Sedangkan contoh yang lain dalam nikmati rasa Syukur seperti "sedang makan di pinggir sawar di tiup angin sepoi-sepoi, sedang minum kopi pavorif bersama keluarga, makan bersama keluarga dengan menu sederhana, nonton film di bioskop bersama anak dan istri, dan lain sebagainya.
Menurut Ustadz Abdul Somad dari laman Strateginews dan Republika, Syukur dapat diterjamahkan :
1. Syukur adalah sikap tulus dan penuh kesadaran dalam mengakui, menghargai, dan bersyukur atas segala nikmat dan anugerah yang diberikan oleh Allah atau kehidupan.
2. Berujar bahwa bahagia itu terletak pada syukur karena barang siapa yang bersyukur kepada Allah maka dialah orang yang paling bahagia.Â
3. Dalam pandangan  Islam, segala perkara apapun yang terjadi, akan tetap ditolong Allah selagi manusia dapat bersyukur dan berbuat baik semasa hidupnya.
4. Ustadz Abdul Somad juga menekankan pentingnya menjadi pribadi yang pandai bersyukur. Dengan bersyukur, setiap Muslim akan hidup tenang.Â
5. Menunjukkan bahwa syukur tidak hanya tentang mengakui nikmat yang diterima, tetapi juga tentang bagaimana kita merespons nikmat tersebut dengan sikap dan tindakan yang positif.
6. Bukan hanya soal ucapan atau perasaan, tetapi lebih kepada tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari yang mencerminkan rasa terima kasih kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan.
Jadi yang harus ditarik benang biru dari kata syukur "lapang dada dengan pikiran positif melakukan hal yang bermanfaat dengan tidak menunda-nunda waktu untuk bertindak dengan berbagai kegiatan".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H