produksi industri. Eropa juga akan menjadi bagian integral dari gerakan ini.

Society 5.0 menggabungkan transformasi digital dengan kreativitas orang yang berbeda untuk pembangunan berkelanjutan melalui pemecahan masalah dan penciptaan nilai dan memungkinkannya untuk memenuhi tujuan yang diusulkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pembangunan berkelanjutan.

Teknologi komputer disesuaikan dengan Masyarakat baru ini Society 5.0 didefinisikan oleh kecerdasan paralel, di mana teori kecerdasan buatan tradisional diperluas ke sistem cyber-fisik-sosial yang muncul (CPSS). Dewasa ini, kemajuan melalui inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dalam ilmu komputer, berkontribusi pada peningkatan bisnis dan masyarakat. Kecerdasan paralel memungkinkan untuk menangani secara efektif dengan masalah yang kompleks secara sosial dan teknis dan bertujuan untuk menemukan solusi yang gesit, fokus, dan konvergen untuk memahami masalah yang tidak pasti, beragam, dan kompleks. Sementara itu, dunia menghadapi tantangan global seperti pemanasan global, kelangkaan sumber daya alam, terorisme dan divergensi ekonomi serta kondisi terkini yakni bencana Pandemi penyakit menular Covid-19.

Tabel. Menyajikan aspek-aspek utama terkait Industri 4.0 dan Society 5.0. (dokpri)
Tabel. Menyajikan aspek-aspek utama terkait Industri 4.0 dan Society 5.0. (dokpri)
Pendidikan Indonesia pada Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0

Era revolusi industri 4.0 merupakan era dimana teknologi informasi berkembang pesat dan mewarnai setiap kehidupan manusia. Era revolusi industri 4.0 ditandai dengan berkembangnya internet of things yang merambah diberbagai bidang kehidupan masyarakat saat ini. Salah satu nya yaitu dibidang pendidikan. Oleh sebab itu ada beberapa upaya yang perlu dilakukan 1) revitasisasi kurikulum, 2) pemanfaatan teknologi informasi yang tepat. Menurut Muhadjir Effendy (Mendikbud) bahwa merambahnya revousi industri 4.0 masuk ke dalam dunia pendidikan maka diperlukan perbaikan kurikulum dengan peningkatan kompetensi peserta didik, antara lain (Yusnaini, 2019) :

  • Critical thinking
  • Creativity and innovation
  • Interpersonal skill and communication
  • Teamwork and collaboration
  • Confident

Seiring dengan berkembangnya teknologi, cara belajar mengajar di era revolusi industri 4.0 juga mengalami perubahan. Internet dan komputer menjadi sarana yang akan memudahkan proses belajar mengajar. Proses pembelajaran yang dulunya harus dilakukan dengan tatap muka secara langsung antara guru dan siswa, kini pada era revolusi industri 4.0 pembelajaran dapat dilakukan dengan kelas online melalui media sosial atau media lainnya yang mendukung proses pembelajaran online.

Society 5.0 menjadi konsep tatanan kehidupan yang baru bagi masyarakat. Melalui konsep society 5.0 kehidupan masyarakat diharapkan akan lebih nyaman dan berkelanjutan. Orang--orang akan disediakan produk dan layanan dalam jumlah dan pada waktu yang dibutuhkan. Society 5.0 dapat diartikan sebagai sebuah konsep masyarakat yang berpusat pada manusia dan berbasis teknologi. Pada bidang pendidikan di era society 5.0 bisa jadi siswa atau mahasiswa dalam proses pembelajarannya langsung berhadapan dengan robot yang khusus dirancang untuk menggantikan pendidik atau dikendalikan oleh pendidik dari jarak jauh. Bukan tidak mungkin proses belajar mengajar bisa terjadi dimana saja dan kapan saja baik itu dengan adanya pengajar ataupun tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun