Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa yang Diharapkan dari Kebaikan?

13 November 2020   06:47 Diperbarui: 13 November 2020   08:52 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari menceritakan kedua orang tua kita tersebut, apakah itu tidak dinamakan kebaikan yang luar biasa. Namun itu tidak pernah di ungkapkan mungkin sudah menjadi kewajiban seorang ibu dan ayah tapi kita sadar bahwa kedua orang tua kita orang yang hebat dan orang yang luar biasa.

Balasan dari kebaikan yang di harapkan kedua orang tua kita sebetulnya ini yang tidak di ungkapan secara langsung dan sebagai anakpun ikut merasakan itu membalas dengan tulus dan lapang dada.

Membalas dengan tulus dan lapang dada itu bagaimana caranya kita harus memikirkan orang tua kita dengan usia senja, renta dan sudah berumur, sebetulnya ini harus menjadi perhatian khusus untuk diajak tinggal bersama kita.

Menurut saya inilah kebaikan yang sesungguhnya dan seorang anak tidak membalas dengan kegiatan yang sama, ini menjadi siklus kehidupan untuk berbuat kebaikan mempunyai anak, kemudian mempunyai cucu, mempunyai cicit dan seterusnya.

Dan bagaimana Asumsi di luar sana tentang kebaikan dan apa sebetulnya yang akan saya sampaikan tentang harapan hasil kebaikan :

  • 1.Berbuatlah baik kepada siapa saja:
  • Ketika kita berbuat baik kepada Si A jangan sekali-kali berharap Si A tersebut membalasnya, bisa jadi yang akan membalas kebaikan dari Si A tersebut adalah Si B bisa juga si C atau mungkin ketika Si A yang membalas bukan hal sama kita lakukan terhadap Si A tersebut.
  • 2.Berbuat baik jangan memilih:
  • Berbuat baik kepada siapa saja, apa yang kita perbuatkan untuk mendapatkan kebaikan biarkan saja orang lain yang menilainya 
  • 3.Jangan berasumsi bahwa kebaikan itu sama:
  • Kebaikan seseorang itu berbeda beda baik yang terlihat atau tidak terlihat tergantung niatnya contohnya saja mengingatkan dan menyapa itu adalah bagian kebaikan tidak harus dengan menerima atau memberikan sesutu baik barang ataupun makanan.
  • 4.Berbuat baik tidak butuh pujian dan sanjungan:
  • Lakukan saja dengan tulus dan ikhlas, dengan demikian secara otomatis orang yang yang berada di sekitar pasti menyatakan bahwa kita telah berbuat baik.
  • 5.Berbuat baik peduli dengan orang lain:
  • Tentu kita sadari bersama berbuat baik itu tidak harus berupa barang atau makanan, ada hal yang lain juga seperti : Memberikan informasi yang positif, menegur dan menyapa kepada diri kita, mengingatkan kita ke arah yang lebih baik dan lain sebagainya.

Demikian dari ulasan di atas, dapat penulis sampaikan semoga bisa berbagi kebaikan dengan kebaikan maka kita akan menghasilkan ikhlas, tulus, peduli, tanpa mengharapkan apapun dari Siapun.

Mohon maaf segala kekurangan dan kekeliruan semoga kedepan semakin lebih baik dan berkualitas.

Salam kebaikan... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun