Seksi 3A: Seksi Kemandirian, Keterampilan, dan Kewiraswastaan. Kegiatan yang paling ditunggu siswa TN dari seksi ini adalah nonton bareng. Dalam periode tertentu, adakalanya siswa TN bermalam minggu di GOR, menonton film bersama. Mulai dari Anabelle hingga Sinister. Nonton bareng makin nikmat karena ada stan makanan yang menempatkan siswa sebagai penjual. Ya hitung-hitung latihan jadi wirausahawan.
Seksi 3B: Seksi Pembinaan Penguasaan Dasar Iptek. Kalau kamu anggota tim mapel, otomatis kamu berada di bawah naungan seksi 3B. Ada yang membanggakan dari para penggelut tim mapel tahun ini. Enam orang berhasil meraih medali dalam OSN 2016 di Palembang beberapa waktu lalu. Seksi 3B juga baru saja berhasil melangsungkan MSI dan LKIP 2016, lomba bergengsi untuk siswa SMP memperebutkan uang jutaan rupiah, piala menteri pertahanan, dan tiket masuk SMA TN tanpa tes akademik.
Seksi 3C: Seksi Pembinaan Jasmani. Seksi ini membawahi tim-tim olahraga. Seksi 3C sekarang ini lagi disibukkan deengan TN CUP. Event olahraga dua tahunan di SMA TN yang mengundang tim-tim olahraga terbaik dari seluruh Jawa Tengah untuk bertanding.
Seksi 4A: Seksi Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan. Seksi inilah yang paling berperan dan bertanggungjawab atas pelaksanaan Pendidikan Dasar Kedisiplinan dan Kepemimpinan –alias PDK- kelas sepuluh. Kalau sudah jadi panitia PDK, duh, capeknya bukan main.
Seksi yang terakhir, seksi 4B: Seksi Kehidupan Berasrama. Kalau boleh dibilang, seksi yang tiap hari ada urusan adalah seksi 4B. Seksi inilah yang menjawab peliknya permasalahan kehidupan berasrama. Mulai dari hubungan antarsiswa, siswa dengan pamong, maupun siswa dengan peraturan dan lingkungannya.
Paparan di hadapan pamong.
“Eh, udah rapi belum?”
“Dasi aku miring, gak? Lencana aku miring, gak?”
“Seksi yang belum mengumpulkan presentasi harap segera ke sini!”
“Eh, ayo cepet. Udah pada datang.”
Ini adalah salah satu tantangan menjadi pengurus OSIS. Paparan di hadapan pamong bisa berkenaan tentang presentasi program kerja, rapat rutin, sampai laporan pertanggungjawaban akhir. Dikritisi, dikoreksi, dinasihati, sudah menjadi hal lumrah di setiap rapat bersama pamong. Meskipun persiapan sudah dilakukan semaksimal mungkin, paparan jenis ini tetap saja mendebarkan, mencengangkan, mengagumkan, dan akhirnya melelahkan dan memuaskan. Lega rasanya apabila siswa dan pamong sudah satu koridor pemikiran. Dengan begitu, penyimpangan pelaksanaan program kerja bisa dikecilkan, atau bahkan dimusnahkan.