Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

11 Prinsip Etika Kerja Karyawan, Nomor 9 Menjadi Perhatian?

18 Maret 2024   23:18 Diperbarui: 18 Maret 2024   23:50 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hakikatnya setiap perusahaan mempunyai etika kerja yang mengikat kepada karyawan dalam hubungan kerja yang harus di patuhi, di junjung tinggi dan di jalankan secara bersama-sama dengan semua karyawan yang berada dalam perusahaan tersebut.

Etika kerja manjadi satu paket dengan budaya kerja hal yang tidak terpisahkan terutama dalam menerapkan visi dan misi perusahaan. Hal-hal yang seharusnya menjadi kesadaran karyawan baik sebelum masuk kerja maupun setelah menjadi karyawan, etika tetap "dimiliki, di jiwa, dan di raga" di setiap karyawan.

Dalam penerapan etika kerja harus diberikan edukasi secara detail dan merata kepada setiap karyawan "karena tidak ada karyawan yang mempunyai kesadaran" tanpa harus diberikan pengarahan atau sedikit harus dipaksa dalam arti yang positif "terutama etika kerja" untuk diikuti dan dipahami prinsip-prinsip etika kerja sebagai karyawan di tempat kerja.

Etika sangat erat dengan reputasi perusahaan terutama berhubungan dengan "pelanggaran, penyimpangan, dan kelalaian". Oleh sebab itu, baik secara individu, kelompok maupun organisasi tentu harus saling memberikan dukungan satu sama lain untuk nama baik perusahaan agar "saling mengingatkan".

Mulai dari edukasi tentang etika, penerapan etika, sampai dengan perbaikan tentang etika "ini menjadi peran penting dalam perusahaan" agar semua karyawan tetap konsisten dan mempunyai etika dalam bekerja. Berikan reaward dan funishment, sehingga menjadi tokok ukur yang salah diberikan tindakan dan yang benar diberikan penghargaan.

Perbandingan Teori Etika Menurut Para Ahli:

Penjelasan tentang teori kerja ini untuk memastikan dinamika yang akan di implementasi di tempat kerja dan akan diterjemahkan berdasarkan pengalaman sebagai karyawan yang sehari-hari bekerja di perkantoran dalam perusahaan tertentu, berikut teorinya:

"Etika merupakan refleksi jiwa, ungkapan perasaan terhadap perilaku atau tindakan orang lain atau diri kita berdasarkan nilai-nilai yang disepakati karena etika berasal dari kata etos yang berarti kebiasaan, karakter, atau watak" - Laman kemenkeu.

"Etika itu bagian perwujudan jati diri seorang karyawan yang mencerminkan dalam berperilaku di tempat kerja dengan membiasakan diri untuk berbuat hal yang positif serta mempunyai sifat tidak mementingkan dirinya sendiri". - Noto Susanto.

"Karakter yang kuat akar tercipta dari pikiran etika atas dasar kepentingan dan kebutuhan untuk menjaga diri sebagai karyawan yang akan di praktikkan di dalam perusahaan". - Noto Susanto.

"Etika merupakan ilmu yang membahas tentang moralitas atau tentang manusia sejauh berkaitan dengan moralitas. Atau dengan kata lain etika merupakan ilmu yang menyelidiki tingkah laku moral". - Kees Bertnes.

"Tindakan dalam beretika dimulai dari bagaimana karyawan tersebut mampu menunjukkan ucapan yang positif, berpakaian yang rapi serta mengikuti ketentuan dari perusahaan". - Noto Susanto.

"Karyawan itu, dimanapun berada tetap mempunyai etika terutama pada saat kerja, makan siang, sedang meeting, berkomunikasi dengan rekan kerja, bertemu dengan atasan, saat sholat, saat makan siang, saat ngobrol bersama-sama, dan lain sebagainya, ingat etika itu berlaku tidak hanya di tempat kerja tapi di luar kantor juga "etika harus tetap terjaga". - Noto Susanto.

"Etika adalah sebuah cabang ilmu filsafat yang membicarakan perihal suatu nilai-nilai serta norma yang dapat menentukan suatu perilaku manusia ke dalam kehidupannya". - Drs. H. Burhanudin Salam Menurut Drs. H. Burhanudin Salam.

"Petuah kepada semua karyawan 'percuma Anda pintar kalau tidak mempunyai etika yang baik' akan di ingat oleh semua orang dan menjadi catatan negatif, kalau tidak mempelihara etika dalam bekerja dan secara tidak langsung akan membunuh karakter Anda". - Noto Susanto.

"Etika karyawan, walaupun Anda tidak mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang lebih, setidaknya anda bisa menunjukkan etika yang baik saat bekerja". - Noto Susanto.

"Etika adalah kebaikan, artinya dia menggariskan bahwa setiap aktivitas memiliki tujuan mengejar kebaikan. Apapun aktivitas itu tentulah mengejar kebaikan. Maka, kebaikan adalah menjadi sesuatu yang dituju atau dikejar". - Aristoteles.

"Etika yang baik akan menciptakan diri karyawan menjadi lebih mulia dan mempunyai martabat di tempat kerja, dan menjadi lebih kuat dalam menjalin hubungan kerja dengan siapapun". - Noto Susanto.

"Karyawan hanya berbuat baik di tempat kerja, menjalankan prosedur kerja yang yang benar, tidak merugikan orang lain dan perusahaan. Jadikan Anda tetap stabil dan seimbang menjaga etika di tempat kerja". - Noto Susanto.

Prinsip-prinsip Etika Kerja Karyawan:

1. Sikap Bekerja:

Senantiasa tetap menjaga sikap profesional di tempat kerja, tahu tempat dimana harus berkomunikasi yang bermanfaat, berbicara dengan sopan, ngobrol ditepat yang sesuai, bergurau dengan rekan kerja ada batasnya, mengurangi sikap dan perilaku yang berlebihan, karena karyawan lain akan menilai  Anda "jangan membuat persepsi rekan kerja negatif" melihat sikap Anda tidak baik atau berlebihan.

2. Cara Berpakaian:

Cara berpakaian menjadi bagian dari peofesional kerja "pakaian tidak perlu mahal yang penting pantas digunakan", jika pakaian menggunakan seragam dari kantor jangan berlebihan dengan menambahkan aksesoris lainnya, perhatikan juga kondisi baju atau celananya "jangan kebesaran apalagi kekecilan", kerapihan pakaian kerja di setrika dan menggunakan minyak wangi sewajarnya.

3. Saling Menghornati:

Karyawan harus menghormati rekan kerja, waktu kerja, kehadiran, ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan bersama tim, mempunyai target dan tujuan yang jelas terutama "dalam aktivitas rutinitas yang berada di kantor", terutama arahan dari atasan. Kedisiplinan rendah, akan mengurangi sikap saling menghormati satu sama lain karena rekan kerjanya menutupi tugas sementara dalam menyelesaikan pekerjaan maupun kegiatan teknis lainnya.

4. Delegasi dan Tanggung Jawab:

Dedikasi deligasi tugas dapat dipercaya dan dipertanggung jawabkan, selain tugas dapat diselesaikan dengan profesional. Melibatkan pihak departemen lain dalam berkomunikasi untuk berkolaborasi meskipun tugas dan pekerjaan berbeda-beda. Apapun strategi kerjanya, hasilnya harus mampu menciptakan tugas yang telah diselesaikan dalm waktu tertentu.

5. Nilai-Nilai Perusahaan:

Intinya nilai-nilai perusahaan dan budaya, dapat diterapkan di lingkungan kerja baik internal dan eksternal. Kata kunci dari etika bekerja itu akan menjalankan nilai-nilai perusahaan serta beriringan dengan visi dan misi perusahaan, meskipun perusahan terus bertumbuh dan berkembang dengan baik tapi "nilai-nilai perusahaan, visi, dan misi" tidak menjadi tolok ukur, maka akan menjado keropos dan secara pondasi akan menghancurkan reputasi perusahaan jangka panjang.

6. Kerjasama Tim:

Karyawan harus mampu bekerja sama dengan rekan-rekan kerja lainnya, berbagi ide dan solusi, dan mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, kerja sama ini sama halnya seperti yang diuraikan diatas poin nomor 5 yang isinya "harus mengetahui tujuan perusahaan secara bersama-sama" sehingga kekompakan tim akan tercipta dengan sendirinya. Hilangkan perasaan egois, emosian, apatis atau masa bodoh serta perbuatan atau perilaku yang negatif.

7. Integritas Karyawan dan Perusahaan:

Karyawan harus jujur dan transparan dalam semua tindakan di tempat kerja. Harus bertanggung jawab atas pekerjaan dan mengakui kesalahan apapun baik yang sudah selesai atau yang belum selesai dikerjakan, jangan ragu-ragu jika belum paham atau tidak mengetahui terhadap hal-hal yang baru. Sedangkan dari perusahaan harus patuh dan taat terhadap regulasi pemerintah seperti bayar pajak, bayar gaji sesuai standar pemerintahan dan lain sebagainya.

8. Menghargai Keragaman:

Karyawan harus menghargai keragaman di tempat kerja, termasuk keragaman gender, ras, agama, dan orientasi seksual. Rekan kerja lainnya harus saling menghormati perbedaan dan berkontribusi pada lingkungan yang inklusif dan mendukung dalam kelemahan dan kelebihan masing-masing karyawan di tempat kerja. Tidak terjadi bullying menjelek-jelekkan satu sama lain, menfitnah rekan kerja yang lain dan perilaku individu yang tidak menyenangkan.

9. Pengembangan Diri Keberlanjutan:

Karyawan harus berusaha untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan baik melalui pelatihan formal maupun belajar mandiri. Ini menjadi kesadaran dari setiap karyawan, selain dari manajemen perusahaan yang mengadakan pelatihan internal seharusnya secara individu karyawan harus belajar juga diluar dari perusahaan entah itu "pelatihan eksternal, seminar, kursus" dan lain sebagainya.

10. Keseimbangan Hidup VS Kerja:

"Karyawan harus mencoba untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadinya masing-masing, dan memastikan bahwa mereka memiliki waktu untuk diri sendiri dan keluarga tercinta. Ingatlah !!! bahwa prinsip-prinsip ini mungkin berbeda tergantung pada budaya perusahaan dan industri tempat Anda bekerja. Yang harus dipatuhi dalam kesempatan untuk memastikan bahwa prinsip etika akan menciptakan kesehatan mental dan pikiran dalam bekerja.

11. Kebiasaan Positif:

Tanamkan kepada diri Anda, bahwa prinsip etika ini mempunyai kekuatan terhadap keyakinan diri dalam menjalankan etika di tempat kerja. Tidak gampang terpengaruh oleh rekan kerja kerja yang lain, terutama pada hal-hal negatif yang tidak membangun tumbuh dan berkembang-nya perusahaan.

Jadi, semua prinsip etika di tempat kerja akan mempengaruhi juga perilaku karyawan pada saat diluar ruang lingkup pekerjaan. Sumber tulisan "kutipan teori, analisa pengalaman penulis dan mejadi karyawan serta aplikasi IA".

Salam Etika Karyawan !!!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun