Ini menjadi perdebatan yang tidak habisnya, sebab belum ditentukan kebijakan harga security yang akan dipasarkan?
Bila ini tidak ada ketentuan yang tetap, maka pemenangnya sudah pasti perusahaan Satpam yang menjual murah dan kerja sama dengan klien yang akan menggunakan jasa pengamanan tersebut.Â
Secara tidak langsung ini menurunkan kesejahteraan Satpam karena penerimaan gaji pasti tidak standar UMK/UMP dan pembinaan dari perusahaan Satpam tentu kurang memadai karena management fee kurang maksimal "yang penting mendapat proyek Satpam dan memenangkan tender Satpam".
Ada juga klien atau customer tidak menginginkan harga Satpam murah "itu tergantung klien dan customernya" karena masih dengan pertimbangan kualitas pengamanan dilingkungan kerjanya.Â
Yang riskannya lagi banyak klien atau customer setiap perpanjangan kontrak pasti ada saja alasanya budget Satpam kami sediakan hanya segini, tahun ini tidak ada kenaikan harga, dan alasan lainnya.
Dengan demikian, PR besarnya adalah ibaratkan mata rantai atau siklus yang tidak terpisahkan seperti perusahaan Satpam membutuhkan klien untuk bisnis jangka panjang, klien akan lari bila biaya security terlalu tinggi atau mahal, security akan resign menjadi penghasilan yang lebih besar, sementara penegak regulasi tidak menyentuh atau memberikan kesadaran kepada klien-klien yang akan menggunakan jasa pengamanan.
"kata kuncinya regulasi harus menetapkan harga security yang standard" sehingga sama dimata klien.
Penulis : Noto Susanto ( 18 Tahun Sebagai Praktisi Satpam Insonesia)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H