Pengalaman menulis memang menjadi guru yang paling tinggi dan mulia derajatnya, sebelum kita memahami banyak hal dalam menulis tentunya masih melihat tulisan orang lain. Artinya menulis itu bagian dari kita yang merrasakan setiap hari untuk mencari informasi sesuai kebutuhan.
Bagian dari kita untuk menulis adalah zaman sekarang sudah berubah menjadi teknologi digital, rata-rata masyarakat Indonesia sudah menggunakan Smartphone artinya sangat berhubungan dengan tulis menulis contohnya memliki Facebook, mempunyai WhatsApp pribadi dan lain sebagainya.
Facebook dan WathApp sangat berhubung erat dengan media sosial, dengan kita berkomunikasi melalui WhatsApp baik personal atau melalui group dan menggunakan Facebook. Kegiatan media sosial ini secara tidak langsung bagian dari menulis dan tentunya menggunakan jari untuk menyampaikan pesan, informasi, kegiatan atau lainya.
Menulis bagian dari menyampaikan komunikasi satu arah, karena pihak penerima tidak bisa menerima secara langsung. Maksudnya dari apa yang disampaikan melalui tulisan dinikmati oleh pembaca, sehingga pesan atau informasi bisa diterima dengan baik.
Apakah pesan dan informasi bisa diterima dengan baik atau dibaca bagi yang melihat tulisan kita, artinya itu tergantung bagaimana menyajikan tulisan kedalam bahasa, kata, dan kalimat yang menarik. Sehingga pembaca merasa senang dan geleng-geleng kepala (Heran atau Kaget), karena memang tulisanya bagus.
Menjadikan tulisan yang baik atau membuat tulisan yang menarik, tentunya pasti mempunyai kendala diawal dalam hal menulis baik secara kemapuan menulis atau dari sisi teknik tulisan. Maka dari itu, saya akan menyampaikan kendala apa saja yang menjadi kendala dalam menulis.
Kendala menulis menjadi pengalaman pribadi yang akan saya ceritakan, sesuai apa yang di alami baik secara pemikiran, waktu, dan isi tulisan, berikut kendala dan ceritanya :
1.27 Mei tahun 2020 saya mengirim artikel atau tulisan online yang akan di kirimkan untuk kebutuhan kampus, kebetulan saya menjadi Dosen di salah satu Universitas Tangerang selatan.
2.Dalam proses menulis ini, berjalan sekitar  dua bulan lebih begitu sulitnya membuat tulisan, kemudian saya minta bantuan istri dengan judul tulisan ' Berpikir Positif Dalam Situasi Pendemi Virus Corona'.Â
3.Selama dua bulan lebih, saya bersama istri bagi tugas menulis antara paragraf satu dengan paragraf selanjutnya, ternyata sulit mengabungkan jika tulisan orang lain digabungkan menjadi tulisan kita sendiri, akhirnya tulisan belum menjadi Artikel juga.
4.Sedikit emosi dikarenakan tulisan sudah ada namun antara paragraf tidak enak dibaca dan tidak nyambung, kemudian saya membaca artikel dan  melihat YouTube dengan judul tulisan yang sama. Sebagai refrensi menulis, dengan tujuan untuk merangkai kata menjadi kalimat yang tepat dan benar.