Selanjutnya kita akan mengetahui sifat Ketauladanan Nabi Muhammad SAW yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu Siddik (Jujur), Amanah (Dapat Dipercaya), Tabliq (Menyiarkan), dan Fathonah (Cerdas). Dari 4 sifat Ketauladanan Nabi Muhammad SAB, bagian penting untuk diterapkan dalam kehidupan manusia dalam kondisi apapun.
Dengan demikian, Penulis akan menguraikan 4 sifat Ketauladanan Nabi Muhammad SAW, yang di terjemahkan berdasarkan aspek dan analisa dalam kehidupan manusia :
1.Siddik (Jujur) :
Penjelasan jujur adalah suatu sikap yang menyatakan sesuatu sesuai dengan fakta. Kejujuran Rasulullah SAW, tidak hanya diakui teman dekatnya, bahkan oleh musuhnya. Bagaimana dalam kehidupan sehari-hari yang akan di terapkan manusia, tentunya bertindak dan berlaku jujur.
Tidak hanya ucapan yang jujur, namun tindakan juga menjadi pembuktian dengan tidak berbohong atau perilaku yang membohongi orang lain untuk kepentingan individu. Kebohongan terjadi apabila manusia tidak bisa menjaga lisan dan perilaku dalam kegiatan apapun.
2.Amanah (Dapat Dipercaya) :
Penjelasan amanah adalah benar-benar dapat dipercaya dan semua urusan diserahkan kepadanya, niscaya orang percaya bahwa urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Oleh karenanya, Nabi Muhammad SAW dijuluki oleh penduduk Mekkah dengan gelar "Al Amin" yang artinya terpercaya jauh sebelum beliau diangkat menjadi Nabi.
Implementasi Amanah dalam kehidupan manusia bagian dari percaya dengan apa yang dibicarakan atau yang disampaikan dan dipegang serta bisa di pertanggung jawabkan. Baik ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan, kepercayaan kerja sama bisnis, menjaga privasi  atau bercerita kepada seorang teman, dan lain sebagainya.
3.Tabliq (Menyiarkan) :
Penjelasan Tabliq adalah sifat wajib Nabi menyampaikan seluruh ajaran yang diterima dari Allah SWT berupa Wahyu kepada umat manusia agar mendapat pedoman hidup.