Mohon tunggu...
noticia id
noticia id Mohon Tunggu... Lainnya - Noticia.id

Akun ini dikelola oleh Kelompok 3 (noticia.id) Dengan anggota: Azziza Ratri Pradina, Amelia Septiani, Doni Ariandi , Naura Khalisha R, dan Bagus Setiawan M noticia.idd@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Review Buku "Participatory Journalism Guarding Open Gates at Online Newspapers"

16 Oktober 2020   18:55 Diperbarui: 16 Oktober 2020   19:03 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk menambah kaya informasi, seperti yang kami katakana diatas kami juga akan mereview capter 4 kitab jurnalisme modern ini. Mengapa harus capter 4? Kita akan menemukan jawabannya dibawah ini.

Chapter 4 di Dalam Ruang  Berita : Motivasi Jurnalis dan Struktur Organisasi

Steve Paulussen

Capter 4 ini akan membahas seputar kondisi yang terjadi di ruang berita atau ruang redaksi.

Sudah dibahas sebelumnya jika dunia jurnalisme terus berkembang. Dan sebuah perkembangan memerlukan inovasi. Banyak inovasi yang sudah terjadi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Tapi dorongan apa yang membuat inovasi ini dapat terjadi selain karena perkembangan zaman?

Ada sebuah dorongan yang cukup kuat untuk menggerakan seseorang untuk berinovasi. Dan hal ini berlaku pula untuk jurnalis. Untuk menghasilkan lebih banyak berita dengan harga yang sama atau sedikit lebih banyak, yang berarti bahwa organisasi media harus mampu untuk memotong biaya melalui peningkatan produktivitas (Quinn 2005: 29). Manajer surat kabar cenderung mengikuti logika ekonomi dalam menghasilkan konten yang paling mungkin dibaca banyak orang dengan biaya yang sekecil mungkin.

Namun bagi jurnalis yang memiliki idealisme yang tinggi dorongan ekonomi tidaklah cukup untuk menggerakan mereka. Harus ada sebuah dorongan jurnalistik. Studi organisasi tentang restrukturisasi ruang redaksi menunjukkan bahwa jurnalis lebih berpikiran terbuka tentang perubahan jika mereka melihat bagaimana hal itu dapat berkontribusi pada jurnalisme yang lebih baik (Singer 2 004; Gade dan Perry 2 003). Dengan kata lain media harus mampu mengembangkan visi yang jelas tentang peran jurnalis professional dimasa depan setelah terjadinya banyak perubahan inovasi.

Hal ini tidaklah mudah, karena berarti harus mengubah budaya raung berita. Budaya ruang berita terdiri dari aturan tidak tertulis, norma tahu sama tahu, dan nilai-nilai profesional bersama yang menentukan cara kerja jurnalistik dilakukan. Merubah sebuah budaya tidaklah mudah. Yang termudah adalah dengan cara memisahkan antara redaksi cetak dengan redaksi online karena memiliki fokus media yang berbeda.

Dengan begini para jurnalis yang skepris tehadap perubahan akan memiliki antuasme individu untuk mengeksplorasi teknologi baru dan inovasi baru. Walaupun jika hanya mnegandalkan antusiasme individu perubahan akan terksean lambat, tapi in car yang paling tepat agar budaya ruang berita yang tadinya masih tradisional bisa menjadi ruang kerja multimedia yang fleksibel.

Ruang redaksi yang sedang berkembang juga menemui kendala yang dimana seorang jurnalis harus dapat membuat berita dalam waktu yang terbatas dan juga harus bisa menjaga interaksi dengan jurnalisme partisipatif dan masyarakat sekaligus. Hal ini tentu saja merepotkan. Sehingga dengan keadaan ini muncullah pekerjaan baru yang disebut sebagai Community Manager atau manajer komunitas dan Comment Moderator atau moderator komentar.

Manajer komunitas bertugas untuk mengatur hubungan antara ruang berita dengan komunitas masyarakat terutama dengan komunitas jurnalisme partisipatif. dan moderator komentar memiliki tugas yang hampir sama dengan editor forum hanya saja, moderator komentar memegang peran yang lebih rinci lagi dimana mereka bukan hanya sebagai pengawas namun juga memfilter umpan balik dan menstimulus forum di internert.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun