Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Usia Bukan Penghalang untuk Mencari Ilmu?

22 November 2020   23:00 Diperbarui: 23 November 2020   03:15 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Noto Susanto,S.E,M.M,CSTMI,CPHCM.

Hallo sahabat semua, Semoga dalam keadaan sehat dan tidak Bosan-bosan untuk belajar kapanpun dan dimanapun.

Terlintas dipikiran untuk menulis judul di atas di karenakan ada salah satu mahasiswi saya semester 7 di Universitas pamulang, kebetulan usianya boleh dikatakan sudah tidak muda lagi.

Usia lanjut tidak menjadi persoalan untuk mengejar di bangku kuliah dan tentunya akan meraih cita-cita serta mendapatkan gelar sarjana, untuk mahasiswi tersebut akan saya ceritakan di penghujung isi tulisan agar kita fokus terhadap pentingnya mencari ilmu tersebut.

Kuliah di lanjut usia menjadi pilihan di Penguruan tinggi swasta sedangkan untuk penlrguruan tinggi negeri umur dibatasi, namun demikian bukan menjadi suatu malasah untuk membatasi kita belajar mencari ilmu.

Menjadi harapan semua orang bisa kuliah di Penguruan tinggi negeri namun menjadi kebanggan juga dengan lanjut usia bisa kuliah walaupun di penguruan tinggi swasta.

Kebanggan dan semangat untuk mendapat ilmu memerlukan pengorbanan dan perjuangan di karenakan secara pemikiran pasti terbatas artinya sudah banyak yang di pikirkan tidak hanya kuliah saja.

Terbatasnya pemikiran dipengaruhi berbagai macam aktifitas seperti menjadi seorang ibu, selain mengurusi rumah tangga, bekerja juga sebagai karyawan, dan kegiatan lainnya.

Fenomena yang terjadi apabila seorang kuliah di lanjut usia pasti mempunyai alasan Masing-masing seperti contoh yang pernah saya dengar langsung, Karena di perusahaan kewajiban yang mengharuskan seorang tersebut kuliah, Karena mengerjar karir, Motivasi anak untuk jangka panjang dan lain sebagainya.

Walaupun dengan alasan di atas ilmu memang menjadi kewajiban untuk insan manusia, Maka dari itu ilmu wajib kita miliki baik untuk dunia maupun akhirat.

Ilmu dalam pandangan Islam adalah menjadi suatu kewajiban baik Laki-laki ataupun perempuan. Orang-orang yang mencari ilmu akan di mintakan ampun oleh setiap sesuatu yang ada di muka bumi ini sampai dengan Ikan-ikan yang berada di lautan (HR.Thobroni).

Dari uraian di atas dapat kita petik bahwa ilmu memang tidak membatasi umur dan kita harus tetap berjuang sampai kapanpun mencari ilmu tersebut.

Menyambung ulasan di atas saya akan menceritakan seorang Mahasiswi yang disampaikan tulisan di atas, kita coba dengar ceritanya.

Mahasiswi tersebut adalah Ibu Nurhayati usianya 46 tahun, Sudah berkeluarha mempunyai satu orang anak, bekerja di salah Bank mandiri cabang Pertamina, Tempat tinggal di area Bekasi Kranji.

Kisah yang akan disampaikan oleh ibu Nurhayati semoga menjadi inspirasi dan bermanfaat untuk semua, Mari kita simak ceritanya.

Kebetulan ibu Nurhayati mendapat tantangan dari kepala cabang, Menurut penilaian dari kepala cabang beliau bahwa kinerja ibu Nurhayati tersebut bagus sehingga dapat di rekomendasikan utuk mengikuti test officer
ditempat kerjanya bahwa mengikut test officer tersebut dengan syarat utama S1.

Pada tahun 2007 ibu Nurhayati pernah mengikuti test officer, saat itu belum ada syarat harus S1. Namun belum rejeki, terkendala saat wawancara direksi.

Tahun 2016, Kepala cabang ibu Nurhayati tetap merekomendasikan mendapat penilaian kinerja sangat bagus dan memuaskan,Waktu itu ditanya dalam rapat akhir pimpinan seluruh wilayah, Kepala cabang beliau menyampaikan alasan mengapa saya berhak untuk mendapatkan penilaian tersebut.

Salah satunya disampaikan bahwa ibu Nurhayati tidak mungkin mengikuti test officer karena hanya lulusan SMEA.

Kemudian dengan terus berjuang, pemimpin rapat menyampaikan, dengan alasan tersebut tidak mungkin saya akan terus mendapat penilaian bagus, Setiap tahun karena akan mengurangi kesempatan pegawai lain.

Pimpinan rapat meminta kepala cabang saya menyampaikan motivasi lain kepada saya agar dapat meneruskan sekolah dan mendapat ijazah S1.

Menurut kepala cabang, Bahwa ibu Nurhayati memiliki potensi besar untuk naik ke jenjang promosi yang lebih tinggi, dengan demikian ibu Nurhayati tersebut menyampaikan semua penilaian kantor kepada suami dan anak
mereka setuju saya melanjutkan sekolah.

Dengan melihat kisah ibu Nurhayati,Bahwa sekarang beliau sebentar lagi akan menyelesaikan Kuliah S1 yang akan di perkirakan pertengahan tahun 2021 wisuda karena saat ini masih menjadi mahasiswi semester 7 di Universitas Pamulang.

Dari cerita ibu Nurhayati di atas, dapat penulis simpulkan semoga bermanfaat dan menginspirasi semua orang di luar sana :

1 .Tantangan Peluang Karir :

Mendapatkan peluang untuk di promosi seorang ibu Nurhayati tersebut, makanya beliau tetap memperjuangkan mencari ilmu tersebut.

2.Support dan Dukungan :

Mendapat dukungan terutama dari suami, Anak dan Pimpinan perusahaanya, hal ini untuk terus maju dan semangat meraih impian seorang ibu Nurhayati.

3.Semangat untuk Berjuang :

Dengan usia sudah tidak muda lagi, Seorang ibu Nurhayati masih semangat dalam mencari ilmu walaupun dengan kesibukan kerja, Mengurusi Suami, Anak, dan hari libur juga harus kuliah, Itu hal yang sangat luar biasa.

3 Point tersebut mewakili untuk suatu perjuangan mencari ilmu, semoga bermanfaat dan sampai kapanpun dan dimanapun ilmu tetap penting dan di utamakan.

Demikian penulis akhiri, Mohon maaf jika ada yang keliru, kesempurnaan hanya milik Allah SWT dan kehilafan hanya milik penulis.

Salam Semangat Belajar....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun