Oleh : Noto Susanto, SE, MM, CSTMI, CPHCM, CNHRP, CHLP, CPS.
Tegas adalah merupakan perbuatan atau aktifitas yang mengikat dalam setiap prosedur atau aturan, menjadikan kewajiban dan tidak pandang bulu. Maksudnya adalah setiap pengunjung atau customer di perlakukan sama dengan tidak memandang kasta, siapa saja orangnya, apapun jabatannya, dari mana asalnya tetap mengikuti aturan dengan proses kerja security.
Ketegasan security bagian penting di terapkan dalam situasi apapun, baik pada saat penjagaan, pengawalan, patroli, pengaturan, penertiban, pengawasan, dan lain sebagainya. Hal tersebut menjadi tanggung jawab security karena kunci dari lingkungan aman dan nyaman adalah tergantung ketegasan security itu sendiri. Maka dari itu bertindak dan berbuat dengan tegas tanpa ada keraguan.
Bagaimana sikap dan perilaku security "Tegas dan Tetap Punya Hati" maksudnya adalah sebagai seorang security jangan terlalu "Kaku atau Tegang" karena jika terlalu kaku nilai atau budaya pelayanan tidak tercipta, akhirnya yang akan terjadi security hanya emosional dan tetap mempertahankan prosedur tersebut. Sedangkan dunia security modern berbeda justru lebih fokus terhadap pelayanan di bandingkan dengan pengamanan sesungguhnya.
Fenomena yang sering terjadi di lapangan atau area kerja adalah banyak oknum dari manapun tidak mau mengikuti aturan atau prosedur security, seperti pada masuk ke suatu gedung tidak mau dilakukan pemeriksaan baik kendaraan atau barang bawaan berupa tas dan lain sebagainya.
Pengalaman penulis menjadi seorang security dan pernah merasakan sendiri seperti tidak mau di periksa, mobil pejabat, mobil aparat, mobil pemilik gedung, dan lain sebagainya. Bahkan pernah di bilangnya begini "Dasar Security, NgaK Kenal Saya, Kamu Security Baru" Saya Pemilik Gedung ini, dan lainnya.
Analisa untuk mengatasi sebagai seorang security agar mampu menghadapi dengan kondisi tidak normal, dengan melakukan beberapa poin dibawah ini :
1.Security Awareness :
Security awareness adalah kesadaran security dalam melaksanakan tugas dengan menggunakan kesadaran internal dan eksternal baik karena di motivasi orang lain atau memang bekerja dengan motivasi diri sendiri.
Kesadaran internal untuk mendorong diri lebih aktif dalam menegakkan aturan kerja baik melalui pengawasan atau memang bekerja dengan etos kerja yang baik, sedangkan kesadaran eksternal bahwa security tersebut memerlukan pengawasan dan perlu dorongan dari team pengawas atau pengelolah jasa security.
Hubungan kesadaran dengan pekerjaan security dalam ketegasan adalah untuk membangun personil security mempunyai fungsi panca indera yang baik, mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, hidung untuk mencium, dan yang lainya untuk perasa. Artinya selain tegas bahwa security tetap membawa perasaan terhadap kepentingan pengunjung atau customer lainnya.
Hati security memahami hal itu, namun terkadang masih ada ketakutan atau kekhwatiran tidak menjalankan prosedur kerja yang benar, akan mengakibatkan teguran oleh pimpinan security, mendapat surat peringatan, mutasi area kerja, sampai dengan pemutusan hubungan kerja. Hal tersebut yang menjadi kegalauan security terlalu tegas dan ketat dapat teguran dan terlalu santai atau longgar mendapat teguran juga.
Bagaimana menyikapi hal tersebut, sebagai security harus pandai action atau bertindak dengan melihat situasi area kerja, seperti kondisi ramai harus serius dan berwibawa sedang situasi sepi agar di nikmati, sehingga dengan penuh kesadaran setiap kendala mampu di atasi dengan profesional.
2.Security Caring :
Security caring adalah kepedulian security dalam melaksanakan tugas dengan memperhatikan lingkungan sekitar terutama terhadap customer dan pengunjung. Karena nilai yang paling tinggi tentunya mendapatkan ucapan terima kasih dari pengunjung tersebut.
Kepedulian security sangat diharapakan dari semua customer baik internal maupun eksternal artinya setiap orang mengharapkan security membantu customer dalam kondisi apapun, seperti sedang membawa barang belanjaan, membukakan pintu, dan lain sebagainya.
kepedulian terkadang menjadi komplain karena meninggalkan pos atau tempat jaga, namun dalam hal ini sebaiknya berkomunikasi atau berkoordinasi dengan rekan kerja dan dengan pimpinan tempat kerja, baik menggunakan telpon atau menggunakan HT (alat komunikasi).
Kepedulian tidak harus membantu customer, mengingatkan dan menegur itu bagian peduli terhadap lingkungan sekitar seperti sedang berjalan menggunakan hand phone customer tersebut tidak sadar akan tertabrak pintu kaca atau dinding kaca atau tas customer terbuka, seorang Security mengingatkan dengan memberitahu tas agar di tutup kembali.
Kata kunci dari kepedulian adalah menguasai area kerja, bertindak sebelum di minta, berani bertindak terutama prosedur kerja, mengenali customer, loyalitas terhadap pekerjaan, dan mampu mengatasi tekanan atau beban kerja.
3.Security Agresif :
Security agresif adalah suatu sikap yang penuh inisiatif dalam menjalankan tugas tentunya tanpa ada kekeliruan atau kesalahan, maksudnya melakukan tanpa di perintah namun tetap hal positif dan baik dari sisi pengamanan di area kerja tertentu.
Agresif dan ketegasan security lebih sempurna namun sebagai security harus melihat situasi, jangan terlalu over confidence artinya tindakan dan perbuatan jangan terlalu berlebihan. Karena hal tersebut tetap menggunakan hati dan perasaan terutama dalam menegakkan aturan dan prosedur kerja.
Dalam menghadapi situasi emergency tentunya membutuhkan security yang agresif dalam mengambil tindakan, baik mendatangi TKP (tempat kejadian perkara), mampu berkomunikasi dan berkoordinasi terhadap lihat terkait yang berada di lingkungan kerja. Namun sebaliknya agresif juga tergantung segmentasi kerja nya masing-masing.
Untuk mengetahui tindakan security yang agresif adalah tidak menghindar dari masalah, cepat memberikan respon, tidak membatasi tanggung jawab, ringan tangan, cepat mau membantu, dan lain sebagainya.
4.Security Empati :
Security empati adalah suatu tindakan yang memahami kegiatan orang lain, dalam hal ini kegiatan customer baik internal dan eksternal. Hal ini menjadi perbuatan yang tidak terduga namun dampaknya bisa di rasakan semua orang yang berada di lingkungan kerja.
Empati security memberikan penilaian khusus bagi pengguna jasa security, customer, dan orang lain. Ibaratkan anda memposisikan sebagai customer, sehingga lebih mudah melakukannya dan jika belum sesuai maka lebih mudah juga memperbaiki. Perlakuan hal yang sama, jika anda di posisi orang tersebut dan ingin diperhatikan juga.
Empati bukan hal yang sulit dipelajari, namun kadang-kadang dalam prakteknya kurangnya inisiatif untuk melakukan kegiatan dari tugas pokok security. Sehingga terkesan security hanya duduk saja, berdiri saja, hanya jalan, dan lain sebagainya.
Harapan empati dan ketegasan bisa diterapkan dalam menjalankan tugas security, sehingga tidak ada yang mengalami kesulitan. Tegas karena prosedur dan empati karena kita memahami perasaan orang lain, karena setiap manusia pasti ingin di hargai.
Dari uraian diatas menjadi "Security Solution" sehingga selain ketegasan tapi security tetap menjalankan tugas menggunakan perasaan terutama dalam bertemu dengan customer, setiap penyelesaian masalah pasti ada solusinya.
Demikian atas uraian diatas semoga bermanfaat khususnya bagi pembaca dan bagi penulis juga, sehingga bisa di jadikan pelajaran bersama. Jika ada yang keliru mohon di maklumi.
Salam Security...Tegas Tetap Punya Hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H