Dari uraian di atas dapat kita petik bahwa ilmu memang tidak membatasi umur dan kita harus tetap berjuang sampai kapanpun mencari ilmu tersebut.
Menyambung ulasan di atas saya akan menceritakan seorang Mahasiswi yang disampaikan tulisan di atas, kita coba dengar ceritanya.
Mahasiswi tersebut adalah Ibu Nurhayati usianya 46 tahun, Sudah berkeluarha mempunyai satu orang anak, bekerja di salah Bank mandiri cabang Pertamina, Tempat tinggal di area Bekasi Kranji.
Kisah yang akan disampaikan oleh ibu Nurhayati semoga menjadi inspirasi dan bermanfaat untuk semua, Mari kita simak ceritanya.
Kebetulan ibu Nurhayati mendapat tantangan dari kepala cabang, Menurut penilaian dari kepala cabang beliau bahwa kinerja ibu Nurhayati tersebut bagus sehingga dapat di rekomendasikan utuk mengikuti test officer
ditempat kerjanya bahwa mengikut test officer tersebut dengan syarat utama S1.
Pada tahun 2007 ibu Nurhayati pernah mengikuti test officer, saat itu belum ada syarat harus S1. Namun belum rejeki, terkendala saat wawancara direksi.
Tahun 2016, Kepala cabang ibu Nurhayati tetap merekomendasikan mendapat penilaian kinerja sangat bagus dan memuaskan,Waktu itu ditanya dalam rapat akhir pimpinan seluruh wilayah, Kepala cabang beliau menyampaikan alasan mengapa saya berhak untuk mendapatkan penilaian tersebut.
Salah satunya disampaikan bahwa ibu Nurhayati tidak mungkin mengikuti test officer karena hanya lulusan SMEA.
Kemudian dengan terus berjuang, pemimpin rapat menyampaikan, dengan alasan tersebut tidak mungkin saya akan terus mendapat penilaian bagus, Setiap tahun karena akan mengurangi kesempatan pegawai lain.
Pimpinan rapat meminta kepala cabang saya menyampaikan motivasi lain kepada saya agar dapat meneruskan sekolah dan mendapat ijazah S1.
Menurut kepala cabang, Bahwa ibu Nurhayati memiliki potensi besar untuk naik ke jenjang promosi yang lebih tinggi, dengan demikian ibu Nurhayati tersebut menyampaikan semua penilaian kantor kepada suami dan anak
mereka setuju saya melanjutkan sekolah.