Oleh : Noto Susanto, SE, MM, CSTMI, CPHCM, CNHRP, CHLP, CPS.
            "SIAPA SAYA 23"
Perjalanan hidup ngontrak atau ngekos bukan menjadi suatu kebanggaan apalagi pekerjaan sebagai seorang SATPAM, karena pekerjaan SATPAM bukanlah cita-cita yang akan di perjuangkan untuk masa depan.Â
Berbeda dengan saya yang penuh  suka dan duka menjalani pekerjaan SATPAM banyak perjuangan dan pengorbanan yang sudah dilalui, tidak pernah mengeluh dan terus bekerja keras selanjutnya kita serahkan kepada Tuhan yang maha kuasa.
Dengan kita kerja itu bagian dari do,a dan usaha yang di dengarkan oleh Allah-SWT, yang selalu mengiringi kegiatan umat manusia atau dalam pekerjaan saya sebagai SATPAM. Suatu perjalanan yang luar biasa Alhamdulillah tiap tahun saya di promosikan walaupun hanya sebagai pejabat SATPAM.
Kebanggaan yang saya rasakan adalah ternyata SATPAM menjanjikan karir, secara otomatis penghasilan berubah drastis tentunya gaji bulanan naik dan luar biasa. Meskipun pindah-pindah lokasi kerja dalam kehidupan masih saja hidup ngontrak atau ngekos.
Kehidupan ngontrak atau ngekos, yang saya rasakan menjadi cerita di kemudian hari yang harus di kenang dan menjadi bagian dari perjalanan hidup. Sebab setiap manusia terutama untuk anggota SATPAM, tentunya bagi yang merantau pasti merasakan hidup di kosan atau ngontrak dengan kamar sewaan.
Dengan demikian saya akan lanjutkan kisah "ngontrak dan ngekos" dengan pindah-pindah tempat dengan pekerjaan sebagai seorang SATPAM, berikut uraiannya :
4.Hidup di Kosan Pondok Pinang - Jakarta Selatan :
Pada bulan Juli tahun 2006 - bulan Februari tahun 2007,  waktu itu saya "ngekos" masih mengikuti teman  bersama Hendro namun pada saat libur pulang ke tempat paman, karena secara waktu biar lebih efektif dan efesien. Saya harus mengikuti dua tempat tinggal bayarya bagi dua untuk biaya kos tersebut sedangkan tempat paman bantu bayar listrik.
Setelah paman menikah saya tidak lagi mengikuti paman tinggal di kontrakan, hal tersebut membuat saya harus belajar mandiri dan memperbanyak teman. dengan demikian, cara berpikirnya adalah teman lah lebih awal membantu di saat mengalami kesulitan.
Selama delapan bulan saya belajar mandiri baik dari lingkungan, persahabatan, penghasilan setiap bulan harus mampu di kelolah dengan baik, walaupun penghasilan tiap bulan waktu itu sebesar Rp. 1.050.000 (Satu juta lima puluh ribu rupiah) sering tidak cukup dan sering juga pinjam uang kepada teman.
Selanjutnya saya di ajak paman saudara ibu pindah kontrakan ke area Jagakarsa, tanpa pikir panjang saya langsung mau pindah kebetulan kedua orang tua membeli motor Honda Legenda-2 untuk saya. Motor tersebut bekas pemakaian paman berhubung beliau ingin beli motor baru dan akhirnya motor legenda di jual kepada saya.
5.Hidup di Kontrakan Jaga karsa - Jakarta Selatan :
Pada bulan Agustus tahun 2007 - bulan Oktober tahun 2007, selanjutnya saya pindah ikut paman Putra masih saudara ibu dan ngontrak tersebut hanya dua bulan. Hal tersebut membuat saya terlalu lelah walaupun menggunakan motor pribadi tenyata jarak pekerjaan lumayan jauh juga.
Selama ngontrak ikut paman Putra membuat saya tidak terlalu nyaman karena jarak dan tempat juga terlalu sepi. Tentunya dengan paman putra tersebut kurang sejalan dan sependapat, akhirnya saya pindah kembali mencari kos-kosan dekat tempat kerja.
Kemudian saya pindah kontrak di belakang Toys Pondok indah mall 2, hal tersebut membuat saya harus bisa beradaptasi degan lingkungan dan orang-orang yang berada disekitar kos-kosan tersebut.
6.Hidup di Kosan Belakang Toys Pondok indah :
Pada bulan November tahun 2007 - bulan Agustus tahun 2008, melanjutkan kos-kosan yang baru dan semua berjalan sesuai dengan keinginan, dari tempat kos-kosan selama tinggal di belakang Toys sudah beberapa kali pindah mencari tempat yang nyaman.
Pindah kos-kosan hampir lima kali pindah, diantaranya tiga kali ngekos sendiri dan dua kali gabung dengan rekan kerja, hal tersebut mempunyai seni tersendiri artinya jika kos sendiri di khwatirkan ada hal yang tak terduga atau mengalami kesakitan dan sedikit kesulitan untuk berkomunikasi, sedangkan jika bersama rekan kerja secara kebersihan dan kenyamanan istirahat kurang mendukung.Â
Kegiatan kos-kosan atau ngontrak bagian penting mencari kenyamanan baik berteman ataupun lingkungan, menjadi penilaian dan bertahan lama ditempat kos-kosan tersebut jika lingkungan nyaman dan mempunyai teman yang mempunyai tujuan sama, dalam hal ini tentunya saling pengertian dan saling menghargai satu sama lain.
Selanjutnya kegiatan kos-kosan mempunyai cerita dalam menjalankan perjalanan hidup, yang paling banyak menjadi anak kos-kosan tentunya anak rantau  dari kampung menuju ibukota yang mendapatkan pekerjaan.
7.Hidup di kosan Kelapa Gading - Jakarta Utara :
Pada bulan September 2008 - bulan Juni tahun 2009, September tahun 2008 saya di promosikan menjadi Team leader SATPAM Â yang akhirnya saya mendapatkan lokasi penempatan di Mall off Indonesia (MOI), kelapa gading. Dari awal mall kondisi proyek Alhamdulillah setelah ditugaskan disana, di promosikan menjadi Supervisor SATPAM.
Hal yang tidak mungkin terjadi dalam pikiran saya, karena baru tiga bulan menjadi Team leader di promosikan kembali menjadi Supervisor. Tantangan membuat saya terus berpikir maju karena kesempatan tidak akan datang kedua kalinya, secara pengalaman dan usia saya belum memiliki hal itu, tidak memadai namun kepercayaan pimpinan dan perusahaan yang membuat saya bangkit.
Selanjutnya saya mencari kos sekitar kelapa Gading orang mengenalnya "Kali Gendong" karena di pinggir kali. Saya ngekos bersama Ale Abdulah yang baru bergabung menjadi anggota SATPAM berasal dari Karawang, walaupun satu kos dengan atasan Ale Abdullah selalu menunjukan profesional dalam bekerja dan selalu membawa etika yang baik di tempat pekerjaan atau dalam kehidupan pada saat santai di kos.
Pengalaman Ale Abdullah waktu itu di tilang polisi di bawah jembatan tol Kelapa Gading, kebetulan menggunakan motor saya legenda 2 wajah si Ale pucat, membangun saya sedang tidur siang dengan ragu-ragu, akhirnya damai di tempat dengan membayar Rp. 50.000 (Lima puluh ribu rupiah).
Kemudian setelah beberapa bulan saya pindah kosan karena kondisi kosan sudah tidak kondusif, lingkungan tidak aman artinya sering terjadi kehilangan terutama tabungan uang receh, pakaian dan lain sebagainya. Hal tersebut membuat tidak nyaman bertahan di kos tersebut.
8.Hidup di kosan komplek Kodamar - Kelapa Gading Jakarta Utara :
Pada bulan Juli tahun 2009 - bulan Maret 2010, setelah pindah ke dalam komplek Kodamar atau komplek TNI angkatan laut, Sih Ale Abdulah masih ikut ngekos bersama saya, kesulitan jika tidak menggunakan kendaraan karena masuk komplek cukup jauh, kebetulan tidak ada angkot.
Selama 9 bulan tinggal dalam komplek Kodamar, si Ale kesulitan untuk bertemu rekan kerja karena jarak dan kendaraan tidak punya. Karena waktu tidak selalu sama dengan saya kadang keluar sendiri dan Si Ale sendirian di kosan. Beda kalau kerja pasti numpang saya kebetulan satu regu dan shift sama.
Pernah waktu itu, mengalami kebanjiran akhirnya tidak kerja dan motor tidak bisa keluar. Akhirnya berdiam diri di kos dan membantu warga  yang sedang kesulitan mengalami kebanjiran tersebut.
Selanjutnya walaupun dengan situasi kos jauh dan mengalami kebanjiran tapi dengan lingkungan aman dan nyaman tentunya ibu kos atau pemilik kos rama dan peduli. makanya saya bersama si Ale bertahan cukup lama tinggal di kos komplek Kodamar kelapa gading.
Kemudian dengan berakhirnya kontrak kerja di Mall Of Indonesia (MOI) akhirnya kosan tidak di lanjutkan dikarenakan pindah tempat kerja yang cukup jauh. Dan si Ale memilih pindah ke area kerja dekat lokasi rumahnya di Karawang.
9.Hidup di kosan Petamburan - Jakarta pusat :
Pada bulan April tahun 2010 - bulan Juli tahun 2010, setelah pindah dari kosan komplek Kodamar kelapa gading bersama Anak buah saya seorang SATPAM, kos di lokasi Petamburan Tanah Abang Jakarta pusat. Anak buat SATPAM tersebut atas nama Sukmara dan bersama SATPAM lainya yang ikut ngontrak bersama-sama juga.
Jarak dari kontrakan menuju ke tempat kerja hanya 5 menit jalan kaki, kebetulan tempat kerja Rumah sakit Pelni. Saya mengikuti kos hanya bertahan tiga bulan karena setalah itu saya menikah dan akhirnya tinggal bersama istri.
Selanjutnya saya pindah dari kosan Petamburan tersebut pekerjaan masih tetap sama di Rumah Sakit Pelni , namun secara tanggung jawab cukup menerima tantangan karena saya di promosi menjadi Senior supervisor. Hal tersebut membuat saya semakin giat untuk belajar karena menjadi pimpinan mandiri setiap kegiatan, kejadian apapun tentang SATPAM menjadi tanggung jawab saya sebagai pimpinan lokasi.
Setelah menikah kemudian saya di promosikan kembali menjadi Chief Security di area Plaza BII Thamrin waktu itu April tahun 2011 namun sekarang sudah berubah menjadi Sinarmas land.Â
Kemudian saya sudah pindah kontrakan di area Galur Jakarta pusat, sudah bersama istri tinggal dalam kontrakan tersebut. Hal tersebut tidak bertahan lama kemudian pindah lagi kontrakan yang akan berlanjut "SIAPA SAYA 24".
Semoga bermanfaat walaupun kisah ini hanya sekilas kehidupan ngontrak, bersama teman, dan istri. Tapi ini bagian perjalan hidup yang berdasarkan pengalaman pribadi. Jika ada yang keliru mohon di maklumi.
Salam SATPAM Ngontrak....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H