Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketauladan Hidup Manusia

31 Maret 2021   16:18 Diperbarui: 31 Maret 2021   16:27 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo majalahlangit.com


Oleh : Noto Susanto, SE, MM, CSTMI, CPHCM, CNHRP, CHLP, CPS.

Pernahkah anda mendengar apa itu teladan, ketauladanan, dan suri tauladan? Pada dasarnya mempunyai makna yang sama, namun beda dalam pengucapan seperti orang yang berperilaku baik yang perlu dicontoh dalam kehidupan sehari-hari.

Pertanyaannya siapa yang akan anda contoh atau anda tiru? Tentunya kedua orang tua anda, keluarga, orang yang anda kenal, orang yang sukses, publik figur, pimpinan tempat anda bekerja, tokoh-tokoh terkenal dan lain sebagainya.

Intinya adalah sosok menjadi idola atau idaman berdasarkan persepsi menurut anda sendiri, tidak bisa di pungkiri bahwa itu lah sesungguhnya tauladan karena hidup bagian mencontoh yang baik terutama orang-orang yang berada disekitar anda.

Untuk mengetahui lebih lanjut ketauladanan, penulis akan menguraikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bahwa teladan adalah sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh (tentang perbuatan, kelakukan, sifat, dan lain sebagainya). Contohnya dengan ketekunannya menjadi bagian teman-teman yang lain, lalu terpilih sebagai pelajaran dalam kehidupan sehari-hari dan lain sebagainya.

Dengan kegiatan lain bahwa kedua orang tua memberikan contoh yang baik kepada anak-anaknya, seorang guru atau dosen memberikan contoh kepada mahasiswa atau mahasiswi dan siswa atau siswi, pimpinan perusahaan organisasi, pemerintah, swasta memberikan contoh kepada bawahannya, dan lain sebagainya.

Tidak hanya memberikan contoh atau menjadi contoh, yang paling penting adalah bagaimana merubah kebiasaan dan kesadaran menjadi diri sendiri untuk berbudaya baik, tanpa harus diingatkan, dikasih tau, ditegur untuk melakukan kegiatan apapun menjadi lebih baik tanpa arahan dan panduan dari orang-orang yang anda contoh.

Dari uraian diatas, kata kuncinya agar anda dan kita semua mampu melihat dan menganalisa siapa orang yang akan menjadi role model atau orang yang menjadi motivasi terutama dalam menjalankan kehidupan dimuka bumi ini.

Berbicara kedua orang tua, sudah pasti menjadi motivasi karena sudah membesarkan anda dan tentunya menjadi panutan. Namun disisi lain dinamika kehidupan anda pasti berhubungan dengan orang lain, artinya tidak hanya kedua orang tua.  Ada juga orang yang berada di tempat kerja, lingkungan masyarakat, dan lain sebagainya.

Untuk itu, penulis akan menguraikan ketauladanan yang disampaikan "Drs. H. Fathul Gani,M.Si menyampaikan agar kita meneladani sifat keteladanan Nabi Muhammad SAW dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan kemuliaan Rasullah SAW terletak pada akhlak dan pribadinya. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Ahzab ayat 21 yang artinya " Sesungguhnya telah ada pada diri Rasullah itu suri tauladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharapkan Rahmat-Rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan banyak menyebut Allah.

Selanjutnya kita akan mengetahui sifat Ketauladanan Nabi Muhammad SAW yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu Siddik (Jujur), Amanah (Dapat Dipercaya), Tabliq (Menyiarkan), dan Fathonah (Cerdas). Dari 4 sifat Ketauladanan Nabi Muhammad SAB, bagian penting untuk diterapkan dalam kehidupan manusia dalam kondisi apapun.

Dengan demikian, Penulis akan menguraikan 4 sifat Ketauladanan Nabi Muhammad SAW, yang di terjemahkan berdasarkan aspek dan analisa dalam kehidupan manusia :

1.Siddik (Jujur) :

Penjelasan jujur adalah suatu sikap yang menyatakan sesuatu sesuai dengan fakta. Kejujuran Rasulullah SAW, tidak hanya diakui teman dekatnya, bahkan oleh musuhnya. Bagaimana dalam kehidupan sehari-hari yang akan di terapkan manusia, tentunya bertindak dan berlaku jujur.

Tidak hanya ucapan yang jujur, namun tindakan juga menjadi pembuktian dengan tidak berbohong atau perilaku yang membohongi orang lain untuk kepentingan individu. Kebohongan terjadi apabila manusia tidak bisa menjaga lisan dan perilaku dalam kegiatan apapun.

2.Amanah (Dapat Dipercaya) :

Penjelasan amanah adalah benar-benar dapat dipercaya dan semua urusan diserahkan kepadanya, niscaya orang percaya bahwa urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Oleh karenanya, Nabi Muhammad SAW dijuluki oleh penduduk Mekkah dengan gelar "Al Amin" yang artinya terpercaya jauh sebelum beliau diangkat menjadi Nabi.

Implementasi Amanah dalam kehidupan manusia bagian dari percaya dengan apa yang dibicarakan atau yang disampaikan dan dipegang serta bisa di pertanggung jawabkan. Baik ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan, kepercayaan kerja sama bisnis, menjaga privasi  atau bercerita kepada seorang teman, dan lain sebagainya.

3.Tabliq (Menyiarkan) :

Penjelasan Tabliq adalah sifat wajib Nabi menyampaikan seluruh ajaran yang diterima dari Allah SWT berupa Wahyu kepada umat manusia agar mendapat pedoman hidup.

Peradaban manusia bagian penting untuk menjalankan pedoman hidup yang sesuai dengan syariat ajaran agama Islam. Artinya dalam melakukan berbagai macam kegiatan sehari-hari, seperti sholat, amal, zakat, puasa, kerja, dan lain sebagainya.

Uraian diatas tidak bermaksud untuk membanding agama Islam dengan agama lain, namun pada hakikatnya agama manapun pasti mengajarkan pedoman hidup yang baik. Artinya dari seluruh manusia yang hidup didunia dan dimuka bumi ini.

4.Pathonah (Cerdas) :

Penjelasan Pathonah adalah salah satu sifat Nabi Muhammad SAW yang bijaksana atau cerdas, mendakwahkan kebenaran karena mengajak manusia ke jalan yang benar dan mutlak diperlukan kecerdasan.

Dalam kegiatan sehari-hari bijaksana dan cerdas dapat diartikan bagaimana seseorang menyikapi persoalan yang dihadapi dan mampu mengelolah emosi dalam mencari solusi. Tidak hanya cerdas ilmu namun mampu menguasai lingkungan sekitar dengan berbagai macam kegiatan.

Penjelasan sifat Ketauladanan Nabi Muhammad SAW, semoga menjadi pegangan dan pedoman kehidupan kita semua. Jika ada keliru atau berbeda pandangan mohon dimaklumi.

Dengan demikian, dari uraian ketauladanan hidup manusia dapat diberikan kesimpulan, sebagai berikut :

1.Ketauladanan hidup manusia adalah bagaimana anda bisa menjadi contoh yang baik serta mencontoh hidup untuk orang lain yang lebih baik juga.

2.Ketauladanan hidup manusia adalah pedoman hidup terhadap 4 sifat Nabi Muhammad SAW, yang menjadi panutan dalam aktivitas dan kegiatan kehidupan sehari-hari.

3.Ketauladanan hidup manusia adalah hal yang baik dan positif, bisa anda contoh dan ditiru baik dari kedua orang tua, keluarga, dan lain sebagainya.

4.Ketauladanan hidup manusia adalah membuat anda bisa menilai dan menjadi contoh untuk motivasi menjalankan kehidupan.

5.ketauladanan hidup manusia adalah menjadi kekuatan untuk bertindak dan berperilaku dengan baik dan positif.

Salam Ketauladanan Hidup Manusia...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun