Banggalah anda yang hobby menulis "baik pemula maupun lanjutan" karena tidak semua orang mampu menulis "baik itu pejabat maupun orang pintar". Ada juga yang beranggpan buat apa menulis, buang-buang waktu "ya tidak jadi persoalan juga, tergantung individunya masing-masing.
Coba Anda pahami kutipan dibawah ini, yang mungkin bisa mendorong dan memberikan motivasi kepada penggiat atau penerus literasi Indonesia.
"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian". - Pramoedya Ananta Toer.
Menanggapi kutipan, kami segerombolan orang-orang dari berbagai daerah bertemu untuk mengikuti kelas Pak Cah dengan tema "21 Hari Melejit Kecepatan Menulis Setiap Hari". Agar mampu menulis setiap hari dengan kecepatan untuk tetap menulis setiap hari dengan metode "8 Menit Menulis".
Kami berkomitmen dalam hati, setiap hari akan menulis mengikuti program 8 menit menulis 2 kali lipat sampai dengan 3 kali lipat, sebagai jedah pembatas agar terus menulis meski, 24 menit tidak bisa menyelesaikan karena waktu yang terbatas. Mencari yang mudah saja seperti kutipan Pak Cah "8 Menit pagi menulis, 8 Menit sore lanjut menulis, dan 8 Menit malam menyelesaikan tulisan".
Mengutip dari - "Imam Al-Ghazali . "Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis". Maka dari itu, pentingnya menulis dalam pedoman kehidupan untuk mengutarakan isi hati dan pikiran, sehingga bisa terurai panjang menjadi kalimat yang menjadi ladang amal jariyah.
 "Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". - Ali bin Abi Thalib.
Itulah menjadi pedoman, kenapa harus menulis biar kita semua dikenang walaupun sudah tidak hidup atau meninggal dunia untuk selamanya. Yang di ingat dan dikenang karya tulisan yang pernah diberikan semasa masih hidupnya artinya karya tulisan akan bermanfaat bagi masyarakat terutama bagi pembaca tulisannya.
Untuk uraian selanjutnya saya akan menguraikan singkatan "MELEJITKAN" menulis setiap hari dengan menggabungkan teori dan pengalaman menulis lainnya:
Melejitkan (Menulis) Bagian M :
Menulis dengan menggunakan metode 8 menit sangat bagus untuk para penulis Indonesia tidak hanya bagi pemula bagi yang sudah biasa menulis-pun, bisa diikutin secara seksama dalam membatasi ketika anda mempunyai ide terbatas, kemudian muncul dalam waktu tidak menentu langsung ditambahkan ke tulisan yang berkelanjutan 8 menit.
Himbauan 8 menit menulis setiap hari ini mempunyai arti bahwa "sesibuk apapun anda" luangkan waktu untuk tetap menulis. Pengalaman yang saya lakukan, menulis dimanapun bisa, kapanpun bisa dan sangat mudah dengan menggunakan hanphone dan semua hasil karya tulis "15 Buku" 90 % menggunakan digital smarphone.
Melejitkan (Edukasi) Bagian E :
Edukasi yang diberikan Pak Cah tidak hanya sekedar menyampaikan teknik menulis, namun mengajarkan kami secara praktis dalam menulis setiap hari. Sehingga kami yang mengikuti kelas :21 Hari melejitkan kecepatan menulis setipa hari", selalu mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang baru terutama ada pertanyaan atau kesulitan yang dialami oleh peserta yang terhubung dalam group whatsapp.
Dengan mudahnya agar tetap menulis, waktu kita sama semua "8 menit subuh mulai menulis, siang atau sore bisa menulis juga, selesai magrib dan malam hari bisa menyelesaikan tulisan". Harus konsisten, meskipun tulisannya nyicil "sama halnya setiap hari itu secara sengaja kita menulis" terutama bagi yang menggunakan whatsapp group maupun pribadi, entah itu komentar atau mengirim pesan pribadi.
Melejitkan (Luas) Bagian L :
Luas-kan wawasan personal untuk mencari refrensi tulisan agar tidak mandek atau mentok dalam ide mencari isi tulisan, oleh karenanya menulis itu harus menggabungkan beberapa aspek seperti lingkungan sekitar, pengalaman pribadi, inspirasi kehidupan, fenomena yang terjadi di sekitar anda, tontonan dari televisi, kesimpulan dari video media sosial, dan lain sebagainya.
Selain itu juga untuk meningkatkan kemampuan diri anda terlihat luas berpikir "banyak membaca buku juga" sesuai yang anda suka, buku apapun boleh-boleh saja yang lebih bagus lagi kalau buku itu berhubungan langsung "sesuai tema yang sesuai dengan tulisannya" pada kesempatan yang berbeda. Mencoba menulis, mulai menulis, terus menulis, menulis lagi, dan jangan berhenti menulis sampai melahirkan karya.
Melejitkan (Esensi) Bagian E :
Esensi dalam menulis cepat 8 menit adalah bagaimana menciptakan literasi-literasi yang berkualitas, mempunyai komitmen dan konsisten menulis setiap hari. Motivasi Pak Cah untuk menggerakkan semua peserta group menulis lebih percaya diri dalam menguraikan isi hati dan pikiran sehingga menjadi tulisan.
Tentunya yang lebih kreen lagi bisa di publis media sosial dan bisa dijadikan karya buku yang dikumpulkan dari menulis setiap hari. Memang butuh proses, tapi itu semua mudah dilakukan yang terpenting "mempunyai niat atau keinginan yang tinggi" dalam hal menulis dan bertanya kepada yang lebih memahami tentang kegiatan tulis menulis "baik teori maupun praktik" terutama kepada Pak Cah yang sudah hampir 100 buku menulis buku.
Melejitkan (Jurus Jitu) Bagian J:
Juru jitu bagian konsep dasar yang harus dimiliki dalam memulai menulis. Nah, dalam kesempatan ini kami semua peserta menulis yang di bimbing oleh Pak Cah selama 21 Hari dimulai tanggal 1 - 21 Februari 2024, sudah mempunyai keyakinan masing-masing dalam hal mengemas kesimpulan pikiran yang akan dituangkan dalam bentuk tulisan.
Trik atau strategi setiap saat ini sudah di transformasikan oleh Pak Cah, hanya saja tindakannya menulis mengalami kendala terutama menemukan sekumpulan kata yang akan menjadi kalimat. Maka dari itu, carilah yang akan ditulis semudah mungkin "jangan paksakan hanya membuat orang lain senang" yang berdampak pada individu kita sendiri seperti kehabisan ide dalam menyambung kata jadi kalimat dan lain sebagainya.
Melejitkan (Imajinasi) Bagian I :
Imajinasi dalam menulis 8 menit untuk berkhayal atau bermimpi setinggi-tingginya baik "dalam bentuk ide pikiran" atau termenung, melamun, dan lain sebagainya. Sehingga bisa diuraikan dalam tulisan terutama apa yang anda khayalkan sebelumnya entah itu sebagai orang kaya, menjadi pejabat, menjadi sosok atau tokoh yang terkenal, dan mau jadi apapun bebas saja yang penting idenya bisa jadi tulisan.
Semua orang tidak dilarang berkhayal dan tidak dibatasi untuk bermimpi, coba sekali-kali peran anda sebagai apapun diuraikan baik suka maupun duka, lagi enak tulislah sepuasnya apa yang dialami dan tulis juga saat anda mengalaminya. Jadi, seadainya anda tidak ada imajinasi atau ide, itu juga bisa jadi tulisan "bilangnya begini saja, tidak ada ide namun niat menulisnya tinggi" mengalir aja apa yang anda rasakan saat itu.
Melejitkan (Transformasi) Bagian T :
Transformasi tulisan harus bersifat transparan, terbuka dan dapat dipertanggung jawabkan oleh penulis itu sendiri, maka dari itu menulis tidak hanya menyampakan ide sesuai dengan fakta atau menyampaikan informasi sesuai dengan refrensi yang kuat. Agar fokus juga dibaca kembali tulisannya, satu persatu baik dari setiap kata, kalimat, dan paragraf setiap yang ada didalam tulisannya.
Tujuannya agar kegiatan menulisnya lebih pleksibel, rilex dan santai serta mudah juga dalam menempatkan aturan literasi "baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis" seperti mengutip refrensi dari teori, menyimpulkan isi buku yang dibaca, berita informasi yang diterima dari teman, kerabat, dan saudara lainnnya. Semuanya bisa anda kaji ulang sebagai landasan untuk menulis dengan menganalisa tidak ada unsur yang mengandung intimidasi, sara, diskriminasi, dan lain sebagainya.
Melejitkan (Konsisten) Bagian K :
Konsisten dalam menulis, jadi penulis jangan baper (bawa perasaan) contohnya bisa saja dapat komentar tulisan tidak menarik, tulisannya banyak yang typo, dan tulisannya tidak menarik lainnya. Tugas penulis ya tetap menulis, menulis lagi, terus menulis dan tidak bosan menulis intinyan tetap menulis "jangan hiraukan omongan orang lain" tapi fokuslah terhadap tujuan anda menulis untuk manfaat bagi orang lain.
Segala sesuatu jika sudah menjadi kebiasaan pasti menjadi senang terutama menulis, namun jangan merasa terpaksa karena akan membebankan keterlambatan dalam tindakan untuk mencari ide. Dari kegiatan 21 hari melejitkan kecepatan menulis setiap hari, dapat di tarik inti sarinya untuk memberikan semangat agar tetap konsisten menulis.
Melejitkan (Ambisi) Bagian A :
Ambisi dalam menulis untuk mencapai tujuan, kembali ke niat kira-kira Anda menulis akan menjadi apa? Apakah hanya sekedar menulis, buat happy-happy aja, membangun literasi dan komunitas menulis, ingin menjadi profesional penulis, membuat buku antologi (gabung dengan penulis lainnya), akan melahirkam buku solo (karya buku diri sendiri), mengasah agar tulisan menjadi enak dibaca dan lain sebagainya.
Berdasarkan pengalaman kenapa harus menulis? Menulis itu, bisa menghasilkan Cuan ya "lumayan lah buat tambahan ngopi-ngopi dan cemilannya lebih banyak" tulisan artikel bisa jadi Cuan, membuat buku bisa dijual menjadi Cuan juga, mengisi materi tentang tulisan dapat Cuan  juga, menjadi nara sumber tentang kepenulisan, editor tulisan yang akan dijadikan buku, dan lainnya. Intinya menulis itu tidak rugi, kalaupun tidak menghasilkan Cuan "tulisannya menjadi amal jariyah" terutama yang di publis dalam media sosial.
Melejitkan (Narasi) Bagian N :
Memperbaiki Narasi tulisan bagian memperbaiki Branding personal, karena dengan narasi menujukan dan mencerminkan Anda dari setiap tindakan yang terarah dan teratur dalam menetapkan kerangka berpikir melalui rangkaian tulisan. Terutama dari judul tulisan, pembukaan tulisan, isi tulisan, dan penutupan tulisan.
Menyusun dan menata tulisan sehingga menjadi tulisan yang sempurna baik pendek dan panjangnya tulisan yang Anda tulis, bisa dinikmati oleh pembaca "pagi, siang, sore dan malam" bahkan kalau isinya bagus bisa dijadikan refrensi, dari tulisan yang pernah Anda publis baik media cetak maupun media online. Semoga bermanfaat dan berguna baik bagi penulis maupun pembaca khusus ya masyarakat Indonesia.
Itulah singkatan dari "MELEJITKAN" tulisan yang bisa dijadikan pedoman agar tetap konsisten menulis setiap hari. Dengan metode 8 Menit dimanapun dalam kondisi apapun, ayo dicoba siapa tahu Anda bagian orang yang belum menemukan konsep menulis yang baik.
Salam Literasi Indonesia !!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H