Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fakta Roda Kehidupan yang Belum Diketahui

19 Mei 2021   22:02 Diperbarui: 19 Mei 2021   22:07 1587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Apa sebenarnya maksud dari Roda kehidupan? Jujur selama ini, saya sering sekali mengucapkan, namun belum paham isinya. Paling berpikirnya hari ini susah besok senang atau hari ini miskin besok kaya raya.

Ucapan tentang roda kehidupan salah satu indikator untuk memberikan motivasi kepada diri sendiri dan orang lain. Dalam kondisi tertentu seperti sedang mengalami keterpurukan karena  mengeluh menghadapi musibah atau peristiwa.

Terkadang roda kehidupan hanya kata kiasan yang gampang diucapkan dalam waktu kapanpun. Namun sesungguhnya maknanya belum diketahui secara mendalam, intinya hanya diucapkan sebagai khayalan untuk menjadi nyata.

Sekarang akan saya bedah dan terjemahkan roda kehidupan sampai dengan ke akar-akarnya. 

Logika sederhana bahwa roda itu bentuknya lingkaran bundar atau bulat yang diberikan pondasi velg atau jari-jari agar kuat dan bisa menopang roda tersebut. Kenapa roda berputar karena bentuknya melingkar dan selalu mutar secara bergantian kadang di depan, belakang, bawah dan atas.

Nah, sekarang bila kita bicara rodanya itu sudah terbentuk jadi artinya ada bagian lain  yang menopang kekuatan roda tersebut. Anggap saja roda ban mobil yang terpasang untuk penggerak melajunya kendaraan atau roda-roda kendaraan yang lainnya juga difungsikan yang sama hanya berbeda tempat.

Kemudian sebagai pendukung roda yang dilengkapi ban yang terbuat dari karet atau sejenisnya, ada velg atau jari-jari, ada kawat yang melekat di ban, lalu ban mobilnya dipompa, dan dipasang di kendaraan. Hal ini untuk bergeraknya roda tersebut tentunya membutuhkan komponen lain sebagai kombinasi menuju tujuan dari setiap perjalanan hidup.

Bagaimana kita gabungkan antara roda dengan kehidupan sesuai dengan tema diatas. Kehidupan juga penuh suka cita baik susah maupun senang, namun jalan hidup tentunya membutuhkan orang lain sebagai mahluk sosial harus saling berhubungan satu sama lain.

Bila roda ada komponen yang mendukung untuk tetap melaju dan bisa berfungsi dengan baik. Begitu juga dengan kehidupan mempunyai indikator membuat hidup lebih berarti seperti memiliki keluarga dan sanak saudara seperti kedua orang tua, paman, tante, kakak, adik, keluarga lainnya.

Selain keluarga yang terus mendukung agar roda kehidupan berputar tentunya kita beradaptasi dengan lingkungan dan masyarakat umum. Seperti hidup bertetangga, hidup berorganisasi, dan hidup mempunyai kelompok-kelompok kecil komunitas atau perkumpulan tertentu.

Untuk itu, implementasi dari roda Kehidupan kita mempunyai kekuatan dan keyakinan bahwa tidak selamanya kita menjadi orang senang dan bisa juga sebaliknya tidak selamanya juga menjadi orang susah.

Ada pepatah yang pernah kita dengar "melihat keatas sebagai motivasi untuk mencari bekal kehidupan dimasa akan datang dan melihat kebawah agar kita selalu bersyukur apa yang dimiliki jauh lebih baik".

Pepatah ini salah unsur roda kehidupan yang menjadi acuan dalam menjalankan kehidupan di dunia. Orang lain sebagai penyemangat hidup seperti tetangga membeli kendaraan dan menempati rumah baru, kemudian bila kita belum diberikan rezeki semoga bisa mengucapkan semoga kedepan giliran kita semua untuk mendapatkannya.

Bahkan sebaliknya, jika kita membeli kendaraan dan menempati rumah baru duluan. Harus lapang dada bahwa sesungguhnya rezeki manusia tidak akan tertukar ke tangan dengan manusia lainnya, maksudnya kita semua hanya bisa berdo,a, usaha, dan kerja keras selebihnya kita berharap kepada Allah SWT.

Sisi lain dari roda kehidupan bahwa kita semua harus mempercayainya karena  nasib dan takdir tergantung dengan diri kita dan yang diberikan oleh Allah SWT. Kesadaran ini yang harus dibangun bahwa nasib itu tergantung diri kita sendiri sedangkan takdir ditentukan oleh tuhan yang maha kuasa.

Sekeras apapun kita bekerja, sesering apapun kita berusaha, dan setulus apapun kita berdo,a kalau memang belum diberikan rezeki dan petunjuk dari Allah SWT. Maka semua rencana manusia tidak menjadi apa-apa, maksudnya adalah semua kita serahkan kepada maha pencipta. 

Fenomena roda kehidupan manusia bila dihubungkan dengan nasib dan takdir, tidak adanya kepuasan dari setiap yang di miliki manusia seperti awalnya jalan kaki berpikirnya kapan beli sepeda, setelah beli sepeda sepertinya enak jika naik sepeda motor biar tidak lelah, setelah punya sepeda motor kapan ya mempunyai mobil biar tidak kehujanan dan tidak kepanasan, dan seterusnya. 

Contoh yang lain berpikir tentang keistimewaan orang lain, kapan punya rumah yang mewah, kapan punya saham di investasi tanah ada dimana-mana, kapan punya kendaraan yang banyak, kapan bisa naik haji, kapan bisa menabung uang yang triliunan rupiah, dan lain sebagainya.

Bicara kapan-kapan artinya suatu harapan yang kita miliki dengan ketidakpastian, namun dalam hati manusia tetap menempatkan keyakinan karena roda kehidupan tetap berputar. Sehingga pesan moral dari roda kehidupan manusia adalah agar tetap maju bergerak dan terus bertindak melangkah dengan pasti serta tidak gampang menyerah dan putus asa.

Analisanya adalah bahwa setiap manusia memiliki pikiran roda kehidupan hanya pada waktu mengalami kesedihan, kesusahan, kejadian dan peristiwa tertentu, dan pada intinya saat situasi kritis dan situasi kejepit. Ini menjadi terjemahan saya dalam setiap kehidupan melalui siklus apa yang kita pikirkan dan rasakan bersama.

Pada akhirnya bukan paksaan untuk memiliki semuanya kecuali memilih jalan pintas untuk mengikuti emosi dan nafsu manusia terutama diri kita semua. Maka dari itu sebagai manusia hendaknya mengikhlaskan segala urusan baik yang telah tercapai maupun belum.

Dengan demikian roda kehidupan ini menjadi rileksasi bahwa sebenarnya hanya menunggu waktu untuk kita bersabar menghadapi kenyataan. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan untuk kita semua. Jika ada kekeliruan mohon dimaklumi.

Salam Perubahan...

Oleh : Noto Susanto, SE, MM, CSTMI, CPHCM, CNHRP, CHLP, CPS, CPI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun