Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Paradigma Keahlian dan Kemampuan Security Profesional

20 Juni 2023   06:35 Diperbarui: 20 Juni 2023   06:39 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ref Photo: DokpriPenulis: Noto Susanto, SE, MM, CSTMI, CPHCM, CNHRP, CHLP, CPS, CPI, CCSRMP, CPRM.

Sebagai: Penulis harian lepas, penulis 15  buku, Dosen Manajemen UNPAM, Head Of Learning & Development dan Interprenership.

Serua (20/06/2023), Kemampuan security profesional bagian dari bakat seseorang yang memang harus didapatkan dalam menjalankan profesi sebagai security profesional. Salah satu jalan untuk membuka diri adalah dengan mencari ilmu dan meningkatkan keahlian di bidang security, sebagai pintu jendela untuk melihat dunia tentu melalui proses meraih keilmuan yang berguna dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab di lingkungan kerja. 

Kepentingan dalam kehidupan untuk pekerjaan menjadi tuntutan bahwa keahlian security yang wajib dimiliki baik melalui pelatihan dan hal lainnya. Oleh sebab itu, jangan malas untuk terus belajar tentang keilmuan security baik itu mengikuti pelatihan, seminar, mendengarkan pimpinan memberikan pengarahan, menonton video yang bermanfaat tentang kegiatan security, sharing dari beberapa rekan atau komunitas security lainnya. 

Yang harus diingat adalah bahwa kelimuan security sangat tidak terbatas, jangan merasa puas apa yang anda miliki saat ini. Ilmu itu sama halnya dengan melihat perempuan "cantik dan manis" semakin dipandang tambah cantik dan manis, sedangkan ilmu semakin kita dapatkan semakin banyak hal yang tidak diketahui artinya masih banyak juga yang harus dipelajari. Dengan demikian teruslah belajar, agar ilmu yang didapatkan sebelumnya tidak punah ditelan keadaan.

"Tajam pisau karena diasah-orang pintar karena belajar" jadi bisa ditarik inti sarinya jangan berhenti belajar walaupun sudah merasa pintar ya merasa pintar? Bukan pintar benaran ya, bisa juga benaran pintar artinya kebanyakan yang merasa tadi sudah malas belajar, karena sudah merasa semuanya bisa tapi sebaliknya banyak hal yang belum diketahui atau banyak hal yang belum dipahami. Terlebih kepada sumber daya security, jangan bosan belajar terus meningkatkan kemampuan dan keahlian untuk mendukung aktivitas pekerjaan di lingkungan kerja.

Fenomena singkat masih banyak oknum security "baik itu level security sampai level direktur" yang memahami luarannya saja tidak mencoba menggali lebih dalam lagi keahlian security, tidak bisa dihindari juga memang levelnya juga beda-beda seperti security guard harus mendapat kompetensi apa saja dan seterusnya sampai dengan level direktur atau pimpinan perusahaan security tersebut. Yang paling penting adalah kemampuan security harus dimiliki setiap sumber daya security sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang di embannya.

Berdasarkan pengalaman bahwa keahlian dan kemampuan security tidak terbatas, jadi jangan bangga walaupun puluhan tahun menjadi seorang security namun keilmuannya itu-itu saja dan tidak mau belajar dan mengembangkan diri. Ada juga baru menjadi security atau yang baru bergabung sebagai pendatang baru di security, bangganya minta ampun ternyata enak juga di dunia security "itu disampaikan beberapa teman yang memang akan menekuni bidang security" akhirnya mereka menjadi ahli dibanding orang aslinya dari security.

Pernah tertuang dalam tulisan di dalam buku sebelumnya bahwa keahlian security bukan menjadi ukuran hitungan 1 sampai 1000 atau abjad A sampai dengan Z, itu belum cukup karena security sudah sangat berkembang baik dilihat dari sisi sosial, ekonomi, hukum, teknologi dan lain sebagainya. Jadi siapapun yang sudah bergabung sebagai security baik level security guard sampai dengan direktur security, menjadi kewajiban belajar dalam meningkat keahlian dan kemampuan semua bidang yang berhubungan dengan ilmu pengamanan terbatas di lingkungan kerja.

Mindset Tentang Keahlian dan Kemampuan Security Profesional : 

Siklus kemampuan berhubungan dengan kepentingan pribadi, kepentingan perusahaan dan kepentingan customer. Yang mana ketiga siklus ini sangat mendukung keberlangsungan perusahaan juga, dengan kemampuan dan keahlian security setiap pekerjaan mampu diatasi secara profesional baik kondisi internal maupun kondisi internal terutama dalam kegiatan operasional yang berdampak dari pelayanan yang diberikan oleh sumber daya security yang terkait.

Kepentingan kemampuan dalam kebutuhan karyawan adalah bagaimana dengan kemampuan perusahaan mampu mensejahterakan dalam kurun waktu yang lama atau masa depan lebih terjamin seperti kenaikan gaji, promosi jabatan, pemberian kompensasi, asuransi kesehatan, sarana dan prasarana mendukung, serta tempat kerja yang menyenangkan. Bukan itu saja harapan sumber daya security, bila memiliki kemampuan hendaknya pimpinan perusahaan lebih peduli baik memberikan motivasi maupun pembinaan teknis lainnya.

Namun demikian, biasanya jika karyawan atau sumber daya security sudah mempunyai keahlian yang memadai dan kemampuan yang hebat terkesan berperilaku "egois dan cenderung berpikir bahwa perusahaan sangat membutuhkannya" ini lah yang keliru, seharusnya saling mendukung walaupun keahlian sudah melebihi ambang batas berperilaku lah sewajarnya terutama karyawan senior yang perlu diawasi baik dari cara komunikasi atau perilaku dalam menjalankan kegiatan sehari-hari.

Sebaliknya ada juga yang terjadi di perusahaan, kemampuan bertambah karena senior namun dari sertifikasi tidak dilengkapi, bahkan karena sudah merasa lama bekerja tidak ada niat untuk melanjutkan jenjang pendidikan selanjutnya yang dasarnya memang lulusan SMA sederajat. Nah, lama kelamaan terselip sama junior yang memang keinginan atau motivasi belajar sangat tinggi, mampu menyelesaikan pendidikan tinggi, mengikuti beberapa sertifkasi baik itu training maupun seminar lainnya. 

Jangan sampai juga berpikir begini, kalau saya tidak ada yang dicari atau ditunggu karena usia sudah mendekati pensiun "ya" yang nama ilmun tidak ada ruang dan batas. Ada juga seperti ini buat apa belajar karena merasa dekat dengan pimpinan "ini masih banyak" bahkan begini "karena sudah punya usaha atau bisnis diluar kantor" jadi kerja sewajarnya saja bekerja. Semuanya boleh-boleh saja, namun yang perlu digaris bawahi adalah bahwa mencarilah ilmu dan wawasan sebanyank-banyaknya, karena sangat bermanfaat untuk bekal di masa depan atau masa akan datang "apapun ilmunya pasti berguna"?

Penegasan uraian diatas bahwa sumber daya security wajib belajar dan mengikuti dari berbagai macam pelatihan, bila dalam kondisi tidak nyaman, pengurangan karyawan, terjadi pelanggaran atau mendapatkan masalah yang berat, dan kondisi darurat lainnya. Mencari pekerjaan jauh lebih mudah dengan dukungan sertifikat dan pengalaman, apalagi dilengkapi dengan ijazah pendidikan tinggi "tentu makin kreen dan lebih mantap" ayo rekan-rekan security seluruh Indonesia tetap belajar jangan sampai ketinggalan ilmu pengetahuan terutama yang berhubungan dengan Security.

Bagaimana kemampuan untuk kepentingan perusahaan, tentu menjadi harapan semua perusahaan bila kemampuan dan keahlian karyawan dimiliki secara merata dari setiap kegiatan baik teknis maupun non teknis pekerjaan. Dalam hal ini sumber daya security dari level anggota, level pengawas, level manager dan bagian support management lainnya. Menjadi suatu keberhasilan perusahaan bila kemampuan yang dimiliki karyawan bisa meningkatkan kinerja karyawan itu sendiri.

Indikator kinerja bagian dari sumber daya security mampu bekerja dengan tanggung jawab terhadap tugas dan pekerjaan, mandiri dalam menyelesaikan pekerjaan, cepat dan tuntas dalam menangani permasalahan di lingkungan kerja, menjalankan prosedur kerja dengan baik, bekerja sama dengan rekan kerja yang lain, melaksanakan komunikasi dan koordinasi dan hal teknis lainnya. Intinya management perusahaan menjadi lebih tenang dan percaya untuk mengembangkan bisnis security masa akan datang.

Keterlibatan seorang pimpinan merupakan hal yang penting dalam menyusun strategi dan pengawasan terhadap implementasi keahlian dan kemampuan karyawan, yang mana hal tersebut akan berdampak dari reputasi dan branding perusahaan yang siap bersaing di segment apapun. Artinya dengan mudahnya mencari calon klien baru untuk diajak kerja sama dalam menjaga sistem pengamanan di tempat kerjannya klien. Maka dari itu, keahlian terkadang tidak bisa di lihat namun bisa dirasakan oleh klien atau customer lainnya.

Nah, sekarang apa yang menjadi harapan dari klien? Bila sumber daya security memiliki keahlian dan kemampuan yang memadai? Hal yang mendasar adalah bahwa setiap klien menginginkan operasionalnya berjalan dengan baik tanpa cacat atau tidak ada keluhan dari kliennya klien. Karena setiap bisnis pasti tidak lepas dari produck apa yang dipasarkan dan siapa customer atau pelanggannya, oleh sebab itu perusahaan apapun yang bergerak di bidang jasa sudah pasti ingin menciptakan pelayanan yang memuaskan bagi setiap customernya.

Keuntungan dari sumber daya security mempunyai keahlian dan kemampuan yang tinggi, bisa menciptakan image dari setiap karyawan dan perusahaan serta bisa juga mendapatkan proyek baru dengan rekomendasi dari klien tersebut. Tidak menutup kemungkinan yang akan terjadi juga adalah klien akan menceritakan kepada rekanan bisnis yang lainnya, untuk menggunakan jasa pelayanan perusahaan A karena bisa dibuktikan dengan hasil kinerja ditempat klien yang saat ini kerja sama. 

Itulah pentingnya keahlian dan kemampuan, hal lain juga bila kita sedang dalam mencari pekerjaan baru yang lebih dari perusahaan sekarang terutama dari posisi, fasilitas, kompensasi dan yang paling penting adalah gaji pokok yang tinggi. Tetap fokus bekerja, tetap mencari ilmu pengetahuan, jika saat nanti sumber daya security bisa menilai dan menikmati dimana tempat yang bisa menghargai dengan kemampuan yang anda miliki "yakni gaji yang lebih tinggi". 

Jadi ketiga siklus diatas menjadi pondasi utama dalam kepentingan bisnis terutama keahlian dan kemampuan untuk "karyawan, perusahaan dan customer". Dengan dinamisnya bisnis security, perlu berlomba-lomba meningkatkan keahlian dan kemampuan sehingga persaingan bisnis lebih sehat tidak hanya memiliki keunggulan  masing -masing perusahaan seperti "perusahaannya dari multiinternasional, jumlah security lebih banyak, menguasai segment tertentu, mengedepankan pensiunan pangkat jenderal baik TNI/POLRI, dan keunggulan lainnya untuk menghadapi persaingan bisnis security tersebut.

Gambaran Implementasi Keahlian dan Kemampuan Security di Era Modern: 

Transformasi keilmuan dan kemampuan security merupakan tindakan yang mulai baik itu diterima oleh internal maupun eksternal. Artinya internal memberikan pengetahuan kepada internal security saya baik level security guard sampai dengan level director security, sedangkan eksternal orang yang terlibat dalam kegiatan security seperti masyarakat di lingkungan kerja, management pengelola gedung, intinya jenis pelayanan selain security. 

Keilmuan security secara umum bisa sharing kepada semua tim yang berada dalam lingkungan kerja seperti materi pemadam kebakaran, gempa bumi, pertolongan pertama gawat darurat,dan materi emergency lainnya. Bisa juga dengan materi security awareness "kesadaran keamanan di lingkungan kerja" seperti tindakan pencegahan sebelum terjadi kriminal baik secara personal, kelompok dan organisasi perusahaan tertentu. Hal ini tentu mengajak semua pihak, agar memahami dan peduli terhadap perilaku tindakan mencurigakan di lingkungan kerja. 

Kepedulian dan kesadaran tentang pengamanan di lingkungan kerja, menjadi lebih mudah dikolaborasikan kepada semua karyawan di lingkungan kerja. Karena tim security bisa menerima imformasi secara langsung dari karyawan tentang situasi pengamanan baik melalui pengaduan, telepon, bahkan sediakan barcode laporan terutama dalam situasi tindakan pengamanan. Hal sepertinya sudah seharusnya terjadi, sebab security tidak berada di semua pos penjagaan baik pos tetap maupun pos tidak tetap atau dalam pengawasan melalui pelaksanaan patroli. 

Selanjutnya keahlian dan kemampuan security harus terintegrasi yang berbasis teknologi seperti melalui learning management system (LMS), berbasis aplikasi adroid yang lebih cepat diakses melalui smartphone, papan informasi terkait edukasi tentang security gedung, video yang diputarkan secara berkala dibeberapa publik sektor atau tempat umum yang bisa bisa dilihat seluruh customer diarea lingkungan kerja. Seperti video tentang himbauan dan kewaspadaan perilaku-perilaku kejahatan yang akan terjadi di lingkungan kerja, petunjuk menghadapi keadaan darurat, dan informasi tentang security yang bermanfaat untuk masyarakat umum.

Integrasi kemampuan dan keahlian security merupakan pengembangan dari penjabaran pengetahuan security yang bermanfaat untuk customer baik internal maupun customer eksternal. Tentunya ini sangat membantu petugas security dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab pekerjaannya, lebih pleksibel dan bisa lebih sensitif menerima informasi dan melakukan pengawasan terhadap benda bergerak maupun benda diam atau hal fokus lainnya yang menjadi prioritas pengamanan seperti personil, informasi, dan aset perusahaan lainnya.

Azas kemanfaatan ilmu security bagian tindakan mulia tidak hanya security terlihat tinggi ilmu pengetahuan dan wawasannya, namun yang lebih penting semua pihak berada di sekelilingnya mampu menerima ilmu yang di transformasikan baik secara langsung atau melalui seperti yang diuraikan diatas. Memiliki wibawa dan rasa percaya diri yang tinggi, komunikasi dengan customer lebih kepada edukasi dan penjelasan sebagai perkembangan ilmu untuk mengatasi tindakan kejahatan di lingkungan kerja.

Selanjutnya yang paling penting diuraikan kembali adalah kompetensi security yang dituangkan di dalam skill matrix yang wajib dimiliki sumber daya security terkait baik dari level security guard sampai dengan direktur security. Entah itu kemampuan pyhsical security, soft skill security, technical security, lintas industrial security, sistem manajemen pengamanan, leadership security dan keilmuan lainnya yang berhubungan langsung dengan tugas dan pekerjaan security. 

Dengan demikian, untuk meningkatkan branding perusahaan, reputasi perusahaan, dan pertumbuhan perusahaan adalah salah satu tindakan yang harus di respon bahwa perusahaan wajib memberikan pelatihan dan pengembangan kepada karyawannya sedangkan untuk karyawan agar mempunyai rasa keinginan tetap belajar dalam kondisi apapun, tidak harus dari perusahaan namun karyawan harus inisitaif juga dalam mengembangkan potensi diri atau bakat yang terpendam lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun