Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Paradigma Keahlian dan Kemampuan Security Profesional

20 Juni 2023   06:35 Diperbarui: 20 Juni 2023   06:39 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi ketiga siklus diatas menjadi pondasi utama dalam kepentingan bisnis terutama keahlian dan kemampuan untuk "karyawan, perusahaan dan customer". Dengan dinamisnya bisnis security, perlu berlomba-lomba meningkatkan keahlian dan kemampuan sehingga persaingan bisnis lebih sehat tidak hanya memiliki keunggulan  masing -masing perusahaan seperti "perusahaannya dari multiinternasional, jumlah security lebih banyak, menguasai segment tertentu, mengedepankan pensiunan pangkat jenderal baik TNI/POLRI, dan keunggulan lainnya untuk menghadapi persaingan bisnis security tersebut.

Gambaran Implementasi Keahlian dan Kemampuan Security di Era Modern: 

Transformasi keilmuan dan kemampuan security merupakan tindakan yang mulai baik itu diterima oleh internal maupun eksternal. Artinya internal memberikan pengetahuan kepada internal security saya baik level security guard sampai dengan level director security, sedangkan eksternal orang yang terlibat dalam kegiatan security seperti masyarakat di lingkungan kerja, management pengelola gedung, intinya jenis pelayanan selain security. 

Keilmuan security secara umum bisa sharing kepada semua tim yang berada dalam lingkungan kerja seperti materi pemadam kebakaran, gempa bumi, pertolongan pertama gawat darurat,dan materi emergency lainnya. Bisa juga dengan materi security awareness "kesadaran keamanan di lingkungan kerja" seperti tindakan pencegahan sebelum terjadi kriminal baik secara personal, kelompok dan organisasi perusahaan tertentu. Hal ini tentu mengajak semua pihak, agar memahami dan peduli terhadap perilaku tindakan mencurigakan di lingkungan kerja. 

Kepedulian dan kesadaran tentang pengamanan di lingkungan kerja, menjadi lebih mudah dikolaborasikan kepada semua karyawan di lingkungan kerja. Karena tim security bisa menerima imformasi secara langsung dari karyawan tentang situasi pengamanan baik melalui pengaduan, telepon, bahkan sediakan barcode laporan terutama dalam situasi tindakan pengamanan. Hal sepertinya sudah seharusnya terjadi, sebab security tidak berada di semua pos penjagaan baik pos tetap maupun pos tidak tetap atau dalam pengawasan melalui pelaksanaan patroli. 

Selanjutnya keahlian dan kemampuan security harus terintegrasi yang berbasis teknologi seperti melalui learning management system (LMS), berbasis aplikasi adroid yang lebih cepat diakses melalui smartphone, papan informasi terkait edukasi tentang security gedung, video yang diputarkan secara berkala dibeberapa publik sektor atau tempat umum yang bisa bisa dilihat seluruh customer diarea lingkungan kerja. Seperti video tentang himbauan dan kewaspadaan perilaku-perilaku kejahatan yang akan terjadi di lingkungan kerja, petunjuk menghadapi keadaan darurat, dan informasi tentang security yang bermanfaat untuk masyarakat umum.

Integrasi kemampuan dan keahlian security merupakan pengembangan dari penjabaran pengetahuan security yang bermanfaat untuk customer baik internal maupun customer eksternal. Tentunya ini sangat membantu petugas security dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab pekerjaannya, lebih pleksibel dan bisa lebih sensitif menerima informasi dan melakukan pengawasan terhadap benda bergerak maupun benda diam atau hal fokus lainnya yang menjadi prioritas pengamanan seperti personil, informasi, dan aset perusahaan lainnya.

Azas kemanfaatan ilmu security bagian tindakan mulia tidak hanya security terlihat tinggi ilmu pengetahuan dan wawasannya, namun yang lebih penting semua pihak berada di sekelilingnya mampu menerima ilmu yang di transformasikan baik secara langsung atau melalui seperti yang diuraikan diatas. Memiliki wibawa dan rasa percaya diri yang tinggi, komunikasi dengan customer lebih kepada edukasi dan penjelasan sebagai perkembangan ilmu untuk mengatasi tindakan kejahatan di lingkungan kerja.

Selanjutnya yang paling penting diuraikan kembali adalah kompetensi security yang dituangkan di dalam skill matrix yang wajib dimiliki sumber daya security terkait baik dari level security guard sampai dengan direktur security. Entah itu kemampuan pyhsical security, soft skill security, technical security, lintas industrial security, sistem manajemen pengamanan, leadership security dan keilmuan lainnya yang berhubungan langsung dengan tugas dan pekerjaan security. 

Dengan demikian, untuk meningkatkan branding perusahaan, reputasi perusahaan, dan pertumbuhan perusahaan adalah salah satu tindakan yang harus di respon bahwa perusahaan wajib memberikan pelatihan dan pengembangan kepada karyawannya sedangkan untuk karyawan agar mempunyai rasa keinginan tetap belajar dalam kondisi apapun, tidak harus dari perusahaan namun karyawan harus inisitaif juga dalam mengembangkan potensi diri atau bakat yang terpendam lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun