Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Analisis Iklim Organisasi dan Gaya Kepemimpinan untuk Menciptakan Kenyamanan dalam Bekerja

25 Desember 2020   16:38 Diperbarui: 25 Desember 2020   16:55 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Noto Susanto, SE, MM, CSTMI, CPHCM, CNHRP, CHLP, CPS.

Iklim organisasi merupakan suatu sistem sosial yang dipengaruhi oleh lingkungan eksternal dan internal. Yang salah satunya dalam kegiatan budaya organisasi mampu beradaptasi dari perspektif kondisi perusahaan dan aktiftas kerja karyawan, sehingga didalam kegiatan karyawan menjadi aturan dalam organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. 

Budaya organisasi adalah bagian yang saling berkaitan secara sistematis akan menuntun semua karyawan, yang ada didalam perusahaan agar meningkatkan kinerjanya secara maksimal. Tentunya dalam hal ini didukung oleh prosedur dan sistem dalam menjalankan aktifitas pekerjaannya masing-masing. Agar menjadi panduan yang mutlak dapat dilakukan pengawasan, penilaian dan evaluasi kinerja karyawan secara berkala.

Lingkungan kerja merupakan cermin kegiatan yang dilakukan oleh karyawan terutama dalam menjalin hubungan sesama karyawan. Tentunya berkomunikasi, berkoordinasi, tegur sapa, hubungan antar sesama rekan kerja, kebersamaan dalam team, saling memberikan dukungan, memberikan contoh yang baik, panduan oleh pimpinan, dan lain sebagainya.

Budaya kerja yang kurang harmonis atau tidak terciptanya kebersamaan merupakan organisasi yang di pengaruhi oleh lingkungan kerja baik internal atau lingkungan kerja eksternal. Hal tersebut menjadi bahan evaluasi para manager dalam menciptakan suasana kerja yang profesional tentunya disiplin kerja dan mengikuti aturan perusahaan yang telah ditentukan.

Hubungan antara lingkungan kerja baik internal atau eksternal, budaya organisasi menjadi tolok ukur untuk menciptakan suasana yang kondusif. Artinya semua pihak terkait berperan sesuai dengan fungsi, tugas, dan tanggung jawabnya masing-masing. Baik dari pimpinan puncak, pimpinan menengah, level supervisi, dan operator atau karyawan.

Aturan perusahaan sebagai ikatan agar karyawan menjalankan aktifitas pekerjaan tidak ada keraguan dan sesuai prosedur yang diberikan oleh organisasi tersebut. Baik dari senioritas ke junior dan atasan ke bawahan. Hal tersebut menjadi pengaruh yang besar terhadap iklim kerja dan budaya organisasi. Maka dari itu pentingnya peran pimpinan organisasi atau perusahaan untuk memberikan panduan dan bimbingan kepada karyawannya.

Kepemimpinan organisasi merupakan suatu gaya dan pola perilaku seorang pemimpin yang khas dan mempunyai ciri tersendiri sehingga mampu mempengaruhi bawahan atau anak buahnya. Apa yang menjadi keputusan atau yang dipilih oleh pemimpin untuk dikerjakan, cara bertindak dan merubah anggota kelompok untuk membentuk aktifitas kerja sesuai petunjuk dari konsep perusahaan.

Pemimpin perusahaan mampu mempengaruhi segala aktifitas lingkungan kerja terutama budaya dan iklim organisasi. Setiap keputusan sikap dan tindakan menjadi role model, bagian itu semua akan di contoh oleh karyawan, sehingga iklim kerja menjadi pendekatan secara terstruktur terhadap seorang pemimpin tersebut.

Fenomena yang sangat berdampak terhadap organisasi adalah suasana bila di dalam perusahaan sistemnya kekeluargaan. Sehingga yang menjadi karyawan atau di posisi tertentu adalah saudaranya, mungkin juga dari kerabat dekat menempatkan jabatan tertentu dan faktor kedekatan antara atasan dengan bawahan. 

Menurut Wirawan (2008 : 122) iklim organisasi adalah persepsi anggota organisasi baik secara individual atau kelompok dan mereka yang secara tetap berhubungan dengan organisasi mengenai apa yang ada atau terjadi dilingkungan internal organisasi secara rutin, yang mempengaruhi sikap dan perilaku organisasi dan kinerja.

 Gaya kepemimpinan menurut Sedarmayanti (2013 : 131) merupakan sekumpulan ciri yang digunakan pemimpin untuk mempengaruhi bawahan agar sasaran tercapai.

Sedangkan kenyamanan dalam bekerja dapat diterjemahkan kondisi karyawan merasa aman, senang, dihargai, tidak ada beban pikiran. Dan kenyamanan bekerja salah satu faktor penting dalam keberhasilan karyawan dan perusahaan atau organisasi.

Analisa definisi dari ketiga poin di atas antara iklim organisasi dan gaya kepemimpinan adalah terdapat kalimat yang mempengaruhi artinya bahwa pengertian tersebut, untuk mempengaruhi karyawan baik individu atau kelompok dengan tujuan karyawan bisa bekerja dengan tenang, merasa aman, dan tidak beban pikiran apapun.

Kenyamanan dalam bekerja sangat besar dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan, iklim dan budaya organisasi, karena faktor tersebut didukung oleh berbagai macam kegiatan karyawan. Apabila aktifitas karyawan tersebut berjalan dengan profesional secara tidak langsung, rasa nyaman dalam bekerja tentunya tercipta dengan kondusif. Artinya semua prosedur dapat dijalankan sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau organisasi tersebut.

Selanjutnya analisis faktor penyebab karyawan tidak tercipta kenyamanan dalam bekerja adalah :

1. Kemampuan dan keahlian karyawan

Pimpinan perusahaan menilai keahlian atau kepandaian dalam bekerja terhadap aktifitas karyawan, menjadi perhatian khusus. Mengapa demikian dengan melihat kemampuan tersebut bisa di analisa pengembangan terhadap karyawan tersebut. 

Keberhasilan dalam mengelolah dan memimpin organisasi dapat memberikan semangat dan motivasi yang tinggi terhadap aktifitas karyawan. Terutama terhadap senior dan junior, lama bekerja atau karyawan baru masuk, Tentunya menjadi penilaian yang berbeda. Sehingga pemimpin tersebut memberikan penilaian tidak membedakan antara senior dan junior tersebut.

2. Peduli dan Adil terhadap Karyawan

Pemimpin memberikan contoh tanggung jawab dan kepercayaan yang sama terhadap kegiatan karyawan. Baik dari sikap dan perilaku atau tindakan dan ucapan menjadi pusat perhatian bagi karyawan terhadap pimpinannya.

Bertindak dengan level pekerjaan yang sama, bertindak antara senior dan junior, bertindak terhadap karyawan yang penilaian dekat atau sebaliknya, bertindak karena karyawan tersebut teman dekat, titipan saudara luar pekerjaan, dan kerabat dekat dari perusahaan sebelumnya.

Pada dasarnya sebagai karyawan mempunyai persepsi masing-masing terhadap kenyamanan dalam bekerja, hal di atas merupakan perwakilan dari pendapat penulis dan sebagai karyawan juga.

Dari kedua poin di atas analisa untuk dikembangkan dan kajian dalam menciptakan iklim dan budaya organisasi perusahaan yang baik dan gaya kepemimpinan perusahaan yang profesional. Sehingga jika karyawan merasa tidak nyaman dalam bekerja, paling persentasinya hanya sedikit dan mampu diatasi dengan penilaian karyawan. Dengan melihat keluhan dan keinginan karyawan tersebut.

Demikian opini disampaikan, semoga bermanfaat dan berguna untuk orang banyak.

Salam Perubahan ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun