Menurut teori "Saydam (2011) menyebutkan bahwa pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia), merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan organisasi, agar pengetahuan (knowledge), kemampuan (ability), dan keterampilan (skill) mereka sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang mereka lakukan". Tanggung jawab perusahaan tetap menjadi prioritas agar setiap karyawan memiliki kompetensi yang sama artinya mempunyai standar agar tidak ada kesalahan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan ditempat kerja.
Kemampuan karyawan perlu diberikan matrik kompetensi sehingga lebih mudah mengetahui sejauh mana skill dan knowledge yang sudah dimiliki. Dalam hal ini, bila ditemukan banyak perbedaan signifikan maka perlu diberikan pembekalan dan kemampuan yang sama terutama melalui training, coaching and counseling, dan refresh training atau pelatihan yang diulang-ulang sampai dengan karyawan memahami dan secara standar keilmuan ditempatkan kerja mampu diterapkan dengan profesional.
Konsep dan Dinamika Pengembangan Karyawan :
Menciptakan generasi penerus mencerminkan keberhasilan dari perusahaan yang mampu mempersiapkan  calon pemimpin masa depan baik dari level operator, supervisor, manajer sampai dengan level direktur. Tidak ada yang tidak mungkin bila pimpinan perusahaan memberi kesempatan kepada karyawan yang mempunyai kemampuan dalam pekerjaan baik itu pekerjaan teknis maupun pekerjaan non teknis, ini lah menjadi pertimbangan seorang leader untuk memberikan panduan calo-calon pemimpin ditempatkan dalam kesempatan masa akan datang.
Kepercayaan seorang pemimpin perusahaan melebihi segalanya terutama ucapan dan tindakannya tentu akan dicontoh anak buahnya, makanya jangan sekali-kali memandang tim atau bawahan anda tidak mengerti dan memahami pekerjaan yang lebih baik terutama dari sisi komunikasi, pekerjaan administrasi, berpikir strategis, penguasaan pekerjaan shop skill dan hard skill, dan yang paling penting kemampuan bersikap dewasa dan mandiri dalam menyelesaikan pekerjaannya masing-masing. Ini menjadi tanggung jawab antara atasan dan bawahan yang saling mendukung untuk mencapai tujuan perusahaan secara bersama-sama.
Analisa dari pengalaman hampir rata-rata seorang pimpinan perusahaan terutama bagian manajer kebawah lebih cenderung memilih bawahannya lebih dekat atau yang lebih dominan mendukung dan memberikan respon cepat setiap pekerjaan diberikan dan memilih bawahan yang lebih akrab terhadap atasannya. Sehingga kesempatan karyawan yang berpotensi lainnya, akan menjadi buah simalakama dan ujun-ujungnya hanya bisa mengeluh dan curhat sesama rekan kerjanya saja artinya kebanyakan berbicara dibelakang pimpinan untuk hal-hal yang dianggap tidak penting baik secara pribadi, kemampuan atau  lteknisainnya.
Kualitas kepemimpinan akan diuji saat menentukan kandidat atau calon akan dijadikan promosi jabatan atau menilai karyawan terbaik, harus benar-benar secara objektif karena akan menjadi integritas pimpinan tidak terlihat secara langsung namun menjadi role model  baik bawahan maupun atasan didalam perusahaannya. Tantangan adalah memastikan karyawan lain mempunyai kesempatan yang sama baik dari sisi karir maupun mendapat penghargaan menjadi karyawan yang berprestasi.
Produktivitas karyawan menjadi tolok ukur dalam penilaian sebagai karyawan yang pantas dikategorikan terbaik menjalankan tugas dan pekerjaan ditempat kerja. Prioritas utama dari perusahaan untuk mempersiapkan manpower planning sebagai pengganti karyawan yang akan dipromosikan ke jenjang berikutnya, dalam hal ini baik secara mental dan kemampuan sudah teruji terutama dari operator menjadi pengawas (Team Leader dan Supervisor), menjadi area manager, site manager, operational manager, menjadi general manager bahkan yang lebih tinggi lagi seorang direktur perusahaan.
Yang perlu digaris bawahi operator dalam bisnis facility services yaitu cleaning services, security service, receptionist, high risk "gondola dan rope access", gardening, pest control, Office boys dan office girls, administrasi, dan bisnis lainnya. Jadi, ini lah sumber daya yang perlu dikembangkan terutama karyawan bekerja diatas 2-3 tahun tergantung perusahannya masing-masing baik dilihat dari sisi pengalaman, leadership, komunikasi, kedisplinan, dan unsur penilaian lainnya.
Proses dan Tahapan Pengembangan Karyawan :Â
Pertama : Persiapkan data base karyawan untuk membuat biodata masing-masing karyawan agar semua teridentifikasi terutama perlengkapan administrasi dan data secara personal, baik itu tempat tinggal, asal daerah, latar belakang pendidikan, keahlian dan bakat karyawan, dan catatan lainnya. Ini penting diketahui untuk semua stockholder baik operator, pengawas sampai dengan level manajer agar memastikan karyawan yang akan di development lebih dikenal baik secara individu maupun kelompok dalam mencapai tujuan perusahaan.